Disfungsi seksual tidak hanya mengincar pria, tetapi juga wanita. Disfungi seksual tidak hanya bersifat fisik, seperti ejakulasi dini, tetapi juga mental, seperti hilangnya gairah seksual atau keinginan untuk berhubungan intim. Berbicara mengenai hilangnya gairah seksual pada wanita, apa sajakah faktor yang dapat mennyebabkannya terjadi? Dan apakah masalah tersebut dapat disembuhkan?
PADA dasarnya, wanita memang cenderung tidak memikirkan masalah seks sebanyak yang dilakukan pria. Akan tetapi, setiap wanita memiliki hasrat seksual. Hasrat seksual tersebut yang membuat wanita dapat berfantasi tentang seks, atau tertarik untuk melakukan hubungan intim dengan lawan jenisnya. Jika wanita tidak merasakan hasrat-hasrat tersebut dalam waktu lama, bahkan ketika ia masih melakukan hubungan intim dengan pasangannya secara rutin, dapat dipastikan bahwa wanita tersebut menghadapi masalah hilangnya gairah seksualitas.
Hilangnya minat atau hasrat wanita terhadap seks merupakan hasil dari kombinasi masalah fisik dan mental yang dihadapi wanita. Berikut adalah beberapa contoh penyebab terjadinya masalah tersebut.
Masalah Personal
Seperti yang sempat disinggung di atas, wanita yang masih melakukan hubungan intim dengan pasangannya juga tidak lepas dari ancaman hilangnya hasrat seksual. Jika ditelusuri, hal tersebut disebabkan oleh keberadaan masalah personal di antara wanita tersebut dan pasangannya. Masalah personal di antara pasangan yang dapat mengakibatkan hilangnya hasrat seksualitas pada wanita antara lain ketidakmampuan pria untuk memuaskan pasangannya, minimnya kedekatan emosi antara wanita dan pasangannya. Selain faktor-faktor tersebut, kesibukan wanita setelah melahirkan dan menjadi ibu juga dapat mengubah persepsi mereka terhadap seks sehingga hasrat seksual mereka semakin menurun.
Rendahnya Kadar Testosteron
Hormon testosteron tidak hanya terdapat pada tubuh pria, tetapi juga wanita. Yang membedakannya adalah kadar hormon testosteron pria jauh lebih tinggi dibandingkan wanita. Hormon testosteron berfungsi untuk menimbulkan hasrat seksual dalam diri pria dan wanita. Kadar testosteron pada wanita mencapai puncak ketika berada pada usia 20 tahunan. Namun, lama-kelamaan hormon testosteron wanita akan semakin berkurang seiring pertambahan usia, dan akan menurun drastis ketika wanita mencapai menopause
Tingginya Konsumsi Gula
Gula mengakibatkan seksualitas wanita menurun? Yes! The truth is, konsumsi gula yang tinggi akan meningkatkan kadar insulin di tubuh yang mengakibatkan tubuh mengalami stres, seperti melemahnya otot, bertambahnya lemak, naiknya tekanan darah, dan berkurangnya libido. Konsumsi gula juga membuat tubuh cepat lelah dan sering mengantuk sehingga seseorang malas melakukan hubungan seks dengan pasangannya.
Pengaruh Lingkungan
Pengaruh lingkungan seperti tekanan pekerjaan yang berujung pada stres juga dapat mengakibatkan hilangnya hasrat seksualitas pada wanita. Beban pekerjaan yang menumpuk akan membuat konsentrasi wanita terfokus pada pekerjaannya sehingga sangat sedikit waktu untuk memikirkan seks. Kurangnya waktu untuk memikirkan dan melakukan seks akhirnya berujung pada menurunnya hasrat dan gairah seksualitas. Selain tekanan pekerjaan dan stres, pengaruh masyarakat yang masih menempatkan seks sebagai hal yang tabu juga dapat membuat wanita merasa risih untuk menaruh perhatian besar terkait masalah seksual.
Kondisi Kesehatan
Kondisi kesehatan juga memegang peranan penting terkait hilangnya gairah seksualitas pada wanita. Kondisi kesehatan terbagi menjadi dua, yakni kesehatan mental dan kesehatan fisik. Masalah kesehatan mental yang sering menyerang wanita adalah stres dan depresi, sementara masalah kesehatan fisik yang berefek pada gairah seksual adalah endometriosis, fibroid, dan penyakit tiroid.
Konsumsi Obat-obatan Tertentu
Obat-obatan ternyata juga dapat mempengaruhi hilangnya gairah seksualitas pada wanita. Contoh obat-obatan tersebut antara lain obat antidepresan, penurun tekanan darah, dan kontrasepsi. Obat-obatan tersebut dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti menurunnya kadar testosteron akibat menguatnya hormon estrogen dan progesteron (biasanya karena penggunaan alat kontrasepsi) dan kinerja aliran darah yang akhirnya berujung pada lemahnya gairah seksual.
Â
Jika wanita telanjur mengalami hasrat seksual yang menurun, ada beberapa langkah yang dapat ditempuh, di antaranya berkonsultasi dengan psikolog seks, mengubah atau mengatur dosis darin konsumsi obat-obatan, menjalani terapi testosteron, atau menggunakan krim estrogen (biasanya dilakukan pada wanita yang telah memasuki masa menopause). Selain itu, wanita tersebut juga dapat mengubah gaya hidupnya, seperti banyak beolahraga, menambah asupan sayur dan buah-buahan, serta mengurangi konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula yang tinggi.
