Testosteron adalah hormon yang sangat penting bagi pria. Hormon ini mampu mengontrol dorongan seksual, energi, otot, hingga produksi sperma.
SAYANGNYA, ada kabar bahwa testosteron memiliki kualitas yang sesuai dengan usia. Artinya, semakin meningkat usia seseorang, maka akan semakin menurun level testosteronnya.
Benarkah demikian? Lalu kalau benar, bagaimana menjaga kualitas testosteron?
Hormon testosteron kerap kali dikaitkan dengan pria. Walau hormon ini diproduksi pula dalam tubuh wanita, memang benar kalau testosteron lebih banyak diproduksi oleh pria.
Keberadaan hormon inilah yang kemudian memunculkan karakteristik tertentu pada pria, seperti suara yang berat, tumbuhnya bulu di dada, keberadaan otot, hingga energi yang lebih berlimpah daripada wanita.
Namun, kondisi testosteron sesuai usia. Pada usia muda, jumlah testosteron akan lebih banyak. Jumlah ini pun akan menurun seiring bertambahnya usia.
Maka dari itu, tak heran bila pria yang memasuki usia tua akan menurun energi maupun dorongan seksualnya.
Berapakah Batas Normal Testosteron?
Ya, jumlah testosteron sesuai usia. Namun, hal ini juga dipengaruhi oleh kondisi fungsi tiroid, protein dan faktor lainnya.
Pada pria berusia 19 tahun, kondisi normal testosteron adalah 240-950 ng/dL. Usia ini adalah usia puncak produksi testosteron pada pria. Beranjak dari usia ini, jumlah testosteron akan menurun.
Â
Baca Juga :Â Benarkah Menopause Mempengaruhi Libido Bercinta Anda?
Â
Tanda Hormon Testosteron Menurun
Seiring pertambahan usia, testosteron akan menurun sekitar 1% setiap tahunnya. Pada beberapa orang, hal ini mungkin tidak akan disadari.
Namun, bagi sebagian yang lain, ini bisa sangat terasa, terutama ketika memasuki usia 60-an. Kondisi menurunnya level testosteron ini seringkali disebut sebagai male menopause atau andropause.
Gejala paling umum yang akan terasa dari kondisi ini adalah menurunnya energi, stamina, dan kekuatan.
Tak hanya itu, ada pula gejala dalam hubungan seksual yang terlihat, yakni menurunnya libido, berkurangnya ereksi spontan, impoten, dan infertilitas.
Sementara itu, perubahan dalam kondisi sehari-hari antara lain adalah perubahan pola tidur, sulit berkonsentrasi, kurang motivasi, dan selalu merasa lelah.
Bagaimana Cara Menjaga Kualitas Testosteron?
Testosteron memang menurun seiringnya usia. Namun, bukan berarti Anda tidak bisa melakukan apa-apa untuk menjaga kualitas testosteron.
Untuk menjaga kualitas testosteron, hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah mengunjungi dokter. Dokter akan mendiagnosis masalah Anda dan tentunya memberikan solusi terbaik.
Setelah didiagnosis, beberapa pria mungkin akan diberikan TRT atau Testosterone Replacement Therapy.
Bentuknya bisa bermacam-macam. Ada yang diberikan dalam bentuk suntikan, patch, gel yang diaplikasikan ke kulit, hingga bentuk pil yang ditanam di bawah kulit.
Selain melalui cara-cara ini, Anda sebenarnya juga bisa mengonsumsi suplemen vitalitas pria untuk meningkatkan performa seksual.
Namun, sebelum memutuskan untuk menggunakan suplemen vitalitas pria, konsultasikan dulu pada dokter Anda. Jangan sembarang memutuskan ya!
Kapan Anda Harus Mengecek Kondisi Testosteron?
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pepatah ini ada benarnya. Oleh karena itu, sebelum level testosteron Anda benar-benar drop, lebih baik lakukan pengecekan testosteron secara berkala ke dokter.
Cek kadar testosteron Anda setiap lima tahun sekali dimulai dari Anda berusia 35 tahun. Bila saat itu kadar testosteron sudah ditemukan rendah, rencana terapi bisa dengan mudah dibuat.
Namun, selama terapi, level testosteron juga perlu dipantau karena kadar hormon testosteron yang terlalu tinggi dapat menyebabkan stres dan beberapa masalah lainnya.
Jadi, pastikan kondisi testosteron Anda selalu berada di level normal. Ini memang membutuhkan banyak usaha, tapi hasilnya sangat sepadan.