Apa itu Thiamycin?
Thiamycin adalah antibiotik yang digunakan untuk memerangi berbagai macam infeksi bakteri. Mengandung bahan aktif thiamphenicol, obat ini efektif membunuh serta menghambat perkembangan bakteri penyebab penyakit. Seperti chloramphenicol, Thiamycin digolongkan dalam satu kelas antibiotik yang sama.
Namun, Thiamycin tidak ditujukan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti influenza.
Dosis Thiamycin
Dosis Thiamycin yang ditetapkan oleh dokter tergantung pada jenis dan keparahan infeksi, serta usia pasien. Biasanya, dosis untuk infeksi bakteri pada orang dewasa merupakan 1.500 mg per hari yang dibagi ke dalam beberapa waktu konsumsi, dan dapat ditingkatkan menjadi 3.000 mg per hari untuk kasus yang lebih berat. Sementara itu, dosis untuk anak-anak berkisar antara 30-100 mg/kgBB per hari. Dalam mengatasi Gonore, dosis dewasa yaitu 2.500 mg per hari selama 1-2 hari atau alternatif 2.500 mg pada hari pertama dilanjutkan dengan 2.000 mg per hari selama empat hari berikutnya.
Aturan Pakai Thiamycin
Saat akan mengonsumsi Thiamycin, pastikan Anda mengikuti instruksi dokter serta petunjuk pada label kemasan. Obat ini paling baik digunakan ketika perut kosong, yaitu satu jam sebelum makan atau dua jam sesudahnya. Untuk sirup kering, larutkan bubuk dengan air hingga batas yang ditunjukkan, dan kocok sebelum diminum. Pergunakan gelas ukur yang tersedia untuk dosis yang akurat. Apabila Anda melewatkan dosis Thiamycin, minumlah segera setelah ingat asalkan waktu dosis selanjutnya belum terlalu dekat. Obat ini harus dihabiskan sesuai durasi yang direkomendasikan untuk menghindari resistensi antibiotik. Selama pengobatan, perlu dilakukan pemeriksaan darah rutin. Simpan Thiamycin di tempat sejuk dan kering, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping Thiamycin
Adapun efek samping yang bisa muncul setelah mengonsumsi Thiamycin, di antaranya adalah:
- Mual
- Muntah
- Sakit kepala
- Diare
- Glositis
- Ensefalopati
Jika terjadi efek samping yang parah atau reaksi alergi, segera hubungi dokter. Perhatikan gejala serius lainnya seperti depresi, gangguan pendengaran, neuritis optik, atau neuropati perifer dan segera cari bantuan medis jika Anda mengalami hal tersebut.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Thiamycin
Beberapa tindakan pencegahan dan peringatan yang harus diperhatikan saat menggunakan Thiamycin meliputi:
- Hindari Thiamycin apabila Anda memiliki alergi terhadapnya atau thiamphenicol.
- Tidak disarankan bagi individu dengan gangguan sumsum tulang atau kondisi darah tertentu.
- Berdiskusi dengan dokter sebelum menjalankan vaksinasi dengan vaksin bakteri hidup selama menggunakan Thiamycin.
- Beri tahu dokter mengenai kondisi medis lain seperti defisiensi G6PD, penyakit ginjal atau hati.
- Selalu konsultasikan dengan dokter jika Anda hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Informasikan kepada dokter mengenai penggunaan obat lain untuk mencegah interaksi obat.
Efek Thiamycin untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Thiamycin merupakan obat kategori C, di mana belum terdapat bukti cukup yang menjelaskan keamanannya bagi ibu hamil dan janin. Tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil tanpa rekomendasi dokter. Selain itu, komponen dalam Thiamycin dapat masuk ke dalam ASI, sehingga ibu menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini.
Interaksi Thiamycin dengan Obat Lain
Thiamycin dapat berinteraksi dengan berbagai obat lain, yang dapat menimbulkan efek samping yang serius, antara lain:
- Meningkatnya risiko efek samping fatal ketika digunakan bersama obat yang memengaruhi fungsi sumsum tulang seperti obat kemoterapi dan chloramphenicol.
- Risiko lebih tinggi akan memar dan perdarahan ketika digabungkan dengan warfarin.
- Penurunan efektivitas thiamphenicol jika dikonsumsi bersama phenobarbital.
Untuk menghindari risiko interaksi tersebut, selalu konsultasikan dengan dokter saat akan menggabungkan Thiamycin dengan obat lain.