Jika ejakulasi dini alias pre-ejaculation (PE) menghantui kehidupan seks Anda, maka pasti Anda akan mencari berbagai cara untuk mengatasinya. Sekitar satu dari empat pria mengalami ejakulasi dini dan ini adalah masalah seksual yang paling umum dialami pria muda. Ada beberapa hal yang menjadi faktor pemicu ejakulasi dini termasuk stres, kecemasan, masalah hubungan, pengalaman seksual traumatis sebelumnya, hingga depresi. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi ejakulasi dini, salah satunya dengan suntik botox.
APAKAH suntik botox bisa mengatasi ejakulasi dini? Selama ini, suntik botox sering dikaitkan sebagai cara instan untuk membuat wajah seseorang tampak awet muda. Namun berdasarkan hasil dari penelitian, penggunaan suntik botox ternyata dapat membantu mengatasi masalah ejakulasi dini.
Studi menunjukkan bahwa suntikan botox ini sama seperti yang biasa digunakan oleh orang-orang untuk mengatasi keriput dan garis-garis kerutan ini dapat membantu Anda yang mengalami masalah terhadap disfungsi ereksi. “Penelitian telah menemukan bahwa menyuntikkan Botox pada otot bulbospongiosus penis dapat membantu menunda ejakulasi. Otot bulbospongiosus adalah otot dangkal yang biasanya membantu dengan ereksi, organisme, dan ejakulasi, "kata Dr David Shafer selaku dokter ahli bedah plastik.
Mekanisme penyuntikan Botox ini dilakukan dengan cara yang sederhana. Tujuannya untuk mengendurkan otot sementara dengan mengganggu sinyal antara saraf dan otot yang disuntikkan. Bila Ketika Anda menggunakan Botox di dahi atau daerah sekitar mata Anda, itu dapat bekerja mengurangi kerutan permukaan yang disebabkan oleh kontraksi dari otot-otot yang mendasarinya. "Penggunaan Botox untuk pengobatan PE akan bekerja dengan mekanisme yang sama yaitu merileksasi kontraksi otot yang dapat menunda ejakulasi," kata Dr Shafer.
Baca juga: 5 Masalah Seksualitas Pria Yang Bisa Diatasi Secara Cepat
"Botox sering digunakan dalam urologi untuk injeksi ke dalam kandung kemih. Ini dapat mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan kontrol kandung kemih, frekuensi urin, dan inkontinensia urin, "kata Jonathan L. Masel, MD, FACS.
Penggunaan botox untuk mengatasi ejakulasi dini dimulai dengan cara menyuntikkan cairan ke penis dan melihat efeknya terhadap seberapa lama si penis dapat berhubungan seksual. Lamanya hubungan seksual ini kemudian dibandingkan dengan kinerja dari penis sebelum disuntik. Hasilnya pun mengejutkan, dimana peneliti menemukan bahwa penis dapat bertahan lebih lama setelah disuntikkan obat.
"Ejakulasi dini adalah masalah seksual tertentu yang didefinisikan sebagai situasi dimana ejakulasi terjadi secara cepat setelah penetrasi vagina, biasanya dalam waktu kurang dari satu sampai tiga menit," kata Dr Masel. PE bisa dipicu oleh berbagai penyebab (asal-usulnya tidak sepenuhnya dipahami) dan ada beberapa perawatan yang diklaim bisa dilakukan untuk mengatasi PE seperti pengobatan, terapi perilaku, dan konseling hubungan.
Baca juga: Kapan Harus Konsultasi ke Psikolog Seks?
Tidak ada teknik pengobatan yang pasti atau dosis untuk menggunakan Botox dalam mengobati PE pada manusia pada tahun 2016,” kata Dr Masel yang berpendapat bahwa pria yang memilih suntikan botox untuk mengobati PE itu tidaklah bijaksana. Pria juga harus berhati-hati bahwa iklan-iklan yang menawarkan suntikan Botox untuk PE sebenarnya bisa menyuntikkan sesuatu selain Botox,” kata Dr Masel.
Ini bukan pertama kalinya Botox digunakan untuk mengatasi masalah seksual. Wanita yang memiliki masalah dengan seks yang menyakitkan diketahui memilih untuk menyuntikkan cairan Botox ke dalam dinding vagina mereka.
Namun, ini mungkin bukanlah pengobatan yang nyaman untuk mengatasi PE. Di samping itu, apakah Anda benar-benar menginginkan jarum disuntikkan di dalam pangkal paha Anda?
