Apa itu Sparfloxacin?
Sparfloxacin adalah antibiotik yang berperan dalam memerangi infeksi bakteri dengan menghambat DNA gyrase, enzim penting bagi replikasi dan kelangsungan hidup bakteri. Dengan demikian, pertumbuhan bakteri dapat ditekan, memudahkan sistem imun tubuh untuk membasmi infeksi tersebut.
Dosis Sparfloxacin
Dosis lazim sparfloxacin untuk perawatan bronkitis atau pneumonia karena bakteri dimulai dengan 400 mg sekali sehari pada hari pertama. Pemakaian dilanjutkan dengan 200 mg sekali sehari dari hari kedua dan seterusnya selama umumnya 10 hari.
Aturan Pakai Sparfloxacin
Sparfloxacin sebaiknya dikonsumsi sesuai anjuran dokter dan berdasarkan petunjuk pada kemasan. Tablet harus ditelan dengan air putih dan mungkin sebelum atau setelah makan. Penting untuk meminum banyak air selama terapi dan menghindari paparan sinar matahari langsung untuk mencegah sunburn. Jangan menghentikan terapi lebih awal untuk menghindari resistensi antibiotik.
Efek Samping Sparfloxacin
Beberapa efek samping saat mengonsumsi sparfloxacin termasuk:
- Mual atau muntah
- Gangguan pencernaan, seperti diare atau sembelit
- Sakit kepala, pusing, atau mengantuk
- Sunburn
- Insomnia
- Telinga berdenging
- Mulut kering Efek samping serius seperti aritmia jantung, sesak napas, halusinasi, tremor, penyakit kuning, memar yang tidak umum, atau gejala rhabdomyolysis perlu perhatian medis segera.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Sparfloxacin
Dalam menggunakan sparfloxacin, perhatikan hal-hal berikut:
- Hindari jika alergi terhadap sparfloxacin
- Jangan diberikan kepada anak <18 tahun
- Sampaikan riwayat penyakit ginjal, epilepsi, dan kondisi kesehatan lain kepada dokter
- Lakukan pemeriksaan medis segera apabila ada efek samping parah atau alergi Selalu informasikan dokter tentang obat-obatan lain yang sedang digunakan.
Efek Sparfloxacin untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Sparfloxacin tergolong kategori C pada ibu hamil, yang berarti belum ada studi terkontrol manusia dan perlu digunakan hanya jika risiko lebih ringan daripada manfaatnya. Sedangkan bagi ibu menyusui, hindari penggunaan ini tanpa rekomendasi dokter karena obat bisa terserap ke dalam ASI.
Interaksi Sparfloxacin dengan Obat Lain
Interaksi antara sparfloxacin dan obat lain dapat meliputi:
- Risiko kejang meningkat dengan penggunaan obat NSAID seperti ibuprofen
- Risiko tendon robek naik dengan kortikosteroid
- Gangguan aritmia jantung dengan antiaritmia kelas Ia dan III
- Perubahan efek dari teofilin, tizanidine, dan obat lain seperti warfarin
- Penggunaan bersama antasida bisa menurunkan efektivitas sparfloxacin
- Risiko efek samping bertambah dengan probenecid Konsultasi dengan dokter mengenai penggunaan kombinasi obat-obatan adalah esensial.