Jika kualitas tidur malam Anda tidak sempurna, maka Anda akan mengalami banyak masalah dengan kondisi tubuh Anda. Selain kelelahan, kekurangan tidur saat malam hari ternyata juga dapat menjadi penyebab lain dari disfungsi ereksi dan inkontinensia urine (keluarnya air seni tanpa sadar). Fakta tersebut berhasil diungkapkan oleh para peneliti lewat dua studi yang pernah dipresentasikan pada 14 Mei lalu.
DISFUNGSI ereksi dan apnea tidur (sleep apnea), yaitu kondisi dimana terganggu atau berhentinya pernapasan karena dinding tenggorokan yang rileks dan menyempit ketika seseorang sedang tidur adalah bahasan yang secara lengkap diulas pada studi pertama. Di studi ini para peneliti juga memperlihatkan adanya hubungan antara pria dengan disfungsi ereksi dengan apnea tidur. Menurut mereka penderita disfungsi ereksi akan mengalami apnea tidur dua kali lebih hebat dibandingkan dengan penderita apnea tidur pada umumnya.
Sedangkan di studi kedua, peneliti menghubungkan antara pola tidur pria dan wanita terhadap resiko terjadinya inkontinensia urine. Kedua studi tersebut berhasil dipresentasikan di sebuah konferensi pers pada annual meeting, American Urological Association (AUA) pada 14 Mei di Washington DC.
"Kita semua tahu bahwa kualitas tidur yang baik sangat mempengaruhi kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk hubungannya dengan disfungsi ereksi dan inkontinensia urine," Ujar Dr. Kevin T. McVary, salah seorang narasumber di event AUA. "Hasil penelitian ini diharapkan dapat menolong sebagian pasien kita, agar mereka dapat memperbaiki pola tidurnya menjadi lebih berkualitas dari sebelumnya."
Baca juga:Â Posisi Terbaik untuk Tidur
Insomnia dan Disfungsi Ereksi
Setiap jam tidur yang Anda lewati saat malam hari, akan beresiko menyebabkan aliran darah pada arteri penis melambat sebanyak 33%. Hal inilah yang menyebabkan menurunnya kemampuan ereksi disaat seseorang begadang.
Kekurangan tidur yang kronis bisa meningkatkan resiko ke kondisi kesehatan yang lebih buruk lagi, seperti darah tinggi, kolesterol, diabetes, penyakit jantung, stoke dan obesitas. Belum lama ini sebuah studi juga membahas seputar hubungan tidur dengan perkembangan otak. Hasilnya, tidur yang cukup dapat meningkatkan kemampuan otak hingga tujuh tahun kedepan.
Jadi, berapa lama sebenernya durasi tidur malam yang baik? Jawabannya adalah, sekitar tujuh hingga sembilan jam adalah kualitas tidur yang sangat disarankan oleh US Centers for Disease Control and Prevention. Jika durasi ini dipertahankan secara teratur, maka kesehatan dan fungsi kongnitif pada tubuh Anda akan terjaga dengan baik.
Tapi sebelumnya, pastikan Anda sudah mengonsultasikannya dengan dokter seputar kondisi kesulitan tidur yang Anda alami, baik itu berhubungan dengan apnea tidur, mengorok, insomnia atau gejala lain yang berkaitan dengan saraf tertentu.
Selain itu, ada pula beberapa tips yang dapat menolong kualitas tidur Anda di malam hari, seperti apa yang sudah disimpulkan oleh salah satu website seputar kesehatan, WebMD, sebagai berikut:- Hentikan konsumsi kafein - efek kafein dapat membuat mata Anda terjaga selama delapan jam.
- Hindari alkohol - mengonsumsi alkohol memang dapat membuat Anda tertidur, tapi tidur yang dihasilkannya sangatlah tidak berkualitas.
- Relaksasi sebelum tidur - ciptakan ritual sebelum tidur yang nyaman seperti mengatur pencahayaan di kamar tidur atau dengan mandi air hangat sebelum tidur.
- Olahraga - olahraga yang teratur, seperti yang biasanya dilakukan di pagi maupun sore hari, dapat membuat Anda tertidur pulas layaknya bayi yang baru lahir.
- Tidurlah dalam kondisi kamar yang gelap, hening dan nyaman.Â
10 komentar
] Ufunera iyn.mzts.favo.id.ktz.mk http://slkjfdf.net/
] Uxodad woc.hnbk.favo.id.wmo.mt http://slkjfdf.net/
] Oyieyeaz ieh.nbmc.favo.id.tlf.vv http://slkjfdf.net/
] Ezofai ysv.eqcl.favo.id.bnx.sq http://slkjfdf.net/
] Ilapaxa jqo.fbeq.favo.id.qzu.nf http://slkjfdf.net/