Apa itu Tacrine?
Tacrine termasuk dalam kelas obat penghambat enzim kolinesterase yang bermanfaat dalam pengobatan demensia Alzheimer. Obat ini mengatasi masalah kognitif seperti kesulitan berpikir dan mengingat, serta perubahan perilaku akibat penurunan asetilkolin pada otak. Tacrine bertindak dengan meningkatkan kadar asetilkolin serta menghambat enzim yang memecahnya, dengan tujuan merestorasi fungsi kognitif pasien.
Dosis Tacrine
Penentuan dosis Tacrine didasarkan pada kesesuaian kondisi medis pribadi, reaksi terhadap pengobatan, dan hasil tes fungsi hati secara individual:
- Dosis awal: 10 mg empat kali sehari selama 4-6 minggu.
- Dosis berkelanjutan: Jika tes fungsi hati menunjukkan hasil positif, dosis dapat ditingkatkan menjadi 40 mg empat kali sehari.
- Dosis maksimum: Tidak boleh melebihi 160 mg per hari, dibagi dalam empat dosis terjadwal.
Aturan Pakai Tacrine
Dianjurkan konsumsi Tacrine sesuai dengan resep dokter dan petunjuk pada label obat. Hindari mengubah dosis tanpa konsultasi. Sebaiknya, obat dikonsumsi dalam keadaan perut kosong, tetapi jika menyebabkan gangguan perut, boleh disertai makanan. Telan kapsul dengan air putih dan minum secara rutin pada waktu yang sama setiap hari. Hentikan penggunaan obat hanya atas arahan dokter dan jangan lupa melakukan pemeriksaan rutin untuk fungsi hati.
Efek Samping Tacrine
Konsumsi Tacrine bisa memicu beberapa efek samping, seperti:
- Mual atau muntah
- Gangguan lambung
- Diare
- Pusing
- Hilangnya nafsu makan
- Nyeri otot
- Susah buang air besar
- Perubahan pola tidur
- Tremor atau ketidakstabilan
- Peningkatan enzim hati dan potensi kerusakan hati
- Denyut jantung yang melambat
- Hipotensi
- Kejang Jika efek samping atau reaksi alergi terjadi, segera temui dokter.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Tacrine
Sebelum menggunakan Tacrine, perhatikan beberapa hal penting berikut,
- Pastikan kondisi kesehatan dan histori alergi Anda telah dikomunikasikan ke dokter.
- Pasien dengan masalah hati, ulkus perut, penyakit maag, pembesaran prostata, hipotensi, dan kondisi kardiovaskular tertentu harus berhati-hati.
- Informasikan kepada dokter jika Anda hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Laporkan semua obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang digunakan.
- Cari penanganan segera jika terjadi reaksi alergi, overdosis, atau efek samping serius.
Efek Tacrine untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Tacrine dikategorikan sebagai Kategori C untuk penggunaan oleh ibu hamil. Berdasarkan studi pada hewan telah terlihat efek samping pada janin, tetapi belum ada bukti pada wanita hamil. Risiko terhadap janin dapat melebihi manfaat bagi ibu. Tidak diketahui apakah Tacrine dapat terdistribusi melalui ASI, sehingga ibu menyusui harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Interaksi Tacrine dengan Obat Lain
Interaksi obat yang mungkin terjadi saat menggunakan Tacrine bersamaan dengan obat lain mencakup:
- Kenaikan kadar Tacrine dalam darah jika digabungkan dengan cimetidine, quinolone, atau fluvoxamine.
- Risiko bradikardia meningkat saat dikombinasikan dengan beta-blockers atau calcium channel blockers.
- Peningkatan risiko efek samping jika bersamaan dengan inhibitor kolinesterase lain.
- Kontradiksi efek bila digunakan dengan obat antikolinergik.
- Kadar teofilin dalam darah bisa meningkat.