Apa itu Magnesium Klorida?
Magnesium klorida berfungsi sebagai suplemen yang diberikan ketika terjadi kekurangan magnesium dalam darah, kondisi yang disebut juga dengan hipomagnesemia. Kadar magnesium yang dianggap rendah adalah ketika di bawah 1,8 mg/dL, padahal batas normal adalah antara 1,8 hingga 2,2 mg/dL. Gejala umum yang menyertai kondisi ini meliputi penurunan drastis nafsu makan, kejang otot, mual dan muntah, serta paresteasia. Sebagai elemen vital untuk kesehatan tubuh, magnesium berperan dalam mendukung fungsi pencernaan, komunikasi sel saraf, dan pergerakan otot. Meski terdapat dalam berbagai makanan seperti alpukat dan sayuran hijau, beberapa orang tetap memerlukan suplemen magnesium klorida karena beragam faktor, termasuk konsumsi obat diuretik dan masalah pada lambung.
Dosis Magnesium Klorida
Dosis magnesium klorida yang tepat bergantung pada kondisi kesehatan individu serta respons tubuh terhadap obat. Dosis ini harus ditentukan oleh dokter setelah konsultasi dan tidak ada aturan baku yang dapat diterapkan secara universal tanpa pertimbangan medis. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan larutan infus, dengan aturan pemakaian yang harus diikuti berdasarkan rekomendasi medis.
Aturan Pakai Magnesium Klorida
Magnesium klorida harus dikonsumsi sesuai arahan dokter dan petunjuk pada kemasan. Untuk pencegahan masalah gastrointestinal seperti diare, tablet dapat diminum setelah makan. Jika Anda mengonsumsi obat pada waktu yang sama setiap hari, bisa membantu mengingat untuk tidak melewatkan dosis. Perhatikan instruksi khusus jika menggunakan bentuk cair, dan jangan ubah dosis tanpa anjuran dokter karena risiko overdosis dan efek samping berbahaya.
Efek Samping Magnesium Klorida
Walau tidak semua individu mengalami efek samping, beberapa yang mungkin terjadi meliputi:
- Nyeri perut
- Diare
- Sensasi panas pada wajah atau leher
Dalam kasus yang jarang, risiko syok anafilaktik bisa terjadi, yang menunjukkan reaksi alergi dengan gejala seperti gatal-gatal, sesak napas, detak jantung yang cepat dan lemah, pembengkakan di area tenggorokan dan wajah serta ruam merah pada kulit. Segera cari perhatian medis jika gejala ini muncul.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Magnesium Klorida
Sebelum mengonsumsi magnesium klorida, penting untuk memberitahu dokter jika Anda:
- Alami alergi terhadap magnesium klorida atau antasid
- Punya riwayat penyakit hati dan ginjal
- Alami gangguan pencernaan seperti maag
- Mengidap penyakit jantung
- Sedang hamil atau menyusui
Dokter mungkin perlu memantau kondisi Anda dengan lebih sering ataupun mengubah dosis obat untuk mengurangi risiko efek samping.
Efek Magnesium Klorida untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Tidak terdapat cukup bukti riset untuk menilai keamanan konsumsi magnesium klorida pada ibu hamil atau menyusui. Oleh karena itu, pemberian obat ini harus benar-benar berdasarkan pertimbangan risiko dan manfaat oleh dokter yang merawat. Magnesium klorida tergolong dalam kategori C menurut FDA, yang berarti ada kemungkinan risiko yang harus dievaluasi.
Interaksi Magnesium Klorida dengan Obat Lain
Magnesium klorida berpotensi berinteraksi dengan beberapa jenis obat, yang bisa menimbulkan efek samping yang serius atau mengubah efektivitas obat. Beberapa diantaranya termasuk:
- Fosfat sodium selulosa
- Digoxin
- Sodium polystyrene sulfonate
- Antibiotik tetracycline
- Antibiotik quinolone
Penting untuk memberi tahu dokter tentang segala obat, vitamin atau suplemen yang sedang Anda konsumsi. Hindari konsumsi alkohol atau tembakau, dan beritahu dokter Anda jika memiliki kondisi medis lain seperti diabetes dan gangguan hati.