Yakin Sudah Tahu Kondom Terbuat Dari Apa?

Kondom adalah alat kontrasepsi yang banyak dipakai karena dirasa mampu untuk mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual dengan efektif. Kondom pria adalah alat kontrasepsi yang paling sering dipakai dibandingkan kondom perempuan. Namun, pernahkah Anda berpikir apa bahan dasar dari sebuah kondom? Apakah material pembuatan kondom sudah aman untuk kesehatan Anda? Mencari tahu tentang bahan dasar kondom membuat Anda lebih cermat dalam memilih sebuah merek kondom.

SEBAGIAN besar produsen kondom wanita maupun pria hanya menginformasikan bahwa bahan yang digunakan untuk produk mereka terbuat dari lateks, poliuretan, dan kulit domba. Beberapa merk bahkan berani menyertakan apakah produknya mengandung spermisida atau tidak. Sayangnya, hampir semua merek kondom tidak menyertakan detail bahan kimia yang dipakai pada kemasannya. Merek-merek kondom wanita dan pria hanya menginformasikan bahwa produknya mengandung pelumas, tapi tidak ada penjelasan spesifik apakah produknya tersebut mengandung parabens, gliserin, atau benzocaine.

Informasi mengenai bahan dasar pembuatan kondom ini sangat penting, mengingat banyak orang yang memiliki alergi terhadap lateks, paraben atau gliserin. Penderita alergi yang menggunakan kondom berbahan dasar tersebut dapat mengalami reaksi alergi lokal, seperti iritasi pada vagina. Peradangan ini dapat meningkatkan risiko untuk memperoleh penyakit HIV atau penyakit menular seksual lainnya.

Mungkin Anda tidak tahu bahwa beberapa perusahaan memproduksi kondom dari kasein, protein yang biasa terdapat di dalam susu. Bahkan, perusahaan tersebut tidak ragu untuk mencampurkan susu bubuk saat membuat kondom. Hal ini tidak berbahaya, tapi ini cukup mengganggu bagi pengguna kondom yang merupakan vegetarian. Salah satu cara untuk menentukan apakah kondom tersebut mengandung bahan-bahan hewani atau tidak, pilih kondom yang bersertifikat Vegan-approved.

Selain susu bubuk, beberapa jenis kondom wanita dan pria mengandung spermisida nonoxynol-9 yang dapat menyebabkan masalah pada beberapa pengguna. Pada dasarnya, nonoxynol-9 adalah jenis deterjen yang dapat membunuh sperma dan organisme penyebab penyakit menular seksual (PMS).

Baca juga: Kondom Wanita vs Kondom Pria, Apa Saja Perbedaannya?

Ya, kandungan nonoxynol-9 ini cukup efektif untuk mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual, tetapi penggunaan spermisida dalam jumlah banyak dan intensitas yang tinggi dapat menyebabkan peradangan pada leher rahim atau vagina. Ketika sel-sel di sekitar vagina mengalami kerusakan, maka Anda lebih rentang mengalami infeksi saluran kemih serta PMS. Bahkan, pasangan Anda juga rentan terkena PMS.

Paraben adalah bahan aktif yang digunakan sebagai pengawet pada pelumas yang biasanya berada pada kondom. Pasalnya, paraben membantu untuk mencegah pertumbuhan bakteri mikroba. Paraben berperan sama dengan estrogen. Akan tetapi, baru-baru ini penelitian menemukan adanya paraben dalam jaringan tumor dan kanker payudara.

Selain itu, ada pula bahan lain yang biasa terdapat pada kondom pria, yaitu gliserin. Dimana ini merupakan pemanis yang sering ditambahkan ke pelumas. Gliserin diklasifikasikan sebagai gula alkohol. Beberapa dokter menuturkan bahwa penggunaan kondom yang mengandung gliserin dapat meningkatkan risiko infeksi jamur. Selain itu, gliserin yang berkontak langsung dengan vagina dapat menyebabkan ketidakseimbangan pH vagina, sehingga risiko pertumbuhan jamur semakin besar.

Baca juga: Serba-serbi Kondom Wanita

Saat ini, di berbagai tempat jual kondom, seperti apotek atau minimarket, sudah banyak kondom dengan bentuk atau aroma yang unik, mulai dari kondom bergerigi sampai dengan kondom yang memiliki rasa buah. Baik kondom bergerigi atau kondom unik lainnya sangat menarik untuk dicoba. Akan tetapi, Anda harus lebih cermat dalam memilih kondom yang aman dan tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya.