Apa itu Levonorgestrel?
Levonorgestrel adalah komponen aktif yang terdapat dalam kontrasepsi darurat, seperti pil pagi hari (morning after pill). Komponen ini juga terdapat dalam implan kontraseptif dan IUD (Intrauterine Device). Levonorgestrel bekerja sebagai hormon sintetis progestin yang memadatkan lendir leher rahim sehingga menghambat sperma menjangkau ovum. Hal ini menyulitkan proses fertilisasi dan implantasi. Penting diketahui bahwa Levonorgestrel tidak dapat menggugurkan kehamilan yang sudah berlangsung dan tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.
Dosis Levonorgestrel
Levonorgestrel hadir dalam berbagai bentuk, termasuk tablet 0,75 mg, implan, dan sistem intrauterin seperti IUD Mirena. Dosis harus disesuaikan berdasarkan presentasi dan indikasi medis serta usia pasien. Berikut ini dosis Levonorgestrel berdasarkan informasi dari MIMS.com:
-
Menoragia:
- Dewasa: Sebagai IUD 52 mg, dilepaskan sekitar 20 mcg/hari.
-
Kontrasepsi Darurat:
- Dewasa: Satu tablet 0,75 mg segera konsumsi paling lambat 72 jam setelah hubungan seks tanpa pengaman, diikuti dosis kedua 0,75 mg setelah 12 jam.
-
Kontrasepsi Rutin:
- Dewasa: Implan 75 mg/implan di bawah kulit dalam 7 hari pertama siklus menstruasi.
Aturan Pakai Levonorgestrel
Ikuti panduan yang tersedia pada label obat dan resep dokter saat menggunakan Levonorgestrel. Hindari dosis obat yang berlebihan atau penggunaan yang lebih lama dari yang direkomendasikan. Untuk mengantisipasi efek samping, gunakan dengan dosis terendah yang efektif. Bila ada pertanyaan, konsultasilah dengan praktisi kesehatan.
Efek Samping Levonorgestrel
Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan Levonorgestrel:
- Mual
- Diare
- Nyeri perut
- Pusing
- Kelelahan
- Nyeri pada payudara
- Perubahan dalam siklus menstruasi
- Sakit kepala
Segera hubungi dokter jika mengalami sakit perut atau samping yang parah, ini dapat menjadi tanda kehamilan ektopik, yang memerlukan tindakan medis segera.
Peringatan dan Perhatian sebelum Mengonsumsi Levonorgestrel
Ada beberapa kondisi yang harus diperhatikan sebelum menggunakan Levonorgestrel:
- Riwayat alergi terhadap Levonorgestrel atau bahan lainnya
- Sedang menggunakan obat lain, termasuk herbal khususnya St. John’s Wort
- Memiliki kondisi kesehatan spesifik, seperti diabetes
Beri tahu dokter Anda tentang kondisi ini dan konsultasikan penggunaan obat saat hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
Efek Levonorgestrel bagi Ibu Hamil dan Menyusui
Konsultasikan dengan dokter terkait risiko dan manfaat sebelum menggunakan levonorgestrel bagi ibu hamil dan menyusui. Obat ini tidak boleh dikonsumsi oleh wanita yang hamil. Jika tanpa sengaja dikonsumsi, segera lakukan konsultasi medis. Meski tidak ada bukti bahwa levonorgestrel membahayakan janin, tetapi perlu dilakukan evaluasi oleh dokter. Bagi ibu menyusui, disarankan mengonsumsi obat ini setelah memberikan ASI dan menghindari menyusui selama 8 jam setelahnya.
Interaksi Levonorgestrel dengan Obat Lain
Beberapa obat yang dapat menurunkan efektivitas dari Levonorgestrel, di antaranya:
- Ampisilin
- Rifampisin
- Tetrasiklin
- Karbamazepin
- Griseofulvin
Simpan catatan semua obat yang digunakan dan beri tahu dokter Anda untuk menghindari interaksi obat yang berisiko tinggi.