Penis memang alat kelamin pria yang digunakan untuk melakukan penetrasi dalam hubungan intim. Meski begitu Mr.P tidak selalu digunakan untuk bercinta sehingga kadang ia akan "nganggur". Jika terlalu lama tidak digunakan untuk bercinta, apa ya yang akan terjadi pada penis?
SAMA seperti vagina, penis adalah bagian tubuh pria yang unik. Selain digunakan untuk bercinta, penis juga menjadi organ yang mudah terpengaruh, salah satunya oleh kegiatan intim Anda dan pasangan.Â
Mr.P disebut-sebut bisa mengalami perubahan saat lama tidak digunakan untuk bercinta. Mengapa bisa demikian?
Hal ini karena hubungan intim dapat membuat penis pria ereksi serta meningkatkan level testosteron. Bayangkan jika kedua hal tersebut tidak terjadi karena penis absen bercinta. Risikonya bisa dari berkurangnya gairah bercinta sampai mengalami disfungsi ereksi lho!
Wah, benarkah demikian? Berikut penjelasan selengkapnya:
1. Risiko Disfungsi Ereksi Meningkat
Menurut studi yang dilakukan oleh Finlandia dalam jurnal The American Journal of Medicine, disfungsi ereksi atau kesulitan mengalami ereksi ketika sedang bercinta.
Sementara, hal tersebut lebih jarang dialami oleh pria dewasa berumur 55 sampai 75 tahun yang rutin melakukan seks lebih dari seminggu sekali.
Para peneliti ini mengungkapkan bahwa semakin sering Anda bercinta, kemampuan ereksi akan terjaga.Meskipun demikian, alasan di balik klaim ini belum bisa dibuktikan sepenuhnya sehingga Anda tidak perlu terlalu khawatir.
Laki Kopi Coffee for Men Sachet, Rp 25.000,- ; Beli di sini
Di sisi lain, banyak faktor penyebab disfungsi ereksi seperti usia tua, depresi, diabetes, penyakit jantung dan merokok. Pria yang sudah memasuki usia tua lebih kecil risikonya mengalami disfungsi ereksi jika sepanjang hidup mereka mendapatkan seks yang cukup atau rutin.
Jika Anda sudah menikah, jagalah ritme hubungan intim minimal 2 kali seminggu. Atur mood bercinta dengan pijatan sensual, mandi air hangat atau pijat refleksi. Semakin sering anda bercinta, semakin hebat seks yang anda dapat.
2. Gairah Bercinta Jadi Turun
Level testoteron dalam tubuh pria cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Sehingga normal jika Anda merasa ada perubahan gairah bercinta yang menurun seiring bertambah tua.
Meskipun begitu, libido akan lebih cepat turun jika Anda jarang melakukan hubungan intim. Para ahli mengatakan bahwa perubahan hormonal, terutama berkurangnya level testoteron pada pria umur 60 tahun ke atas dapat mempengaruhi libido dan kemampuannya menahan ereksi untuk waktu yang lama.
Tapi tenang, testoteron yang menurun dapat Anda atasi dengan obat resep dokter. Anda juga dapat menggunakan gel atau injeksi testoteron yang akan meningkatkan libido dan kemampuan ereksi.
Daredor, Rp 50.000,- ; Beli di sini
3. Ukuran Penis Anda Dapat Mengecil
Penis yang jarang digunakan untuk bercinta akan berkurang ukurannya. Untuk tetap dapat elastis, jaringan di dalam penis yang seperti spons harus menerima asupan aliran darah secara rutin, proses tersebut terjadi ketika Anda ereksi.
Jika Anda jarang sekali melakukan hubungan seks, akan memungkinkan penis kehilangan elastisitasnya dan berkurang ukuran sebanyak 1 sampai 2 sentimeter.
Akan tetapi kondisi ini hanya dialami oleh pria yang memiliki kondisi neurologi tertentu, gangguan peredaran darah, atau mengalami gangguan hormon fisik yang menyebabkan mereka tidak bisa ereksi.
Jika mengalami kondisi kesehatan yang membuat sulit atau tidak bisa ereksi, Anda dapat melakukan terapi menggunakan alat vakum ereksi. Terapi ini dilakukan dengan ‘menyedot’ penis secara lembut menggunakan alat khusus yang akan merangsang peredaran darah ke Mr.P dan membuat Anda ereksi.Â