Apa itu Mefloquine?
Mefloquine adalah sebuah obat antimalaria yang berfungsi menghambat perkembangan parasit Plasmodium di dalam sel darah merah. Malaria, yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina terinfeksi, bila tidak ditangani dengan segera bisa menyebabkan kerusakan organ bahkan kematian.
Dosis Mefloquine
Mefloquine diambil setelah makan dengan air putih atau larutan lain jika sulit ditelan, diberikan berdasarkan berat badan dan kondisi kesehatan pasien. Dosis dewasa untuk pengobatan adalah 5 tablet (1250 mg) sekali minum; profilaksis malaria adalah 250 mg seminggu sekali. Pada anak-anak, dosisnya menyesuaikan berat badan mulai dari 125 mg hingga 250 mg seminggu sekali.
Aturan Pakai Mefloquine
Konsumsilah Mefloquine secara teratur dan tepat waktu; konsultasi dengan dokter dianjurkan sebelum menyusun jadwal pengobatan. Sebaiknya tidak memodifikasi dosis sendiri tanpa petunjuk dokter. Jika mual atau muntah terjadi pasca konsumsi, segera hubungi dokter.
Efek Samping Mefloquine
Mefloquine mungkin menimbulkan efek samping seperti:
- Sakit perut
- Mual dan muntah
- Diare
- Sakit kepala
- Pusing
- Mengantuk
- Gelisah
- Nyeri otot dan demam
- Reaksi kulit Reaksi alergi parah sangat jarang, namun jika terjadi gejala seperti pembengkakan wajah atau kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Mefloquine
Sebelum menggunakan Mefloquine, penting untuk:
- Menginformasikan kepada dokter tentang alergi atau obat-obatan lain yang dikonsumsi.
- Berbicara dengan dokter jika memiliki riwayat depresi atau gangguan mental.
- Menghindari aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan seperti mengemudi jika mengalami pusing atau pengantuk selama penggunaan obat.
Efek Mefloquine untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Mefloquine masuk dalam kategori B risiko kehamilan FDA, belum terdapat cukup bukti risiko pada ibu hamil atau menyusui. Konsultasikan kepada dokter sebelum penggunaan untuk menilai manfaat dan potensi risiko.
Interaksi Mefloquine dengan Obat Lain
Mefloquine dapat berinteraksi dengan:
- Antikoagulan
- Antidepresan
- Calcium channel blockers
- Beta blockers dan obat malaria lain
- Obat diabetes atau kejang
- Antibiotik seperti rifampisin
- Vaksin hidup MMR Konsultasikan dengan dokter untuk penggunaan yang aman dan periksakan interaksi obat.