Masalah disfungsi ereksi seperti ejakulasi dini menjadi momok yang mengintai para pria. Selain berdampak negatif bagi diri sendiri, ejakulasi dini juga dapat berdampak negatif bagi hubungan pria dan pasangannya jika tidak segera ditangani dengan tepat.
DI masa kini, kita dapat dengan mudah menemui toko-toko di pinggiran jalan yang menawarkan obat kuat pria dan ramuan tahan lama. Fenomena ini menunjukkan bahwa masalah disfungsi ereksi di kalangan pria merupakan hal yang nyata dan sering terjadi. Disfungsi ereksi seperti ejakulasi dini menjadi salah satu masalah seksual yang paling banyak ditemui.
Pada awalnya, ejakulasi dini dianggap sebagai masalah yang hanya dihadapi pria di atas usia produktif. Penyebabnya adalah pertambahan usia yang membuat kadar testosteron semakin menurun. Namun, kini ejakulasi dini menjadi fenomena yang melanda para pria di usia produktif. Faktor-faktor penyebabnya adalah buruknya gaya hidup dan kondisi kesehatan yang menurun.
Masalah ejakulasi dini tidak dapat selesai hanya dengan konsumsi ramuan tahan lama dan obat kuat pria. Jika tidak ditangani secara tepat, ejakulasi dini tidak hanya berbahaya bagi kesehatan tubuh, tetapi juga keharmonisan hubungan antara penderita dan pasangannya. Berikut adalah dampak buruk ejakulasi dini bagi penderita dan pasangannya.
Â
Menghambat Komunikasi dengan Pasangan
Bukan rahasia umum jika saat berada dalam suatu hubungan, seseorang menjadi lebih terbuka dengan pasangannya. Hal tersebut tidak hanya dialami oleh wanita, tetapi juga pria. Akan tetapi, pria yang terbuka dengan pasangannya juga seringkali kesulitan untuk terbuka mengenai masalah yang vital, salah satunya masalah seks.
Penyebab utamanya adalah ketakutan jika pasangannya tidak dapat menerima kondisinya, juga malu untuk mengakui bahwa ada masalah dengan kesehatan seksualnya. Tak heran jika pria yang mengalami masalah ejakulasi dini cenderung untuk tertutup, atau lebih tepatnya menutup-nutupi keadaan tersebut dari pasangannya.
Menutupi keadaan diri dari pasangan bukanlah cara tepat untuk mempertahankan hubungan. Meskipun seorang suami menutupi keadaan seksualnya dari istrinya, faktanya adalah istri akan dapat merasakan bahwa ada masalah yang dihadapi suaminya, terutama jika berkaitan dengan seksualitas.
Oleh sebab itu, terbuka dan menerima kondisi diri menjadi langkah pertama yang dapat dilakukan untuk mengatasi ejakulasi dini dan mempertahankan hubungan suami istri. Ketika pria mengalami ejakulasi dini, dukungan dari pasangannya menjadi salah satu sumber kekuatan untuk mencapai kesembuhan.
Baca juga:Â Suportif Ketika Pasangan Mengalami Ejakulasi Dini
Â
Menurunkan Kepercayaan Diri
Sulitnya pria untuk tahan lama di ranjang saat mengalami ejakulasi dini terdengar seperti mimpi buruk. Sayangnya, mimpi buruk tersebut seringkali menjadi kenyataan. Akibatnya, pria yang mengalami ejakulasi dini mengalami penurunan kepercayaan diri.
Untuk meningkatkan kepercayaan diri saat bercinta, pria yang mengalami ejakulasi dini seringkali mencoba cara cepat seperti mengonsumsi obat tahan lama, ramuan tahan lama, atau obat kuat pria. Sayangnya, efek yang diberikan dari obat-obatan tersebut bersifat sementara, dalam artian pria tersebut untuk sementara kuat di ranjang, namun setelahnya kembali ke posisi awal.
Penurunan kepercayaan diri ini dapat berbahaya karena mendorong terjadinya depresi. Depresi akan membawa perubahan pola pikir dan tingkah laku penderitanya, dan tentunya mengganggu hubungan si penderita dengan pasangannya.
Â
Sulit untuk Berkonsentrasi
Pernahkah Anda mengalami masalah pelik yang membuat Anda sulit memikirkan hal lain selain masalah tersebut? Kondisi seperti ini menjadi kondisi yang seringkali dialami oleh penderita ejakulasi dini.
Masalah seksual yang dihadapi membuat penderita ejakulasi dini sulit berkonsentrasi dengan hal lain di hidupnya, seperti pekerjaan, lingkungan, hingga pasangan. Penyebabnya adalah pikiran yang terus terpusat pada masalah kesehatan seksual yang tak kunjung usai. Hilangnya fokus dengan kehidupan di luar ejakulasi dini tentu bukan cara terbaik untuk mempertahankan hubungan, bukan?
Â
Membuat Diri Sulit Bekerja Sama
Selain faktor usia, penyebab utama dari ejakulasi dini adalah stres dan beban pikiran yang menumpuk. Ironisnya, tingkat stres tersebut akan semakin meningkat saat seorang pria menyadari dirinya sulit tahan lama di ranjang akibat ejakulasi dini.
Tingkat stres yang menjadi-jadi akan mengubah perilaku dan suasana hati, serta membuat pria tersebut sulit bekerja sama dengan orang-orang di sekitarnya. Jika pria yang mengalami ejakulasi dini adalah seorang suami, perubahan perilaku dan suasana hati akan membahayakan hubungan suami istri antara dirinya dan pasangannya.
Â
Menjauhkan Diri dengan Sekitar
Perubahan perilaku, kepercayaan diri yang merosot, dan depresi yang dialami penderita ejakulasi dini pada akhirnya akan menjauhkan dirinya dengan sekitarnya. Pada titik ini, obat tahan lama dan obat kuat pria tidak dapat memberikan banyak pertolongan.
Faktor luar yang juga membuat seorang penderita ejakulasi dini menjauhkan diri dengan sekitarnya adalah reaksi masyarakat kepada para penderita disfungsi ereksi, yakni penderita disfungsi ereksi seringkali dijadikan target ejekan dan gurauan. Akibatnya, penderita disfungsi ereksi atau ejakulasi dini menjadi semakin terpuruk dan sulit keluar dari masalahnya.
Baca juga:Â Permasalahan Seksualitas Pria yang Dianggap Memalukan
Â