Apa itu Triazolam?
Triazolam merupakan obat yang digunakan khusus untuk mengatasi kesulitan tidur atau insomnia. Zat aktif di dalamnya adalah benzodiazepine, yang mempunyai efek sebagai sedative-hypnotics yang mengurangi kegiatan otak dan menjadikan tubuh lebih rileks. Ini membantu pengguna agar lebih mudah tertidur, tidur lebih lama, serta mengurangi bangun di tengah malam. Namun, obat ini hanya untuk penggunaan jangka pendek maksimal sampai 2 minggu untuk menghindari risiko kecanduan.
Sediaan dan dosis Triazolam
Triazolam tidak tersedia di Indonesia, melainkan hanya di negara lain dengan sediaan tablet dosis 0,125 mg dan 0,25 mg. Penggunaannya harus disesuaikan berdasarkan usia dan kondisi pasien. Untuk insomnia pada orang dewasa, dosis yang direkomendasikan adalah 125 hingga 250 mcg sebelum tidur maksimal selama 2 minggu. Lansia disarankan memulai dari 125 mcg dengan maksimum 250 mcg. Belum terdapat informasi keamanan dan efektivitas obat ini pada anak-anak di bawah 18 tahun.
Aturan Pakai Triazolam
Konsumsilah triazolam sesuai anjuran medis dan baca petunjuk pada kemasan dengan teliti. Minum obat ini dengan perut kosong dan jangan sampai dikonsumsi bersamaan dengan makanan agar bekerja efektif. Hanya gunakan triazolam dekat waktu tidur dan pastikan Anda memiliki waktu tidur 7-8 jam untuk mencegah risiko kehilangan ingatan. Hindari berbagi obat ini dengan orang lain dan tidak boleh mengonsumsi alkohol selama masa pengobatan. Segera konsultasikan ke dokter jika ada gejala ketergantungan dan lakukan pengurangan dosis secara bertahap untuk menghindari gejala sakau.
Efek Samping Triazolam
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi dari penggunaan triazolam antara lain:
- Rasa ingin pingsan
- Kesulitan berjalan atau koordinasi
- Agitasi atau kebingungan
- Nyeri dada dan kesulitan bernapas
- Masalah buang air kecil
- Gangguan penglihatan
- Mual dan sakit perut Efek samping umum lainnya meliputi pusing, kelelahan, dan kantuk di siang hari, sakit kepala, mati rasa, dan fluktuasi mood. Konsultasikan pada praktisi kesehatan jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut.
Peringatan dan perhatian obat Triazolam
Pasien harus memberitahu dokter jika pernah alergi terhadap benzodiazepine atau komponen obat lain. Perhatikan juga kesehatan yang ada, terutama jika mempunyai riwayat penyalahgunaan alkohol atau obat, masalah pernapasan, depresi, sleep apnea, dan kondisi penyakit hati atau ginjal. Pasien hamil harus menghindari obat ini dan tidak menyusui dalam 28 jam setelah penggunaan karena risiko efek pada bayi.
Efek Triazolam untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Triazolam dikategorikan risiko kehamilan kategori X oleh FDA, menunjukkan risiko serius terhadap janin. Telah terbukti pada hewan dapat menyebabkan cacat dan penurunan berat badan janin. Bagi ibu hamil, obat ini dapat mengakibatkan bayi lahir dengan gejala sakau dan menimbulkan masalah seperti hipotonia dan kesulitan bernapas. Pasien yang menyusui disarankan untuk tidak memberikan ASI yang dipompa selama 28 jam setelah menggunakan triazolam.
Interaksi Triazolam dengan Obat Lain
Triazolam dapat berinteraksi dengan berbagai jenis obat lain, yang dapat mempengaruhi kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius termasuk:
- Codeine
- Hydrocodone
- Oxycodone
- Tramadol
- Itraconazole
- Flumazenil
- Melatonin
- Dan lain-lain Selalu simpan daftar obat yang digunakan dan konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.