Wow, Sperma Bisa Hidup 5 Hari Setelah Ejakulasi? Ini Lho Faktanya!

Berapa lama masa hidup sperma setelah keluar dari tubuh ternyata tergantung dari banyak faktor. Dan salah satu yang menentukan berapa lama waktu sperma hidup adalah di mana sperma tersebut ‘berada’.

SEBENARNYA sperma akan kering lalu mati dengan cepat begitu terekspos udara. Pada permukaan kering seperti pakaian atau seprai misalnya, sperma akan mati ketika cairan mani mengering.

Sedangkan di dalam bathtub berisi air panas, masa hidup sperma setelah keluar bisa lebih lama karena lingkungan yang basah sekaligus hangat. Meski begitu, dalam kondisi semacam ini, kecenderungan sperma untuk memicu kehamilan sangatlah rendah.

Namun bagi mereka yang menjalani prosedur inseminasi buatan (IUI) atau program bayi tabung (IVF), sperma yang sudah dicuci mampu bertahan hidup dalam inkubator hingga 72 jam lamanya.

Lain halnya dengan sperma yang dibekukan, jika suhu lingkungan sekelilingnya tetap terjaga, maka masa hidupnya bisa tahunan lamanya.

Lantas bagaimana dengan sperma yang dikeluarkan dalam rahim perempuan? Dalam hal ini, waktu sperma hidup adalah 5 hari. Nah dari sini dapat disimpulkan bahwa seorang wanita masih bisa hamil jika melakukan hubungan intim tanpa pengaman meski bila sedang haid.  

Kemungkinan ini terjadi jika ia segera ovulasi setelah haid selesai sehingga sperma masih hidup dan dapat membuahi sel telur.

Selain bahasan mengenai berapa lama masa hidup sperma setelah keluar tadi, mungkin Anda juga penasaran dengan jawaban dari beberapa pertanyaan berikut.

Berapa Banyak Sperma yang Dibutuhkan agar Bisa Hamil?

Walau sperma yang dikeluarkan jutaan banyaknya, rata-rata hampir 100 juta sperma per ejakulasi, tapi hanya dibutuhkan 1 sperma saja untuk membuahi sel telur.

Pertanyaannya sekarang, mengapa harus jutaan yang dihasilkan kalau faktanya cuma butuh 1 sel sperma saja untuk membuahi?

Ketahuilah bahwa sperma harus berenang dari vagina ke saluran tuba falopi agar dapat bertemu dengan sel telur.

Nah, dalam perjalanan yang tidak mudah ini, hanya sedikit sperma saja yang mampu bertahan. Para ahli percaya proses ini merupakan bagian dari seleksi alam sehingga hanya sperma tersehat saja yang nantinya membuahi sel telur.

Apa yang Harus Dilakukan untuk Meningkatkan Kesehatan Sperma?

Lakukan beberapa tips berikut:

  • Jangan merokok atau menggunakan obat ilegal,terutama steroid anabolik.
  • Hindari kontak dengan sumber toksin seperti pestisida maupun logam berat.
  • Batasi konsumsi alkohol.
  • Jaga berat badan dan konsumsi makanan sehat.
  • Pertahankan agar skrotum tetap dingin karena suhu panas dapat memperlambat produksi sperma. Untuk itu, hindari mandi air panas, kenakan boxer ketimbang brief, dan jangan memakai celana yang terlalu ketat.

Apa Tujuan Pemeriksaan Sperma?

Analisa sperma merupakan tes yang membantu dokter mengetahui mengapa pasutri susah punya anak. Berikut beberapa informasi yang dapat diperoleh dari pemeriksaan sperma:

Jumlah dan Kekentalan Cairan Mani

Setiap ejakulasi, kebanyakan pria mengeluarkan 2-6 ml (sekitar ½ - 1 sdt) air mani. Bila jumlahnya kurang dari itu, maka kadar sperma-nya mungkin takkan cukup untuk memicu kehamilan.

Sebaliknya, kalau lebih dari itu, maka air mani tadi dapat mengencerkan kadar sperma.

Selain itu, pada awalnya air mani-pun harus kental, lalu akan encer dalam waktu 10-15 menit setelah ejakulasi. Nah jika cairan maninya tetap kental maka akan sulit bagi sperma untuk berenang.

Konsentrasi/ Kepadatan Sperma

Angka ini menunjukkan berapa banyak sperma (dalam satuan jutaan) yang ada dalam 1 ml air mani. Idealnya adalah 15 juta (atau lebih) sperma per ml.

Motilitas

Persentase di sini menunjukkan berapa banyak sperma yang bergerak serta bagaimana pula pergerakannya. Normalnya 1 jam setelah ejakulasi, paling tidak harus ada 32% sperma yang bergerak maju dalam 1 garis lurus.

Morfologi

Morfologi meliputi hasil analisa dari ukuran, bentuk, serta tampilan sperma.

Apakah Sperma Berhenti Diproduksi di Usia Tua?

Faktanya, pria tetap mampu menghasilkan sperma pada sepanjang hidupnya. Hanya saja jumlahnya memang semakin menurun. Karenanya tak heran jika kakek-kakek masih mungkin punya anak.

Mungkinkah Hamil Kalau Cairan Mani Berada di Dekat Vagina?

Ya, kemungkinan hamil tetap ada meski sperma-nya dekat vagina. Selama air mani belum kering, sperma masih mampu bergerak masuk dalam vagina.

Oleh karena itu, jangan mengira kalau seks (tanpa alat kontrasepsi) pasti takkan membuahkan kehamilan. Sperma segar masih mungkin ‘bocor’ dan menetes dekat bibir vagina.

Bisakah Hamil Jika Ejakulasi Terjadi Dalam Bathtub?

Kemungkinannya sangat kecil, apalagi bila airnya panas – suhu tinggi atau zat kimia dalam air dapat membunuh sperma dengan cepat.

Dan meski airnya hangat serta tidak mengandung zat kimia sekalipun, sperma yang mampu hidup beberapa menit lamanya itu tetap takkan bisa masuk ke dalam vagina dengan cepat.

Apakah Spermisida Bisa Membunuh Sperma?

Spermisida merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang dapat digunakan dengan atau tanpa kondom. Umumnya spermisida diproduksi dalam beragam bentuk seperti krim, gel, foam, atau obat masuk (suppositoria).

Spermisida tidak membunuh sperma, melainkan menurunkan/ menghentikan motilitasnya. Para wanita biasanya menggunakannya dekat serviks sehingga sperma tak bisa masuk ke dalam rahim.

Bila dipakai dengan benar dan konsisten bersamaan dengan kondom pria, tingkat keefektifan spermisida dapat mencapai 98%. Bila sesekali pakai, maka persentasenya hanya 85%, dan kalau dibarengkan dengan kondom wanita, keefektifannya berkisar 70-90%.

Tanpa kondom, spermisida boleh dibilang tidak termasuk kontrasepsi yang efektif karena kemampuan mencegah kehamilannya hanya 28% saja. Bahkan bila dipakai dengan benar dan konsisten, itu cuma mampu mencegah kehamilan sebesar 82% saja.

 

Baca Juga : Intip Yuk Cara Membangkitkan Gairah Pria Dalam Sekejap!

 

Bagaimana Peran Motilitas Sperma Terhadap Kehamilan?

Begitu diejakulasikan selama intercourse, sperma akan berenang dari vagina melalui serviks lalu masuk ke rahim. Dari situ, kontraksi rahim akan membantu membawa sperma ke saluran tuba falopi. Hal ini bisa terjadi dalam hitungan menit.

Fakta lain adalah semakin dekat waktu ovulasi, maka semakin mudah perjalanan yang harus ditempuh sperma. Alasannya karena tekstur lendir serviks ikut berpengaruh. 

Mengenai motilitas sperma, hal ini sebenarnya mengarah pada kemampuan sperma untuk bergerak dengan tepat. Bagi pasutri yang mendambakan anak, motilitas sama pentingnya dengan jumlah karena bila sperma tidak berhasil bertemu dengan sel telur, kehamilan takkan terjadi.

Berikut beberapa faktor yang memengaruhi motilitas sperma:

  • Tingkat stres
  • Suhu panas berlebih
  • Obat-obatan tertentu
  • Pola makan kurang sehat

Jika ternyata motilitas merupakan penghambat kesuburan, maka ada beberapa langkah yang bisa ditempuh untuk mengatasinya, misalnya:

  • Inseminasi buatan – sperma langsung ditempatkan dalam rahim sehingga tak perlu lagi berenang dari vagina melalui serviks.
  • Program bayi tabung – dalam laboratorium, sperma akan dipertemukan dengan sel telur lebih dulu untuk fertilisasi sebelum ditempatkan dalam rahim.
  • ICSI (intracytoplasmic sperm injection) – sperma diinjeksi-kan ke sel telur. Prosedur ini umumnya merupakan bagian dari program bayi tabung.

Apa Peran Sperma Beku Dalam IUI dan IVF?

Sebenarnya prosedur IUI atau IVF dapat menggunakan sperma segar ataupun beku. Akan tetapi sperma beku cenderung jadi pilihan karena berbagai alasan, seperti:

  • Penggunaan donor sperma
  • Ingin mengawetkan sperma pria penderita kanker.
  • Menurut bank sperma di California, proses mencairkan sperma hanya butuh 30 menit. Begitu cair, sperma takkan bisa dibekukan ulang.
  • Terakhir, bicara soal kehamilan, hasil berbagai studi juga menunjukkan sperma beku sama efektifnya dengan yang segar.

Jadi itulah tadi beberapa pengetahuan mendasar yang Anda perlu tahu soal masa hidup sperma setelah ejakulasi. Semoga bermanfaat!

Kembali ke blog

Tulis komentar

Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.

Produk Rekomendasi

Tutup

Artikel terkait