Apa itu Sultamicillin?
Sultamicillin adalah antibiotik dari kelas penisilin yang digunakan untuk menangani berbagai infeksi bakteri. Obat ini memadukan ampicillin, antibiotik yang berperan aktif menghambat pertumbuhan bakteri, dengan sulbactam, penghambat beta-lactamase yang melindungi ampicillin dari kerusakan oleh bakteri. Sultamicillin juga dapat dikombinasikan dengan probenecid dalam pengobatan gonore.
Dosis Sultamicillin
Dosis sultamicillin disesuaikan oleh dokter tergantung pada jenis infeksi, usia pasien, dan kondisi kesehatan pasien. Dosis umum untuk berbagai kondisi infeksi adalah:
Untuk Otitis media, infeksi ginjal, pernapasan, kulit, dan saluran kemih:
- Dewasa dan anak ≥30 kg: 375–750 mg dua kali sehari selama 5–14 hari.
- Anak <30 kg: 25–50 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi dua dosis.
Untuk Gonore tanpa komplikasi:
- Dewasa: 2,25 gram dosis tunggal bersama probenecid.
Suntikan sultamicillin hanya diberikan oleh petugas medis di lingkungan rumah sakit dengan pengawasan ketat dari dokter.
Cara Menggunakan Sultamicillin dengan Benar
Ikuti petunjuk dokter saat mengonsumsi sultamicillin dan selelu perhatikan label kemasan obat. Jangan berubah dosis tanpa persetujuan dokter. Kaplet bisa diminum sebelum atau setelah makan dan di waktu yang sama setiap hari. Meskipun kondisi membaik, lanjutkan pemakaian sesuai durasi yang ditetapkan dokter sebagai tindakan pencegahan kambuhnya infeksi. Selain itu, pantau dengan tes kesehatan secara rutin dan simpan obat di tempat yang tepat.
Efek Samping dan Bahaya Sultamicillin
Sultamicillin dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti:
- Diare
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Kelelahan
- Gatal
- Nyeri pada area suntikan
Segeralah hubungi dokter bila efek samping tersebut menjadi parah atau apabila Anda mengalami reaksi alergi yang serius atau diare hebat, penyakit kuning, dan efek lain yang lebih serius.
Peringatan Sebelum Menggunakan Sultamicillin
Perhatikan hal-hal berikut sebelum penggunaan sultamicillin:
- Laporkan kepada dokter bila ada alergi terhadap ampicillin, sulbactam, atau obat antibiotik sefalosporin. Informasikan juga riwayat alergi Anda.
- Sampaikan bila Anda pernah atau sedang mengalami gangguan pada hati, diare, gangguan ginjal, atau mononukleosis.
- Beritahu dokter mengenai konsumsi obat, suplemen, atau herbal Anda.
- Diskusikan dengan dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau menyusui.
- Temui dokter apabila terjadi reaksi alergi obat atau overdosis setelah penggunaan sultamicillin.
Efek Sultamicillin untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Sultamicillin masuk dalam Kategori B pada penggunaan oleh ibu hamil. Uji coba pada hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin, namun belum ada kajian klinis pada wanita hamil. Selain itu, sultamicillin dapat turut terdapat dalam ASI yang mungkin berisiko menyebabkan diare atau candidiasis pada bayi. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu jika Anda hamil atau menyusui.
Interaksi Sultamicillin dengan Obat Lain
Sultamicillin berpotensi berinteraksi dengan beberapa obat lain, yang dapat menyebabkan beberapa efek seperti:
- Ruam kulit saat digabungkan dengan allopurinol
- Peningkatan efek antikoagulan
- Penurunan khasiat pil KB yang mengandung estrogen
- Efek samping yang lebih berat dari methotrexate
- Peningkatan kadar sultamicilin dalam darah saat dikonsumsi bersama probenecid
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum mengkombinasikan sultamicillin dengan obat lain agar menghindari kemungkinan interaksi yang tidak diinginkan.