Apa itu Trimethoprim?
Trimethoprim digunakan sebagai solusi untuk mengobati infeksi bakteri melalui penghambatan sintesis asam dihidrofolat, yang esensial bagi pertumbuhan bakteri. Tindakan unik ini menyebabkan pertumbuhan bakteri terganggu. Tidak layak untuk virus, trimethoprim hanya diperoleh melalui preskripsi dokter.
Dosis Trimethoprim
Dosis trimethoprim disesuaikan berdasarkan usia dan kondisi pasien oleh dokter: Dewasa dan anak lebih dari 12 tahun biasanya diberikan 100 mg dua kali sehari atau 200 mg sekali sehari selama 10 hari untuk infeksi saluran kemih; Anak-anak memiliki dosis yang lebih kecil dan dipisahkan berdasarkan kelompok usia mereka.
Aturan Pakai Trimethoprim
Penting untuk mengikuti arahan dokter atau instruksi pada label obat trimethoprim. Obat dalam bentuk tablet dan kaplet harus diminum setelah makan dan ditelan dengan air, tanpa dikunyah. Suspensi harus dikocok sebelum diminum. Konsistensi dalam pemakaian setiap hari pada waktu yang sama sangat disarankan, dan konsumsilah trimethoprim sampai habis, meskipun gejala sudah membaik, untuk menghindari resistensi bakteri.
Efek Samping Trimethoprim
Beberapa efek samping yang dapat dirasakan dari penggunaan trimethoprim antara lain:
- Mual atau muntah
- Diare
- Sakit perut
- Sakit kepala
- Kehilangan nafsu makan
- Perubahan rasa di lidah
- Pembengkakan lidah
- Ruam atau gatal-gatal
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Trimethoprim
Ada beberapa peringatan yang perlu diingat:
- Informasikan riwayat alergi kepada dokter sebelum menggunakan trimethoprim.
- Hindari paparan sinar matahari langsung yang lama saat mengonsumsi obat ini.
- Diskusikan potensi imunisasi dengan dokter anda saat sedang pengobatan dengan trimethoprim.
- Lansia perlu berhati-hati karena risiko efek samping yang lebih tinggi.
- Beritahu dokter jika sedang hamil, menyusui, atau menggunakan obat lain.
Efek Trimethoprim untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Trimethoprim termasuk dalam kategori C untuk ibu hamil, yang berarti belum ada studi terkontrol. Obat ini harus dihindari kecuali manfaatnya melebihi risiko untuk janin. Trimethoprim juga dapat terdapat dalam ASI sehingga penting untuk konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan saat menyusui.
Interaksi Trimethoprim dengan Obat Lain
Trimethoprim dapat bereaksi dengan obat-obatan lain, seperti:
- Diuretik yang menghemat kalium, yang meningkatkan risiko hiperkalemia
- Antagonis asam folat yang meningkatkan risiko kekurangan asam folat
- Obat antikonvulsan dan lainnya. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggabungkan trimethoprim dengan obat lain.