Apa itu Mirtazapine?
Mirtazapine adalah obat yang dikategorikan sebagai antidepresan atipikal. Ia bekerja dengan meningkatkan kadar zat kimia tertentu di otak yang mempengaruhi mood atau suasana hati. Dengan demikian, gejala-gejala depresi yang dialami pasien dapat menjadi lebih baik.
Dosis Mirtazapine
Mirtazapine dirancang khusus untuk penggunaan pada orang dewasa dengan dosis awal 15 mg yang diminum satu kali sehari menjelang tidur. Dosis ini bisa ditingkatkan setiap 1-2 minggu, tergantung pada reaksi pasien, dengan dosis perawatan berkisar antara 15-45 mg per hari. Sementara itu, dosis maksimum yang direkomendasikan tidak boleh melebihi 45 mg per hari.
Aturan Pakai Mirtazapine
Penting untuk mengikuti saran dokter dan membaca instruksi yang ada di kemasan sebelum mengonsumsi mirtazapine. Obat ini harus ditelan utuh dengan air putih dan dikonsumsi sebelum tidur, dapat diiringi atau tanpa makanan. Pastikan untuk meminum obat ini secara konsisten pada waktu yang sama setiap harinya. Jika lupa dosis, konsumsilah segera mungkin kecuali jika waktu dosis berikutnya sudah dekat. Hindari menghentikan penggunaan mirtazapine secara tiba-tiba untuk mencegah gejala putus obat, dan selalu konsultasikan kondisi kesehatan kepada dokter.
Efek Samping Mirtazapine
Penggunaan mirtazapine dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti:
- Pusing
- Mengantuk
- Mulut kering
- Sensasi kepala melayang
- Peningkatan nafsu makan
- Penambahan berat badan
- Sembelit
Efek samping ini perlu diperhatikan dan dikonsultasikan dengan dokter jika tidak membaik atau terjadi gejala baru. Kunjungi dokter dengan segera bila mengalami reaksi alergi atau efek samping lain yang lebih serius.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Mirtazapine
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi mirtazapine antara lain:
- Pastikan tidak memiliki alergi terhadap obat ini.
- Hindari penggunaan bersamaan dengan antidepresan MAOIs.
- Berhati-hati pada penggunaannya setelah mengemudi atau aktivitas yang memerlukan kewaspadaan karena potensi pusing dan kantuk.
- Beritahukan dokter jika memiliki riwayat penyakit tertentu atau sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Diskusi dengan dokter soal kombinasi penggunaan mirtazapine dengan obat lain untuk mencegah interaksi obat.
Efek Mirtazapine untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Mirtazapine masuk dalam kategori C yang artinya risiko terhadap janin harus dipertimbangkan, walaupun belum ada studi yang memadai pada manusia. Bila Anda sedang menyusui, konsultasikan dengan dokter karena mirtazapine dapat terbawa melalui ASI.
Interaksi Mirtazapine dengan Obat Lain
Beberapa interaksi obat yang perlu diwaspadai ketika menggunakan mirtazapine antara lain:
- Risiko sindrom serotonin dengan penggunaan bersama antidepresan lain, terutama MAOIs.
- Efek samping seperti pusing dan kantuk bila digabung dengan obat benzodiazepine.
- Perubahan kadar mirtazapine dalam darah bila dikombinasikan dengan cimetidine atau beberapa antijamur.
- Ketidakstabilan efektivitas bila bersamaan dengan carbamazepine atau rifampicin.
- Risiko gangguan irama jantung dengan beberapa antibiotik atau obat antijamur.
- Efek interaksi yang mengubah efek obat-obatan hipertensi dan antikoagulan.