Apa itu Viagra?
Viagra mengandung sildenafil sitrat sebagai zat aktif utamanya yang bekerja dengan cara meningkatkan aliran darah menuju penis saat ada stimulasi seksual, yang membantu mencapai ereksi dan mempertahankannya lebih lama. Penting diingat bahwa Viagra harus digunakan berdasarkan resep dari dokter dan tidak boleh dikonsumsi tanpa pengawasan medis.
Dosis Viagra
Dosis Viagra yang umum untuk mengatasi disfungsi ereksi pada pria dewasa adalah 50 mg per hari. Sesuai dengan respons yang diperoleh, dosis dapat disesuaikan baik diturunkan atau dinaikkan dengan maksimal dosis yang direkomendasikan adalah 100 mg.
Aturan Pakai Viagra
Mengonsumsi Viagra dengan benar adalah kunci untuk mendapatkan hasil yang optimal. Ikuti anjuran dokter dan perhatikan petunjuk pada kemasan. Viagra paling efektif bila dikonsumsi sebelum makan pada saat perut kosong; namun masih dapat dikonsumsi setelah makan. Telanlah tablet Viagra secara utuh dengan bantuan air putih. Gunakanlah obat ini 30 menit hingga 4 jam sebelum berhubungan seksual dan pastikan tidak melebihi satu kali konsumsi dalam rentang waktu 24 jam.
Efek Samping Viagra
Beberapa efek samping yang mungkin muncul dari penggunaan Viagra antara lain:
- Sakit kepala atau pusing
- Merasa panas atau kemerahan pada wajah, leher, atau dada
- Pandangan kabur atau kesulitan dalam membedakan warna
- Mimisan atau hidung tersumbat atau berair
- Insomnia
- Nyeri otot atau punggung
- Sakit perut Jika efek samping bertahan atau memburuk, segera konsultasikan dengan dokter. Segera cari pertolongan medis jika mengalami ereksi yang terus-menerus dan menyakitkan, kehilangan penglihatan mendadak, gangguan pendengaran, pusing berat, kesulitan bernapas, kejang, aritmia jantung, pembengkakan pada ekstremitas, atau gejala serangan jantung.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Viagra
Dalam mengonsumsi Viagra, terdapat beberapa peringatan yang perlu diperhatikan:
- Informasikan riwayat alergi kepada dokter.
- Diskusikan dengan dokter jika memiliki kelainan pada bentuk penis.
- Sebutkan kondisi medis seperti penyakit jantung atau pembuluh darah, penyakit hati atau ginjal, dan riwayat kelainan pembekuan darah.
- Viagra tidak diperuntukkan bagi wanita dan anak-anak.
- Hindari mengemudi atau aktivitas yang memerlukan konsentrasi setelah mengonsumsi Viagra.
- Segera hubungi dokter jika mengalami reaksi alergi atau efek samping serius.
Efek Viagra untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Viagra sama sekali tidak diperuntukkan bagi wanita, termasuk selama kehamilan atau masa menyusui. Penggunaan yang tidak sesuai mungkin akan menimbulkan efek samping.
Interaksi Viagra dengan Obat Lain
Viagra dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, yang dapat berpengaruh pada tekanan darah atau efektivitas Viagra itu sendiri, antara lain:
- Obat golongan nitrat atau penghambat alfa yang meningkat risiko hipotensi
- Rifampicin yang dapat menurunkan efektivitas Viagra
- Verapamil, erythromycin, cimetidine, ketoconazole, saquinavir, ritonavir, atau fluconazole yang meningkatkan risiko efek samping Viagra Selalu informasikan kepada dokter mengenai semua jenis obat yang sedang dikonsumsi.