Apa itu Rocuronium?
Rocuronium adalah agen relaksan otot yang efeknya ditujukan untuk memblokir komunikasi antara syaraf dan otot, memberikan efek relaksasi dan imobilisasi selama prosedur operasi. Obat ini juga memiliki efek mengendurkan otot pada saluran pernapasan, yang memudahkan dalam proses intubasi trakeal atau penempatan ventilator.
Dosis Rocuronium
Dosis rocuronium disesuaikan berdasarkan berat badan individual. Dosis umumnya dimulai dari 0,6 mg/kg berat badan, namun dapat diatur selama prosedur berlangsung untuk menyesuaikan dengan kebutuhan klinis pasien baik dewasa maupun anak-anak.
Cara Menggunakan Rocuronium dengan Benar
Pemberian rocuronium dilakukan oleh dokter atau profesional kesehatan bersertifikat di rumah sakit. Obat ini bisa diaplikasikan melalui infus intravena atau sebagai hirupan gas. Efek rocuronium mulai terasa dalam 1 hingga 2 menit setelah pemberian dan dapat bertahan antara 30 hingga 50 menit.
Efek Samping Rocuronium
Selama penggunaan rocuronium, pasien akan diawasi oleh dokter. Beberapa efek samping yang mungkin muncul termasuk:
- Nyeri di lokasi suntikan atau infus
- Sensasi seperti akan pingsan
- Sakit kepala, pandangan kabur, sensasi berdenyut di leher atau telinga, kebingungan Pasien diharapkan segera melaporkan kepada dokter apabila merasakan efek samping yang mengganggu atau berkepanjangan.
Peringatan Sebelum Menggunakan Rocuronium
Sebelum penggunaan rocuronium, beritahukan kepada dokter:
- Riwayat alergi terhadap rocuronium atau anestetik lain
- Riwayat penyakit neuromuskular seperti myasthenia gravis, ALS, multiple sclerosis, atau distrofi otot
- Kondisi medis tertentu seperti luka bakar, penyakit paru, ginjal, sirkulasi darah, jantung, atau liver Konsultasikan pemakaian produk herbal, suplemen, atau obat lain untuk menghindari interaksi. Selalu ikuti instruksi dokter selama proses pemberian rocuronium.
Efek Rocuronium untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Rocuronium tergolong dalam Kategori B untuk ibu hamil, yang berarti studi pada hewan menunjukkan efek samping pada janin tetapi tidak terkonfirmasi pada ibu hamil dari studi terkontrol. Belum ada kepastian apakah rocuronium terserap ke dalam ASI. Jika sedang hamil atau menyusui, konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter.
Interaksi Rocuronium dengan Obat Lain
Interaksi yang mungkin terjadi saat menggunakan rocuronium bersamaan dengan obat-obat tertentu diantaranya:
- Pengaruh terhadap efektivitas rocuronium ketika dikombinasikan dengan kortikosteroid, furosemide, lorazepam, atau midazolam
- Meningkatnya risiko efek samping rocuronium dengan penggunaan metoclopramide atau kanamycin
- Penggunaan bersamaan dengan diltiazem dapat memperpanjang durasi efek rocuronium