Dalam resepsi pernikahan, bukan saja gaun pengantin yang penting, tapi juga seabrek detail lainnya, termasuk buket bunga pengantin. Rangkaian bunga pengantin menjadi penting karena inilah detail yang menjadi perhatian saat pengantin memasuki pelaminan. Buket bunga pun menjadi penting karena ada sejarah, makna, dan tradisi yang menyertainya.
RESEPSI pernikahan adalah salah satu momen penting dalam hidup seorang wanita. Untuk pertama-tama, mungkin seorang wanita akan memprioritaskan gaun pengantinnya. Tapi, apalagi setelah itu? Kue, undangan, dekorasi? Iya memang. Tapi ada hal penting lainnya yang tak dapat dilupakan, yakni buket bunga pengantin. Rangkaian bunga pengantin tak ayal menjadi pemanis bagi pengantin wanita saat menuju pelaminannya.
Sudah Sejak Lama
Menggunakan buket bunga pengantin dalam resepsi pernikahan telah dilakukan sejak zaman Romawi Kuno. Dahulu kala, baik orang Yunani maupun Roma percaya bahwa wewangian yang timbul dari buket bunga pengantin dapat mengusir roh jahat. Saat roh berhasil diusir, tentulah kebaikan yang akan datang kepada pengantin. Bedanya, rangkaian bunga pengantin dulu tidak digenggam, melainkan disematkan di rambut pengantin wanita. Ketika upacara pernikahan usai, kedua pengantin akan memakan bunga yang disematkan di rambut. Kebiasaan ini dipercaya dapat meningkatkan hasrat seksual mereka.
Baca juga: Asal Usul Sejarah Buket Bunga Pengantin
Namun, kebiasaan ini berubah saat zaman Victoria. Sang ratu mulai menggenggam bunga di tangannya hingga saat ini dikenal sebagai buket bunga pengantin. Bunga-bunga yang masuk dalam rangkaian bunga pengantin adalah bebungaan yang dipercaya membawa kebaikan juga fashionable bila dilihat. Bunga-bunga itu ialah lili, mawar, dan anggrek. Sementara, bunga yang dipercaya membawa keburukan adalah lavender dan marigold.
Warna Buket Bunga Pengantin
Dulu, warna buket bunga pengantin cenderung menggambarkan perasaan pengantinnya. Semakin intes warna buket bunga berarti semakin bersemangat pula perasaan pengantinnya. Kini, warna buket bunga tak lagi menjadi kiasan. Warna buket lebih disesuaikan pada tema pernikahan, warna gaun, dan warna dekorasi pernikahan.
Tradisi Melempar Bunga
Pada resepsi pernikahan, buket bunga tidak saja jadi milik pengantin wanita, tapi juga jadi milik satu wanita lajang yang beruntung. Seusai pesta resepsi pernikahan, biasanya pengantin wanita akan melempar bunganya ke arah para tamu yang berkerumun di belakangnya. Orang beruntung yang mendapatkannya dipercaya akan segera bertemu jodohnya.
Sebenarnya, tradisi seperti ini tidak ada sebelumnya. Tradisi yang ada adalah mencuri pakaian pengantin dengan cara menyobeknya diam-diam. Hal ini tentu tak akan nyaman bagi pengantin. Karena itu, dibuatlah tradisi baru sebagai penggantinya. Pengantin wanita melemparkan barang-barang pribadinya sebagai simbol penularan keberuntungan bagi wanita lajang lainnya. Dari mulai melempar penjepit rambut, hingga kini melempar buket bunga pengantin sebagai kebiasaan yang paling sering dilakukan.
Mendapatkan Buket Bunga Pengantin di Jakarta
Menemukan toko bunga Jakarta terbaik memang susah susah gampang. Banyak, tapi belum tentu harga dan desainnya sesuai. Selain toko bunga online yang bisa menghemat waktu dan tenaga Anda, sebagai alternatif Anda bisa berkunjung ke banyak florist Jakarta yang tersebar di kawasan Rawa Belong, Kemang dan Darmawangsa. Bahkan, ada yang menawarkan bunga awetan yang tak dapat layu sehingga nantinya dapat Anda simpan sebagai kenang-kenangan.
Baca juga: 10 Pertanyaan yang Penting Ditanyakan Kepada Florist Pernikahan
