Apa itu Tremenza?
Tremenza adalah kombinasi dari pseudoephedrine HCl dan triprolidine yang terdapat dalam bentuk sirop dan tablet. Mengandung 60 mg pseudoephedrine HCl dan 2,5 mg triprolidine pada setiap tablet, dan bagi sediaan sirop, tiap 5 ml mengandung 30 mg pseudoephedrine HCl dan 1,25 mg triprolidine. Pseudoephedrine bekerja dengan meredakan hidung mampet melalui penyempitan pembuluh darah yang membengkak di nasofaring, sementara triprolidine berfungsi mereduksi sekresi lendir serta air mata dan menghalangi substansi yang menyebabkan estornudo dan gatal pada area nasal atau faringe.
Dosis Tremenza
Dosis penggunaan Tremenza disesuaikan dengan bentuk sediaan obatnya:
Tremenza Tablet
- Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun: 1 tablet, diminum 3 hingga 4 kali sehari.
- Anak usia 6 hingga 12 tahun: Setengah tablet, 3 hingga 4 kali sehari.
Tremenza Sirup
- Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun: 10 ml (2 sendok teh), 3 hingga 4 kali sehari.
- Anak usia 6 hingga 12 tahun: 5 ml (1 sendok teh), 3 hingga 4 kali sehari.
Cara Mengonsumsi Tremenza dengan Benar
Ikuti instruksi pada paket Tremenza atau anjuran medis sebelum meminumnya, jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa petunjuk dokter. Tremenza tablet harus ditelan dengan air, dan untuk sediaan sirop harus dikocok terlebih dahulu sebelum diminum. Jangan lupa gunakan alat ukur jika tersedia untuk memastikan dosis yang tepat. Obat ini hanya untuk jangka pendek dan bila gejala tidak membaik dalam 7 hari atau disertai dengan demam, batuk, atau rash, konsultasi ke dokter segera.
Efek Samping dan Bahaya Tremenza
Ada beberapa efek samping yang bisa timbul akibat penggunaan Tremenza, seperti:
- Mulut, hidung, atau tenggorokan yang kering
- Sensasi pusing
- Rasa mengantuk atau kesulitan untuk tidur
- Nyeri kepala
- Perut terasa tidak nyaman
- Konstipasi
Apabila reaksi alergi atau efek samping serius terjadi, seperti tremor, telinga berdenging, halusinasi, kesulitan buang air kecil, penglihatan ganda, atau aritmia jantung, kunjungi dokter atau cari bantuan medis segera.
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Tremenza
Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakankkan Tremenza tercantumkan di bawah ini:
- Hindari Tremenza jika Anda alergi terhadap kandungan obat.
- Penggunaan Tremenza tidak disarankan jika telah mengonsumsi MAOI dalam 14 hari terakhir.
- Diskusikan dengan dokter Anda jika memiliki kondisi seperti asma, hipertensi, penyakit jantung, epilepsi, diabetes, penyakit tiroid, prostat membesar, atau glaukoma.
- Beri tahu dokter tentang riwayat penyakit liver atau ginjal Anda.
- Jangan mengemudi atau melaksanakan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengambil Tremenza.
- Hindari konsumsi alkohol selama terapi dengan Tremenza.
- Beri tahu dokter tentang semua obat yang Anda konsumsi untuk menghindari interaksi obat.
Tremenza untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Tremenza masuk ke dalam kategori C bagi ibu hamil, yang berarti adanya efek samping pada janin dapat terjadi berdasarkan studi pada hewan dan data manusia yang terbatas, meskipun data kontrol pada ibu hamil belum ada. Terdapat risiko yang harus diimbangi dengan manfaat penggunaan. Bagi ibu menyusui, Tremenza bisa terserap ke dalam ASI sehingga tidak boleh digunakan tanpa konsultasi dengan dokter.
Interaksi Tremenza dengan Obat Lain
Tremenza dapat berinteraksi dengan jenis obat tertentu dan menyebabkan efek samping, seperti:
- Risiko krisis hipertensi bisa meningkat bila digunakan bersama obat MAOI seperti isocarboxazid atau selegiline.
- Mungkin akan meningkatkan tekanan darah bila dikombinasikan dengan antidepresan trisiklik atau dekongestan lain.
- Efek sedasi akan bertambah dengan obat penenang, antipsikotik, atau antidepresan.
- Penghambat beta dan metildopa mungkin mengalami penurunan efektivitas.
Jauhi konsumsi alkohol selama pemberian Tremenza karena dapat meningkatkan efek sedasi.