Disfungsi ereksi adalah gangguan seksualitas yang biasa dialami oleh pria. Kondisi ini tentu sering membuat pria menjadi kurang percaya diri dan khawatir tidak bisa memberikan kepuasan terhadap pasangannya. Di samping itu, permasalahan seksual lain yang sering menghantui para pria adalah impotensi dan ejakulasi dini. Jika sudah seperti ini, obat kuat pria mungkin dapat menjadi pertolongan untuk memulihkan kesehatan seksual para pria yang mengalami gangguan seksualitas tersebut.
SAYANGNYA, dalam beberapa kasus, obat kuat tidak mampu memberikan hasil yang memuaskan. Selain tidak memberikan hasil yang diinginkan, beberapa jenis obat kuat pria oral juga menimbulkan efek samping yang mengganggu, seperti sakit kepala, hidung tersumbat, dan gangguan penglihatan.
Alasan lain mengapa obat kuat sejenis viagra tidak bisa memberikan hasil yang efektif untuk penderita disfungsi ereksi dan impoten adalah karena si penderita tidak mendapatkan rangsangan seksual atau genital sebelum mencoba berhubungan intim. Obat kuat mampu membuat penis mengalami ereksi dengan meningkatkan aliran darah ke penis, tapi obat-obatan ini tidak bertindak sebagai afrodisiak atau inisiator ereksi. Pria yang sedang tidak mood atau tidak memperoleh rangsangan fisik yang memadai tidak akan mengalami ereksi meskipun dengan bantuan viagra.
Di samping itu, penyebab obat impoten tidak bisa bekerja dengan baik untuk mengatasi gangguan seksualitas adalah si penderita mengonsumsi makanan berlemak tinggi sebelum atau bersamaan dengan saat minum obat impoten tersebut. Pasalnya, lemak di dalam makanan yang dikonsumsi dapat mengurangi penyerapan obat dari saluran pencernaan.
Jadi, bagi para pria yang mengalami impoten, disfungsi ereksi, ejakulasi dini, dan gangguan seksualitas lainnya, Anda tidak perlu khawatir saat obat kuat pria yang Anda konsumsi tidak bisa memberikan hasil yang diinginkan. Cobalah untuk mengikuti beberapa tips berikut saat obat kuat yang Anda konsumsi tidak juga berhasil.
Gunakan Obat Oral dengan Cara yang Tepat  Â
Waktu yang tepat untuk mengonsumsi obat kuat adalah 30-45 menit sebelum melakukan hubungan seksual. Anda harus mengonsumsi obat ini dalam keadaan perut kosong dan tidak diperkenankan untuk mengonsumsi makanan berlemak tinggi. Usahakan untuk melakukan foreplay untuk mendapatkan stimulasi genital sebelum Anda berhubungan intim. Hindari minuman beralkohol agar tidak berpengaruh pada kinerja viagra yang Anda minum.
Para pria harus mencoba obat kuat oral ini sebanyak 4 kali sebelum ia menyimpulkan bahwa obat tersebut tidak bekerja untuknya. Ketahuilah bahwa kinerja obat kuat menjadi tidak maksimal ketika seorang pria memiliki masalah medis, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan mengonsumsi obat-obatan tertentu selama beberapa waktu terakhir.
Tes Kadar Testosteron
Disfungsi ereksi bisa disebabkan karena seorang pria memiliki kadar hormon testosteron yang rendah. Gejala dari testosteron rendah adalah dorongan seks rendah dan infertilitas. Periksa darah adalah cara untuk mengetahui kadar hormon testosteron.
Sebelum memeriksa darah, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dokter akan memberikan rujukan untuk periksa kadar hormon testosteron, lalu dokter akan menyarankan terapi testosteron untuk menambahkan kadar hormon ini ke dalam tubuh Anda.
Baca juga:Â Terapi Hormon Testosteron Untuk Mengobati Impotensi, Efektifkah?
Kombinasi Perawatan
Bila obat kuat pria oral saja tidak cukup untuk mengatasi ejakulasi dini atau disfungsi ereksi, maka cobalah untuk mengombinasikan perawatan. Obat-obatan oral dapat dikombinasikan dengan Alprostradil, yang merupakan terapi dengan injeksi sintetis prostaglandin E1 yang disuntikkan ke uretra, sebuah tabung di dalam penis yang menjadi saluran keluar urin dari kandung kemih.
Selain itu, pengobatan secara oral juga bisa dikombinasikan dengan pompa vakum. Alat manual ini bertugas untuk memompa darah ke penis sehingga mampu mengalami ereksi. Pengobatan gabungan ini cocok untuk penderita impoten dan disfungsi ereksi.
Operasi
Operasi dilakukan apabila pengobatan oral dan segala jenis pengobatan lainnya tidak mampu memberikan hasil yang maksimal. Implantasi prostesis penis dapat dikatakan rendah infeksi, minim komplikasi, dan sangat jarang terjadi kerusakan. Akan tetapi, karena penempatan implan dapat menyebabkan cedera permanen pada jaringan penis, maka operasi implan ini dianggap ireversibel.
Selain beberapa jenis pengobatan ini, gangguan seksualitas pada pria tidak hanya bergantung pada obat kuat pria saja. Akan tetapi, Anda harus lebih pandai mengelola stres. Karena stres juga merupakan penyebab terjadinya gangguan seksual.Â
Baca juga:Â Atasi Disfungsi Ereksi dengan Gerakan Yoga Ini