Apa itu Trifluoperazine?
Trifluoperazine termasuk dalam kelas obat antipsikotik dari grup phenothiazine yang berfungsi untuk membantu menyeimbangkan zat kimia di otak, khususnya dopamin. Sebagai neurotrasmitter, dopamin memiliki peran penting dalam mengatur suasana hati, motivasi, dan pergerakan, serta membantu mengendalikan rasa mual dan muntah.
Dosis Trifluoperazine
Trifluoperazine tersedia dalam bentuk tablet yang dilapisi selaput atau gula dan dikonsumsi berdasarkan anjuran medis. Dosisnya beragam, tergantung usia dan masalah kesehatan yang dihadapi pasien.
Dosis standar Trifluoperazine berdasarkan kondisi:
-
Psikosis atau skizofrenia:
- Dewasa dan anak >12 tahun: Mulai dengan 2—5 mg, dua kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan hingga 15—20 mg per hari atau 40 mg untuk kasus serius.
- Anak 6—12 tahun: 1 mg, satu atau dua kali sehari dengan dosis harian 1—15 mg.
-
Gangguan kecemasan:
- Dewasa: Awal 1—2 mg dua kali sehari. Dosis maksimal adalah 6 mg per hari, dibagi beberapa kali minum. Durasi terapi maksimal 12 minggu.
-
Mual dan muntah:
- Dewasa: 1—2 mg, dua kali sehari.
Aturan Pakai Trifluoperazine
Senantiasa ikuti petunjuk dokter terkait penggunaan Trifluoperazine. Konsumsi dilakukan sesuai dosis rekomendasi medis tanpa mengurangi atau menambahnya sendiri. Obat ini sebaiknya ditelan bersama makanan dan air untuk mengurangi risiko sakit perut, serta menghindari antasida dua jam sebelum atau sesudah meminum obat. Pastikan untuk minum obat pada waktu yang sama setiap hari dan jangan berhenti minum secara mendadak tanpa instruksi dokter, agar efektivitasnya optimal dan menghindari kemungkinan memburuknya kondisi pasien.
Efek Samping Trifluoperazine
Beberapa efek samping yang mungkin ditimbulkan oleh Trifluoperazine di antaranya:
- Rasa mengantuk
- Mulut terasa kering
- Konstipasi
- Bertambahnya berat badan
- Gangguan tidur
- Pusing
- Kelelahan
- Penglihatan kabur
Jika ada efek samping yang berkelanjutan atau memburuk, segeralah konsultasikan dengan dokter, terutama jika mengalami kondisi seperti gerakan wajah atau otot yang tidak normal, reaksi alergi, atau gejala ekstrapiramidal yang serius.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Trifluoperazine
Sebelum mengonsumsi Trifluoperazine, perhatikan beberapa poin penting berikut:
- Tidak untuk pasien dengan alergi terhadap obat ini.
- Tidak disarankan bagi lansia dengan psikosis akibat demensia.
- Hindari jika memiliki gangguan sumsum tulang, hati, atau kelainan darah.
- Informasikan kondisi kesehatan Anda kepada dokter, terutama jika pernah atau sedang memiliki masalah medis tertentu.
- Sampaikan kepada dokter obat, suplemen, atau herbal yang sedang dikonsumsi.
- Konsultasikan kehamilan, menyusui, atau rencana hamil dengan dokter.
- Gunakan alat kontrasepsi yang direkomendasikan oleh dokter selama penggunaan obat.
- Setelah konsumsi, hindari mengemudi atau aktivitas yang memerlukan kewaspadaan tinggi.
- Jauhi alkohol dan segera laporkan reaksi alergi atau efek samping serius ke dokter.
Efek Trifluoperazine untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Trifluoperazine dikategorikan dalam Kategori C untuk ibu hamil, di mana risiko penggunaannya masih harus dipertimbangkan dengan matang oleh dokter. Pada trimester ketiga, obat ini berisiko menimbulkan efek samping pada bayi yang baru lahir seperti tremor atau gangguan pernapasan. Belum ada kepastian apakah Trifluoperazine bisa terserap ke dalam ASI, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya saat menyusui.
Interaksi Trifluoperazine dengan Obat Lain
Trifluoperazine dapat menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersamaan dengan obat lain. Efek interaksi yang bisa terjadi antara lain:
- Risiko kerusakan saraf atau efek ekstrapiramidal meningkat dengan lithium.
- Peningkatan efek samping antihipertensi, antidepresan, atau antikolinergik.
- Intensifikasi efek penekan otak dengan kombinasi obat bius, sedatif, hipnotik, dan analgesik kuat.
- Penurunan efektivitas obat antikoagulan oral.
- Trifluoperazine lebih sedikit diserap jika dikonsumsi bersama antasida.
- Penurunan efek terapi ketika diambil dengan epinephrine, clonidine, atau levodopa.
Pastikan untuk membahas interaksi ini dengan dokter atau apoteker untuk menghindari kemungkinan efek samping yang berbahaya.