Apa itu Kalsium
Kalsium adalah mineral yang dibutuhkan untuk menguatkan tulang dan gigi, serta penting dalam mendukung fungsi sistem saraf, proses pembekuan darah, dan kontraksi otot. Defisiensi kalsium dapat menghambat pertumbuhan pada anak dan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan termasuk rakitis, osteoporosis, dan osteomalacia. Kebutuhan akan kalsium yang tidak tercukupi melalui diet dapat diatasi dengan suplemen kalsium yang terdiri dari berbagai bentuk, termasuk kalsium karbonat, sitrat, glukonat, dan laktat.
Dosis Kalsium
Dosis kalsium yang dianjurkan beragam tergantung pada tujuan penggunaan dan usia individu. Suplemen kalsium hadir dalam bentuk tablet, kapsul, dan sirup. Dosis yang lazim antara lain untuk mengatasi defisiensi kalsium, pencegahan dan pengobatan osteoporosis, pengelolaan osteomalacia, hipoparatiroidisme, dan untuk menurunkan kadar fosfat pada pasien dengan gagal ginjal kronis.
Aturan Pakai Kalsium
Sebelum mengonsumsi kalsium, perhatikan beberapa langkah keselamatan seperti memastikan tidak alergi terhadap kalsium, memberitahukan riwayat penyakit tertentu kepada dokter, dan memberitahu tentang penggunaan obat lain untuk menghindari interaksi. Bila terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah konsumsi kalsium, segera hubungi dokter.
Efek Samping Kalsium
Suplemen kalsium umumnya jarang menimbulkan efek samping pada dosis yang sesuai. Namun, beberapa efek samping yang mungkin terjadi meliputi:
- Persendawaan
- Rasa tidak nyaman pada perut
- Munculnya rasa kembung
- Sembelit
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Kalsium
Berikut adalah peringatan yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi kalsium:
- Hindari bila alergi terhadap kalsium
- Informasikan kepada dokter bila mempunyai riwayat penyakit ginjal, batu ginjal, kanker prostat, penyakit jantung, sarkoidosis, hiperkalsemia, atau hiperkalsiuria
- Konfirmasikan dengan dokter perkara kehamilan, menyusui, atau rencana kehamilan
- Laporkan penggunaan obat lain kepada dokter
- Segera temui dokter bila terjadi reaksi alergi obat atau overdosis
Efek Kalsium untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Kategori C dirujuk pada ibu hamil, dimana penelitian pada hewan menunjukkan kemungkinan efek samping pada janin, tetapi belum terbukti pada wanita hamil. Kalsium hanya boleh diminum jika manfaatnya lebih besar dibanding risiko pada janin. Untuk ibu menyusui, kalsium dapat masuk ke dalam ASI. Oleh itu, konsultasi dengan dokter penting untuk menentukan dosis yang tepat.
Interaksi Kalsium dengan Obat Lain
Kalsium dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, antara lain:
- Ceftriaxone yang berisiko menyebabkan kerusakan paru-paru atau ginjal
- Antibiotik bisphosphonates, quinolone, tetracycline, dolutegravir, dan elvitegravir serta levothyroxine yang efektivitasnya bisa berkurang
- Diuretik thiazide atau lithium yang meningkatkan risiko hiperkalsemia
- Menambah kadar aluminium di darah yang bisa berakibat serius bagi penderita penyakit ginjal
- Digoxin yang berpotensi menyebabkan aritmia