Apa Itu Selenium?
Elemen selenium merupakah suplemen mineral yang berfungsi untuk menangani kekurangan selenium dalam tubuh. Kebutuhan dewasa akan selenium umumnya bisa dibantu dengan suplemen ini. Selenium memiliki peranan penting bagi ibu hamil dan menyusui, meskipun harus dikonsumsi sesuai petunjuk medis mengingat ada risiko potensial terhadap janin ataupun karena bisa tertransfer melalui ASI.
Dosis Selenium
Selenium sebagai suplemen hadir dalam bentuk tablet, kaplet, kapsul, sirup, dan serbuk, dengan dosis untuk orang dewasa berkisar antara 100-200 mcg per hari, dimana batas maksimal yang dianjurkan adalah 400 mcg setiap harinya. Kebutuhan harian bisa bervariasi bergantung pada usia dan kondisi kesehatan individu.
Aturan Pakai Selenium
Konsumsilah selenium sesuai arahan dokter dan petunjuk paket. Penting untuk melengkapi nutrisi yang tidak bisa diperoleh dari diet sehari-hari. Jika lupa meminumnya, sebaiknya konsumsi secepatnya kecuali jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya. Pastikan juga untuk rutin melakukan tes darah untuk mengetahui kadar selenium dan menyesuaikan dosis jika diperlukan.
Efek Samping Selenium
Ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi ketika mengonsumsi selenium, khususnya ketika dosisnya tidak sesuai, antara lain:
- Mual
- Muntah
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Rambut rontok
- Bau mulut atau bau badan
- Tremor
- Cenderung mudah memar atau berdarah Konsultasi dengan dokter jadi sangat penting jika mendapati efek samping ini.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Selenium
Ada beberapa kondisi yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi selenium, termasuk:
- Alergi terhadap selenium
- Riwayat atau kondisi penyakit ginjal kronis, hipotirodisme, kanker kulit, gangguan kesuburan, atau penyakit autoimun
- Pemakaian jangka panjang tanpa supervisi dokter
- Potensi interaksi dengan obat lain
- Risiko overdosis atau reaksi alergi obat
Efek Selenium untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Selenium dipandang aman dengan konsumsi terkontrol selama kehamilan dan menyusui. Studi pada hewan menunjukkan kemungkinan efek samping pada janin, namun belum teruji pada wanita hamil. Ibu menyusui perlu konsultasi dengan dokter mengenai asupan selenium mengingat kemungkinan penyerapan ke dalam ASI.
Interaksi Selenium dengan Obat Lain
Perhatian khusus harus diberikan pada kemungkinan interaksi selenium dengan obat-obatan berikut ini:
- Risiko pendarahan bila bersamaan dengan antikoagulan atau antiplatelet
- Penambahan efek samping saat dipadukan dengan barbiturat
- Menurunnya efektivitas imunosupresan
- Peningkatan kadar selenium dengan pil KB
- Pengurangan efektivitas selenium dengan vitamin C Dokter atau apoteker Anda dapat memberikan bantuan lebih lanjut mengenai interaksi ini.