Apa itu Vinblastin?
Vinblastin adalah farmasi antikanker yang diresepkan untuk terapi kanker seperti kanker testis, kanker kandung kemih, dan berbagai limfoma serta penyakit Letterer-Siwe. Vinblastin juga berguna dalam pengobatan histiositosis dan tumor sel germ pada pasien anak-anak. Aksi terapeutiknya adalah dengan mengganggu pembentukan DNA/RNA sel kanker untuk menghambat pertumbuhan mereka.
Dosis Vinblastin
Vinblastin disuntikkan melalui vena (intravena) oleh tenaga medis dengan dosis yang disesuaikan berdasarkan Luas Permukaan Tubuh (LPT) pasien. Dosis standar untuk berbagai kondisi adalah:
- Kanker: 3,7–18 mg/m2 LPT untuk dewasa, 2,5–12,5 mg/m2 LPT untuk anak-anak, tiap 7–10 hari.
- Limfoma Hodgkin: 6 mg/ m2 LPT, tiap 2 minggu untuk dewasa, dan tiap 1–2 minggu untuk anak-anak selama 3–4 minggu dengan batas maksimal 12,5 mg/m2 LPT per minggu.
- Kanker testis: 6 mg/ m2 LPT selama 2 hari dengan periode ulangan 3–4 minggu untuk dewasa.
- Kanker kandung kemih: 3 mg/m2 LPT tiap 7 hari, 3 kali dalam 4 minggu untuk dewasa.
Cara Menggunakan Vinblastin dengan Benar
Pemberian vinblastin harus dilakukan secara langsung oleh dokter dengan injeksi intravena yang hati-hati. Durasi injeksi adalah sekitar 1 menit. Pasien disarankan untuk mengonsumsi cukup cairan guna mengurangi kemungkinan efek samping. Pengawasan rutin terhadap jadwal penyuntikan dan pemeriksaan darah secara berkala merupakan bagian dari protokol pengobatan vinblastin. Jauhilah kontaminasi obat pada mata dan jika terjadi, bilas dengan air serta segera hubungi profesional medis.
Efek Samping Vinblastin
Efek samping dari penggunaan vinblastin mungkin termasuk:
- Nyeri atau kemerahan di situs injeksi
- Mual atau muntah
- Hilangnya nafsu makan
- Sembelit
- Kehilangan rambut
Sejumlah efek samping serius yang memerlukan perhatian medis segera antara lain:
- Nyeri atau pembengkakan di tempat suntikan
- Memar dengan mudah atau pendarahan
- Nyeri perut yang parah
- Palpitasi jantung
- Nyeri rahang
- Sulit bernapas
- Gejala stroke
- Pusing atau kejang
- Tanda-tanda infeksi seperti demam, menggigil, atau sakit tenggorokan yang berkepanjangan
- Pucat dan kejutan pada ekstremitas
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Vinblastin
Pemberian vinblastin harus memperhatikan kondisi tertentu dan tanpa sembarangan:
- Riwayat alergi
- Penyakit sumsum tulang atau sejarah rendah sel darah
- Sejarah stroke atau sindrom Raynaud
- Penyakit jantung atau paru
- Menghindari paparan sinar matahari yang berkepanjangan
- Merencanakan vaksinasi selama pengobatan
- Menghindari kontak dengan penyakit menular
- Melakukan kontrasepsi efektif selama pengobatan dan menyampaikan status kehamilan atau menyusui kepada dokter
- Berbicara dengan dokter mengenai suplemen atau obat lain yang sedang digunakan
- Melaporkan gejala alergi, efek samping serius, atau overdosis setelah suntikan
Efek Vinblastin untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Vinblastin berada dalam Kategori D kehamilan yang menandakan risiko pada janin namun dapat dibenarkan jika manfaatnya merupakan penanganan medis mendesak. Konsultasikan dengan dokter tentang penggunaannya selama menyusui, karena belum diketahui apakah obat ini dapat terdapat dalam ASI.
Interaksi Vinblastin dengan Obat Lain
Interaksi obat adalah kemungkinan yang dapat mengubah efektivitas pengobatan. Vinblastin bisa berinteraksi dengan:
- Inhibitor CYP3A4 seperti aprepitant dan lopinavir, yang meningkatkan kadar vinblastin
- Zidovudine, bisa meningkatkan risiko gangguan sumsum tulang
- Vaksin hidup mengurangi respon imunitas tubuh
- Mitomycin, jika dikombinasikan dapat meningkatkan risiko kerusakan paru-paru
Informasikan daftar obat yang sedang digunakan kepada dokter untuk pengaturan dan pencegahan interaksi berbahaya.