Berdasarkan semua iklan dari obat impotensi yang Anda lihat, mungkin Anda akan berpikir setiap laki-laki di planet ini mengalami kesulitan ereksi di usia 50-an. Seks sebagai bentuk latihan yang terasa seperti sepak bola dan basket, namun sekarang terasa lebih seperti hiking dan golf. Â Pada kenyataannya, seks di usia paruh baya tidaklah seperti itu, berikut segala sesuatu yang Anda perlu tahu tentang disfungsi ereksi dan masalah performa pria.
SEMAKIN bertambah usia seorang pria, satu hal yang tidak berubah yaitu kemampuan mereka untuk menikmati kenikmatan erotis. Walaupun banyak informasi yang mengatakan bahwa masalah pria terbesar muncul ketika melewati usia 50, sebenarnya masalah seksual ini dipengaruhi oleh banyak faktor dan bukanlah hal yang pasti dialami oleh setiap pria.
Disfungsi Ereksi Tidak Dapat Dihindari?
Disfungsi ereksi atau impotensi adalah ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk mencapai kinerja seksual yang memuaskan. Masalah seksual inilah yang akan dialami oleh pria di usia 50-an, namun apakah semua pria akan mengalami masalah ini? Tentu saja tidak, impotensi dapat dihindari. Menurut studi oleh peneliti University of Chicago, antara laki-laki berusia 50 sampai 64 tahun, sekitar sepertiga menderita disfungsi ereksi. Sementara pria dari usia 65 sampai 85 sekitar 44%, disfungsi ereksi menjadi semakin wajar terjadi pria lebih tua tapi lebih dari setengah pria tidak pernah mengalaminya.
Disfungsi Ereksi atau Ketidakpuasan Ereksi
Mulai sekitar usia 50 kemampuan ereksi akan berubah secara bertahap, bagi sebagian pria (perokok atau pecandu alkohol) mungkin terjadi lebih cepat. Pria kehilangan kemampuan untuk meningkatkan ereksi semata-mata dari fantasi seksual. Sehingga diperlukan sentuhan sensual secara langsung untuk meningkatkan ereksi. Umumnya ereksi terjadi lebih lambat dan tidak sekeras seperti saat Anda di usia 30-an. Bahkan gangguan kecil seperti nada dering ponsel, dapat menyebabkan gagal ereksi.
Perubahan ini membuat pria memiliki kesimpulan bahwa mereka mengalami impotensi. Tetapi jika Anda masih dapat meningkatkan ereksi selama masturbasi walaupun tidak sekuat saat muda, maka Anda tidak memiliki masalah impotensi. Melainkan Anda merasakan ketidakpuasan ereksi.
Ketika berusia 50-an perubahan dalam hal ereksi adalah hal yang normal dan tak bisa dihindari karena kadar hormon yang berkurang. Namun berbagai faktor gaya hidup dapat menunda terjadinya impotensi, seperti makanan yang sehat, olahraga dan bercinta di saat Anda masih memiliki energi. Sayangnya, faktor gaya hidup lainnya justru dapat memicu terjadinya ketidakpuasan ereksi termasuk rasa cemas, alkohol, obat-obatan, masalah percintaan serta bercinta saat Anda sedang lelah seperti pada larut malam setelah hari yang sibuk atau setelah acara pesta.
Mengurangi Kecemasan atau Stres
Merupakan faktor yang sering terjadi, kecemasan dapat membuat darah kembali ke pusat, sehingga aliran darah pada penis untuk ereksi berkurang dan menyebabkan ketidakpuasan ereksi. Untuk itu beberapa cara yang baik untuk meminimalkan kecemasan yaitu mandi air panas sebelum melakukan hubungan seks dan saat bercinta, meditasi pernapasan, dan berikan banyak sentuhan sensual secara menyeluruh.
Gaya Hidup Sehat Mengurangi Resiko Impotensi
Ereksi tergantung pada aliran darah melalui penis. Ada faktor gaya hidup yang dapat mengganggu aliran darah pada penis dapat meningkatkan risiko impoten, termasuk merokok, diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kelebihan berat badan, serta minum lebih dari dua minuman beralkohol sehari dan mengkonsumsi kurang dari lima porsi buah dan sayuran per hari. Menghindari faktor-faktor tersebut tidak mencegah perubahan ereksi di usian 50-an, tetapi dapat mempertahankan fungsi ereksi dan membantu mencegah impotensi.
Obat Impotensi Layak Dicoba
Salah satu cara meningkatkan ereksi dan mengurangi gejala impoten pada pria dengan menggunakan obat impotensi. Seiring waktu banyak pria membutuhkan dosis yang lebih besar, tentunya akan memberikan efek samping seperti sakit kepala. Sehingga Anda memerlukan obat impotensi yang aman disertai dengan terapi seks untuk meningkatkan ereksi sekaligus gairah seksual dan orgasme.
Ereksi Bukanlah Segalanya
Percaya atau tidak, Anda tidak perlu ereksi untuk mencapai orgasme. Dalam konteks erotis, dengan berciuman, berpelukan, pijatan sensual, seks oral dan menggunakan sex toys. Seorang pria yang memiliki masalah ereksi atau bahkan penis yang tidak kuat tetap dapat menikmati orgasme seperti saat berhubungan seksual.
Meningkatkan Kenikmatan Bercinta
Banyak pasangan muda yang memiliki masalah saat berhubungan seks, terutama pada saat pria lebih cepat terangsang bahkan penetrasi lebih dulu sebelum wanita merasa terangsang. Berbeda ketika pria mulai mengalami perubahan fungsi ereksi, pria akan lebih lama menjadi terangsang sehingga memungkinkan pria dan wanita mencapai klimaks hampir bersamaan. Perubahan ereksi juga memerlukan sentuhan yang lebih sensual sebelum bercinta, hal ini bisa menjadi kabar baik bagi pasangan di usia 50-an.
Beberapa pria menganggap perubahan fungsi ereksi adalah akhir dari kehidupan seks mereka. Namun ada pula yang menjadikannya sebagai awal percintaan erotis yang baru dan menikmati saat-saat bercinta bersama pasangan.
Â