Apa itu Teofilin?
Teofilin adalah obat dari kelompok bronkodilator yang berfungsi melonggarkan otot saluran pernapasan, membantu aliran udara ke paru-paru menjadi lebih lancar, dan memudahkan pasien asma dan PPOK dalam bernapas.
Dosis Teofilin
Dosis dari teofilin disesuaikan dengan bentuk sediaan obat, usia pasien, dan kondisi kesehatannya. Berikut ini adalah dosis umum yang diberikan untuk mengatasi simtom penyakit pernapasan:
- Dewasa: Dosis awal biasanya adalah 5 mg/kg berat badan ideal untuk mereka yang tidak memakai teofilin dalam 24 jam terakhir.
- Dewasa: 200–500 mg dua kali sehari atau 400–600 mg sekali sehari untuk pencegahan atau kontrol simtom gangguan pernapasan.
- Anak-anak 6–12 tahun berat 20–35 kg: 125–250 mg dua kali sehari.
- Anak-anak di atas 12 tahun: dosis dewasa.
Cara Mengonsumsi Teofilin yang Benar
Konsumsilah teofilin sesuai petunjuk dokter dan petunjuk di kemasan. Minumlah obat ini baik sebelum atau setelah makan untuk mengurangi mual. Telan utuh tablet, kaplet, atau kapsul lepas lambat dengan air, tanpa menghancurkan atau mengunyahnya. Anda bisa membuka kapsul dan mencampur isinya dengan makanan lunak jika kesulitan menelan. Pastikan mengocok sirup sebelum diminum dan gunakan takaran yang tepat. Minum teofilin pada waktu yang sama setiap hari dan ikuti jadwal kontrol dokter.
Efek Samping Teofilin
Setelah mengonsumsi teofilin, beberapa efek samping yang mungkin terjadi antara lain:
- Mual atau muntah
- Nyeri perut
- Sakit kepala
- Insomnia
- Diare
- Gelisah
- Gugup
- Tremor
- Berkeringat
Segera temui dokter jika efek samping ini berlanjut atau jika terjadi reaksi alergi dan gejala serius seperti mual berkepanjangan, detak jantung tidak normal, kram otot, hipokalemia, hiperglikemia, kejang, atau pingsan.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Teofilin
Sebelum menggunakan teofilin, perhatikan hal-hal berikut:
- Hindari obat ini jika alergi terhadap teofilin atau obat sejenis.
- Informasikan kondisi medis Anda kepada dokter.
- Beritahu dokter riwayat penggunaan alkohol atau merokok Anda.
- Lansia dan anak-anak mungkin butuh penyesuaian dosis.
- Beritahu dokter obat lain yang Anda konsumsi.
- Sampaikan jika sedang menjalani terapi kejut listrik.
- Jangan gunakan saat hamil dan menyusui tanpa konsultasi dokter.
- Sampaikan jika sedang menjalani vaksinasi atau operasi.
Efek Teofilin untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Teofilin masuk dalam kategori C, menunjukkan risiko pada janin dari hasil penelitian hewan namun belum ada bukti pada wanita hamil. Manfaat penggunaan harus lebih besar dari risiko jika digunakan. Teofilin juga bisa terdapat dalam ASI sehingga penggunaannya oleh ibu menyusui harus didiskusikan dengan dokter.
Interaksi Teofilin dengan Obat Lain
Berikut ini adalah beberapa interaksi obat jika teofilin digunakan bersamaan dengan obat lain:
- Efek samping meningkat jika digabungkan dengan ephedrine.
- Efektivitas berkurang jika digunakan bersama rifampicin, carbamazepine, ritonavir, atau phenobarbital.
- Risiko efek samping bertambah jika digunakan bersama cimetidine, clarithromycin, dan obat-obatan tertentu lainnya.
- Hindari penggunaan bersamaan dengan vaksin influenza, karena dapat meningkatkan kadar teofilin.
- Risiko aritmia meningkat jika digunakan dengan halothane.
Alkohol dan kafein bisa meningkatkan efek samping. Hindari penggunaan produk-produk yang mengandung keduanya.