Apa itu Interferon Beta-1a?
Interferon beta-1a adalah obat resep yang termasuk dalam kategori imunomodulator, yang digunakan khusus oleh orang dewasa untuk meringankan gejala serta memperlambat perkembangan multiple sklerosis. Meskipun tidak dapat menyembuhkan sepenuhnya, obat ini dapat menurunkan keparahan dan frekuensi relaps dari gejala, seperti gangguan keseimbangan, kelelahan, kelemahan, atau mati rasa.
Dosis Interferon Beta-1a
Dokter atau tenaga medis akan memberikan interferon beta-1a melalui suntikan subkutan. Dosis yang diberikan disesuaikan dengan kondisi dan respons pasien terhadap obat. Dosis awal untuk dewasa biasanya adalah 8,8 mcg, diberikan tiga kali seminggu selama dua minggu pertama, kemudian secara bertahap ditingkatkan menjadi 22 mcg dan 44 mcg.
Aturan Pakai Interferon Beta-1a
Interferon beta-1a disuntikkan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Penting untuk mengikuti jadwal penyuntikan yang ditetapkan dan melakukan pemeriksaan medis rutin untuk mengamati efektivitas obat dan respons tubuh pasien.
Efek Samping Interferon Beta-1a
Ada beberapa efek samping yang mungkin timbul akibat penggunaan interferon beta-1a, termasuk:
- Nyeri atau iritasi di lokasi suntikan
- Mata atau mulut kering
- Sakit kepala dan nyeri otot
- Demam
- Gangguan pencernaan
Efek samping yang lebih serius mungkin juga terjadi, dan perlu penanganan segera jika muncul gejala seperti infeksi, penyakit kuning, hematuria, depresi, kejang, atau nyeri dada.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Interferon Beta-1a
Berbagai peringatan dan perhatian harus diperhatikan saat mengonsumsi interferon beta-1a, antara lain:
- Memiliki alergi terhadap obat ini
- Riwayat penyakit tertentu seperti angina, anemia, gagal jantung, dan lainnya
- Kebiasaan konsumsi alkohol
- Penggunaan obat, suplemen, atau produk herbal
Penting untuk memberi tahu dokter tentang kondisi-kondisi ini sebelum penggunaan, serta tidak melakukan vaksinasi tanpa persetujuan dokter.
Efek Interferon Beta-1a untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Interferon beta-1a termasuk dalam Kategori C terkait penggunaan pada ibu hamil, yang berarti bahwa potensi risiko terhadap janin ada, namun belum ada studi yang cukup pada wanita hamil. Obat ini hanya disarankan jika manfaat yang diharapkan lebih besar dari risiko. Belum diketahui apakah zat ini bisa terserap ke dalam ASI, sehingga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Interaksi Interferon Beta-1a dengan Obat Lain
Interaksi obat yang mungkin terjadi saat menggunakan interferon beta-1a antara lain:
- Risiko granulocytopenia dengan penggunaan ACE inhibitor
- Kerusakan hati dan kejang dengan bupropion
- Kerusakan hati dengan leflunomide, lomitapide, dan mipomersen
- Peningkatan kadar teofilin dalam darah
- Peningkatan efek warfarin
- Supresi sumsum tulang dengan zidovudine atau hydroxyurea
Selalu beri tahu dokter tentang semua obat yang Anda gunakan untuk meminimalisir risiko interaksi.