Setiap pria tentu mendambakan dirinya sebagai orang yang jago memuaskan pasangan di atas ranjang. Sayang tidak selalu berjalan mulus, beberapa pria seringkali mengalami masalah seksual hingga mereka menjadi malu dan minder. Padahal tidak perlu malu, Anda justru harus mengetahui masalah seksual pada pria agar dapat menemukan solusi atau cara menghindarinya.Â
SALAH satu aspek yang dapat menjaga keharmonisan rumah tangga adalah aktivitas ranjang yang menggairahkan. Studi dari AS menunjukkan, pasangan yang rutin mengekspresikan gairah bercinta terbukti lebih harmonis dan tidak mudah stres.
Meskipun demikian, kenyataannya masih banyak pasangan yang mengalami masalah dalam aktivitas ranjang, terutama pria. Biasanya masalah seksual yang sering dihadapi pria adalah turunnya libido dan disfungsi ereksi.
Tapi tidak hanya itu, ada beberapa masalah seksual pria lainnya yang perlu diketahui. Apa saja? Simak ulasan lengkapnya berikut ini:Â
1. Impotensi
Impotensi atau disfungsi ereksi adalah masalah seksual yang paling ditakuti oleh pria. Pasalnya masalah seksual ini ditandai dengan ketidakmampuan penis untuk ereksi.
Hal itu jelas menjadi mimpi buruk banyak pria karena untuk melakukan penetrasi saat bercinta, penis harus dapat berdiri dengan tegak. Penis yang sulit ereksi akan membuat penetrasi lebih sulit sehingga menyebabkan malu pada pria.Â
Tidak hanya itu, impotensi ternyata juga merupakan tanda awal sakit jantung atau pembuluh darah. Pernyataan tersebut disebabkan untuk mendapatkan ereksi, penis memerlukan alirah darah yang baik.
Umumnya pengobatan impotensi ini menganjurkan penderita untuk mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat, seperti berhenti merokok, mengonsumsi makanan bergizi, dan olahraga teratur. Gaya hidup yang lebih sehat tentu dapat memperlancar alirah darah dan menyehatkan jantung.
X-Cure, Rp 260.000,- ; Beli di sini
2. Ejakulasi Dini
Ejalukasi dini merupakan masalah seksual pria yang paling sering dikeluhkan dimana setidaknya 1 dari 3 pria pernah mengalaminya saat bertempur dengan pasangan. Secara klinis, ejakulasi dini merupakan kondisi di mana pria berejakulasi (orgasme) lebih cepat dari yang diinginkan saat berhubungan seksual.
Memang tidak ada batas patokan waktu tertentu mengenai durasi yang ideal, namun bisa dibilang ejakulasi dini adalah jika si pria tidak bisa mempertahankan penetrasi selama dua menit sebelum sperma keluar.
Menurut Medical Journal of Australia, kini ada beberapa perawatan yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi ejakulasi dini. Beberapa perawatan yang bisa dicoba antara lain mengonsumsi obat anti depresan hingga anestesitopikal yang diaplikasikan ke penis untuk menunda orgasme dengan menguransi sensasi rangsangan.
Baca juga: Cegah Disfungsi Ereksi dengan 10 Cara Ini
3. Ejakulasi Tertunda
Banyak mitos yang mengatakan jika semakin lama pria tahan di atas ranjang, maka semakin jago pula mereka dalam hubungan intim. Padahal tidak selalu bagus, pria yang berada lama di atas ranjang bisa saja karena ejakulasinya sering tertunda sehingga permainan jadi terhambat dan lama.Â
Ejakulasi yang lama tersebut bisa menandakan ada yang salah dengan kesehatan Mr. P Anda, lho. Ejakulasi tertunda adalah gangguan di mana seorang pria membutuhkan rangsangan seksual yang lebih lama untuk mencapai klimaks.
Masalah seksual pria yang satu ini cukup mengganggu gairah bercinta karena sang pria membutuhkan penetrasi yang cukup lama yakni selama 30 menit atau lebih untuk mencapai orgasme. Bahkan beberapa dari mereka justru tidak berejakulasi sama sekali.
Dalam banyak kasus, ejakulasi tertunda dapat disebabkan oleh kombinasi masalah fisik dan psikologis. Namun paling umum adalah akibat efek samping operasi dan obat-obatan tertentu, serta masalah psikologi karena stres dan depresi.
4. Ejakulasi Retrograd
Gangguan seksual ini sering disebut sebagai ejakulasi berbalik, yakni berbaliknya cairan sperma ke kandung kemih yang seharusnya keluar melalui uretra saat ejakulasi. Kondisi ini disebabkan karena terdapat gangguan saraf di dalam kandung kemih dan leher kandung kemih.
Pria yang memiliki penyakit diabetes atau pernah melakukan prosedur operasi kelenjar prostat rentan mengalami ejakulasi retrograd. Meskipun pria masih dapat mencapai klimaks saat berhubungan, namun sperma yang dikeluarkan amat sedikit atau tidak ada sama sekali. Jenis ejakulasi yang satu ini tidak berbahaya namun dapat menyebabkan kemandulan.
Jamu Nyonya Karsih Kuat Laki-Laki, Rp 65.000,- ; Beli di sini
5. Penyakit Peyronie
Peyronie adalah salah satu penyakit yang sangat mengganggu kesehatan Mr. P. Pasalnya penderita akan mengalami kondisi bentuk penisnya tampak menekuk akibat pembentukan jaringan parut. Jaringan yang menumpuk tersebut tentu menyebakan rasa sakit dan nyeri saat ereksi dalam melakukan hubungan seksual.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh luka atau cedera pada penis di mana sel darah terjebak di bagian luka saat penyembuhan. Hal inilah yang kemudian menyebabkan terjadinya penumpukan jaringan parut akibat proses penyembuhan alami tubuh.
Pada kasus ringan, penderita tidak merasa nyeri dan masih bisa melakukan hubungan seksual secara normal. Karena itu biasanya dokter hanya memberikan obat-obatan.
Namun di beberapa kasus yang parah ketika penderita mengalami nyeri meskipun saat sedang tidak ereksi, akan dibutuhkan metode vacuum hingga pembedahan.Â
Artikel ini merupakan konten kerja sama dengan iPrice.
Sumber:
5 Embarrassing Male Sexual Issues. https://www.mensfitness.com/women/sex-tips/five-embarrassing-male-sexual-issues. Dilansir dari 7 Maret 2018.