Obesitas memang sudah menjadi masalah dalam dunia kesehatan. Banyak dampak buruk dari berlebihnya berat badan dari rata-rata, mulai dari diabetes, gangguan jantung dan disfungsi ereksi. Berikut penjelasan selengkapnya!
DISFUNGSIÂ ereksi terjadi ketika seorang pria tidak mampu mempertahankan ereksi selama kegiatan seksual. Disfungsi ereksi biasanya disebabkan oleh penyakit yang berkaitan dengan penyakit vaskular seperti hipertensi, penyakit jantung dan diabetes. Menurut data Mayo Clinic, pria dengan obesitas memiliki gangguan kesehatan yang signifikan dan menunjukan efek langsung terhadap impotensi. Ingin tahu bagaimana obesitas bisa mempengaruhi kehidupan seksual Anda? Mari simak lebih lanjut.Â
ÂBagaimana obesitas bisa menyebabkan impotensi
Obesitas bisa sebabkan disfungsi ereksi karena kadar testoteron pria menurun. Seperti yang diketahui, testoteron adalah hormon seks utama pada pria dan mempunyai peran penting dalam fungsi seksual dan libido. Selain itu, obesitas menyebabkan datangnya gangguan kesehatan seperti hipertensi yang mana menjadi faktor yang menyebabkan pria menjadi impoten.
Penis membutuhkan aliran darah yang cukup untuk bisa ereksi, ketika sudah ereksi penuh pembuluh darah di penis harus bisa tertutup untuk mempertahankan ereksinya. Penyakit seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi dan jantung menyebabkan disfungsi ereksi karena bisa menyempitkan atau merusak pembuluh darah yang mengalir ke area penis.
Anda bisa mengobati impotensi dengan mengubah pola makan dan rutin berolahraga. Dalam beberapa kasus mungkin Anda juga membutuhkan asupan obat impotensi atau obat kuat seperti viagra.Â
Baca juga:Â Apa yang Harus Dilakukan Jika Obat Kuat Pria Tak Juga Berhasil?
ÂObesitas dan impotensi menyebabkan gangguan jiwa
Obesitas tak hanya menyebabkan impotensi. Banyak kasus yang terjadi adalah pria obesitas dengan disfungsi ereksi mengalami penurunan libido, perasaan depresi dan berkurangnya energi. Faktor-faktor tersebut semakin mengurangi kesempatan Anda untuk menikmati kegiatan seksual yang menyenangkan tanpa ejakulasi dini.Â
ÂObesitas dan disfungsi ereksi saling berkaitan
Efek dari obesitas dalam kehidupan seksual Anda bisa berlipat ganda. Pertama, obesitas mempengaruhi kondisi sistem kardiovaskular, ateroklerosis yakni tempat penyimpanan kolesterol dalam dinding pembuluh darah yang menghalangi aliran darah ke organ-organ tubuh termasuk penis. Kedua, pria obesitas memiliki jumlah testoteron yang lebih rendah dibandingkan dengan pria dengan berat badan ideal.
Kaitan antara kesehatan jantung dan kesehatan seksual saling berkaitan sehingga bisa saja pria dengan impoten atau ejakulasi dini menjadi gejala penyakit kardiovaskular pada pria obesitas. Peneliti dari institut kardiologi Universitas Milan menemukan bahwa hampir semua pria dengan penyakit arteri koroner mengalami impotensi selama rata-rata 2 sampai 3 tahun sebelum menemukan bahwa mereka mengalami gangguan jantung. Jadi, bisa saja bahwa disfungsi ereksi menjadi gejala untuk penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung.
Baca juga:Â Mengalami Impotensi? Mungkin Anda Punya Penyakit Jantung
Terapi untuk disfungsi ereksi
Anda ingin mendapatkan kehidupan seksual yang lebih baik? Ini saatnya untuk menurunkan berat badan Anda. Peneliti di Centre of Obesity di Italia mengemukakan bahwa dengan menurunkan berat badan memperbaiki fungsi seksual pada 1 dari 3 pria obesitas.
Walaupun menurunkan berat badan tidak semudah kelihatannya, sebenarnya aturannya sangat simpel. Fokuskan untuk mengurangi 0,5-1 kg per minggu dengan mengurangi asupan kalori sampi 1000 kal setiap harinya. Biasakan untuk membaca label nutrisi pada makanan yang Anda konsumsi.
Berikutnya, perhatikan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Hindari makanan ringan dan makanan cepat saji. Gantilah cemilan Anda dengan sayur, buah dan kacang-kacangan. Hindari daging merah dan pilih daging ikan segar serta ganti roti Anda dengan roti gandum. Peneliti mengatakan bahwa pola makan seperti ini adalah basis dari diet mediterania yang teruji efektif memperbaiki fungsi ereksi pada pria obesitas dengan impotensi.
Terakhir cobalah untuk aktif secara fisik. Mulai berolahraga secara rutin dan pilih aktivitas yang membutuhkan tenaga lebih seperti memilih untuk naik tangga daripada elevator dan pilih jalan kaki jika tujuan Anda tidak terlalu jauh. Sangat penting bagi Anda untuk mengubah pola hidup sehat bagi pria obesitas dengan impotensi daripada ketergantungan dengan obat kuat pria seperti viagra.Â
Â