Bagi seorang pria, memperhatikan kesehatan Mr P sangat penting untuk dilakukan. Apabila Anda terlalu cuek, penyakit berbahaya dapat menyerang alat reproduksi ini. Contohnya saja, disfungsi ereksi, ejakulasi dini, dan lainnya. Ternyata banyak hal tentang penis yang tidak diketahui oleh pria, seperti berikut ini.
1. Gunakan atau Abaikan
Sebagai seorang pria, Anda harus memiliki ereksi secara teratur untuk menjaga bentuk penis Anda. Menurut Tobias Kohler, MD, asisten profesor urologi di Southern Illinois University School of Medicine, itu adalah hal mendasar yang harus dilakukan oleh pria. Untuk menjaga kesehatan alat reproduksi pria tersebut, otot polos penis harus diperkaya dengan oksigen sehingga aliran darahnya dapat membuatnya ereksi.
Jika seorang pria secara fisik sehat dan bisa ereksi, tetapi tidak memiliki ereksi sepanjang hari, mungkin Anda memang berada dalam "situasi yang tidak seksi" dalam waktu yang lama. Jika hal ini yang terjadi, Anda tidak perlu khawatir. Apabila Anda terlalu khawatir, ereksi akan semakin sulit terjadi.
Namun, ada juga orang yang secara fisik tidak mampu mendapatkan ereksi, seperti mereka yang pernah menderita trauma pada saraf atau yang memiliki kerusakan saraf atau pembuluh darah yang disebabkan oleh diabetes.
Kohler menambahkan, jika mereka tidak melakukan apa pun untuk mempertahankan ereksi, maka Mr P akan semakin pendek. Tanpa ereksi, jaringan penis dapat menjadi kurang elastis dan menyusut, membuat penis 1-2 cm lebih pendek. Sebuah perangkat seperti pompa vakum, yang memaksa penis membengkak dengan darah, dapat membantu alat kelamin pria terlihat sehat dan tidak menyusut.
2. Penis Anda Tumbuh atau Terlihat
Di antara banyak pria, tidak ada hubungan yang konsisten antara ukuran penis saat lemas dan saat ereksi. Dalam salah satu penelitian terhadap 80 pria, peneliti menemukan bahwa peningkatan ukuran Mr P kurang dari seperempat inci hingga 3,5 inci.
Data Kinsey mengindikasikan, kebanyakan ukuran alat kelamin pria tidak banyak berubah dari kondisi lemas ke ereksi. Sekitar 12% dari penis menjadi sepertiga lebih besar saat ereksi, dan sekitar 7% panjangnya dua kali lipat ketika ereksi.
Baca juga:Â Inilah Bukti Bahwa Ukuran Penis Bukan Segalanya
3. Zona Nyaman
Banyak pria menganggap bahwa bagian bawah kepala penis dan bagian bawah batang penis merupakan ‘titik’ yang paling sensitif terhadap kenikmatan seksual. Para peneliti meminta 81 pria sehat untuk menilai sensitivitas erotis daerah yang berbeda dari tubuh mereka, termasuk tidak hanya penis, tetapi juga zona seperti skrotum, anus, puting, dan leher.
Hasilnya adalah bagian bawah kepala penis dan bawah batang penis memiliki rating tertinggi dalam hal sensitivitas untuk sebagian besar pria, diikuti oleh sisi atas kepala penis, kiri dan kanan kepala penis, sisi penis, sisi atas batang, dan kulup (untuk minoritas laki-laki yang disunat). Ini merupakan temuan studi yang dilaporkan dalam British Journal of Urology International pada tahun 2009.
4. Penurunan Tingkat Sensitivitas karena Umur
Studi menunjukkan bahwa alat kelamin pria akan terus-menerus kehilangan sensitivitas karena faktor usia. Itu karena para peneliti yang berbeda telah menggunakan cara yang berbeda untuk merangsang penis dan mengukur sensitivitas.
Dari usia 25 tahun, sensitivitas mulai menurun. Penurunan paling tajam dalam sensitivitas terlihat antara usia 65 tahun dan 75 tahun.
Namun, apakah pria benar-benar menyadari hilangnya sensitivitas dengan bertambahnya usia mereka? Kohler mengatakan bahwa jika mereka menyadari hal itu, pasien jarang menyebutkannya. "Ini adalah keluhan super langka," katanya. "Di sisi lain, kesulitan ereksi dan kesulitan mencapai ejakulasi jauh lebih umum."
5. Alat Getaran Pada Penis
Alat penggetar tidak hanya untuk wanita, melainkan juga untuk pria. Untuk terapi medis, vibrator biasanya dilakukan di bagian bawah kepala penis.
"Vibrator medis tidak selalu lebih kuat," kata Kohler. Vibrator disetel untuk merangsang bagian dari sistem saraf yang terlibat dalam ejakulasi. "Mereka bekerja pada frekuensi atau amplitudo yang lebih spesifik untuk saraf."
Kebanyakan pria tidak perlu vibrator medis untuk memicu orgasme. Kohler mengatakan ketika pasien mengalami kesulitan untuk mencapai orgasme, ia menyarankan kepada mereka untuk membeli vibrator di toko. Meskipun vibrator sering membantu pria dalam masalah ejakulasi, Anda juga dapat melakukannya hanya untuk bersenang-senang.
Baca juga:Â 10 Alasan Menggunakan Alat Bantu Seks Dengan Pasangan
6. Lebih Memperhatikan Penis
"Kebanyakan pria akan bangga untuk mengetahui bahwa penis mereka dua kali lebih panjang daripada yang mereka kira," kata Kohler. Itu karena setengah panjang penis ada di dalam tubuh Anda. Sama seperti Anda tidak melihat semua pohon besar di atas tanah, Anda tidak melihat akar dari penis Anda tertanam dalam pelvis dan menempel pada tulang kemaluan Anda.
7. Penis Anda Adalah Habitat
Kulit penis Anda adalah rumah bagi beragam jenis bakteri. Lance Price, PhD, dan Cindy Liu, PhD, peneliti di Translational Genomics Research Institute, di Flagstaff, Arizona, melakukan tes genetik untuk mengidentifikasi bakteri yang ditemukan pada alat reproduksi pria. Studi mereka menunjukkan ada total 42 jenis bakteri yang mendiami kulit penis.
"Kami melihat bahwa tubuh manusia pada dasarnya adalah sebuah ekosistem," kata Price.
Tapi penis yang tidak disunat dan disunat tidak memiliki varietas yang sama. Para peneliti menganalisa sampel dari penis dari 12 orang yang berencana untuk disunat. Sampel diambil dan dianalisis lagi setelah pria disunat. Setelah sunat, bakteri pada penis pria lebih sedikit.
Lipatan bagian dalam kulup adalah selaput lendir, seperti bagian dalam kelopak mata seseorang. Price mengatakan bahwa bakteri anaerob tertentu berkembang dalam lingkungan itu, tetapi tidak pada kulit kering.
"Saya menyamakannya dengan membabat habis hutan," kata Price. "Anda akan mendapatkan lebih banyak sinar matahari, dan Anda akan secara drastis mengubah lingkungan."
Penelitian mereka dapat membantu menjelaskan mengapa sunat telah dikaitkan dengan risiko HIV yang lebih rendah. Bakteri anaerob dapat mendorong sistem kekebalan tubuh untuk merespon dengan cara membuat sel-sel lebih rentan terhadap infeksi HIV.
8. Kebanyakan Pria Tidak Disunat
Menurut laporan 2007 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNAIDS, di seluruh dunia, hanya sekitar 30% dari laki-laki berusia 15 tahun ke atas yang disunat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mungkin ada manfaat kesehatan dari sunat. Misalnya, pria yang disunat mungkin terhindar dari penyakit menular seksual untuk pasangan wanita mereka dan terhindar dari kanker penis. WHO dan UNAIDS merekomendasikan sunat bagi pria sebagai tindakan pencegahan HIV.