Apa itu Ibrutinib?
Ibrutinib termasuk dalam kelas obat penghambat kinase, yang memiliki peran penting dalam memperlambat perkembangan serta menghambat penyebaran sel kanker. Leukemia limfositik kronis dan limfoma limfositik kecil adalah beberapa jenis kanker yang dapat diobati dengan ibrutinib. Selain itu, obat ini juga berfungsi mengurangi reaksi berlebih sistem imun terhadap transplantasi, spesifiknya pada kasus graft versus host disease.
Dosis Ibrutinib
Ibrutinib, yang tersedia dalam bentuk tablet, diresepkan untuk individual di atas satu tahun, termasuk dewasa, dengan dosis yang bervariasi tergantung pada usia dan kondisi klinis pasien. Dosis Ibrutinib direkomendasikan oleh dokter, dengan patokan dosis standar yang ditetapkan sebagai berikut:
- Untuk Chronic graft versus host disease (cGVHD): Dewasa dan remaja berusia di atas 12 tahun mengonsumsi 420 mg sekali sehari, sementara anak-anak berusia 1—11 tahun mendapatkan 240 mg/m2 LPT (Luas Permukaan Tubuh) setiap hari.
- Dalam kasus kanker darah atau limfoma, dosis yang umum adalah 420 mg sekali sehari, yang dapat digunakan bersamaan dengan obat lain seperti bendamustine, rituximab, ataupun obinutuzumab.
Aturan Pakai Ibrutinib
Untuk mencapai hasil terapi yang optimal, ikuti resep dan aturan penggunaan yang diinstruksikan oleh dokter. Konsumsi tablet ibrutinib secara utuh dengan air minum, tanpa dikunyah atau dipecah, baik sebelum ataupun sesudah makan, dan pada jam yang sama setiap hari. Apabila lupa mengonsumsi dosis, ambil sesegera mungkin kecuali sudah mendekati waktu dosis berikutnya; jangan menggandakan dosis. Selain itu, kontrol kesehatan secara rutin dibutuhkan untuk memonitor respon terhadap pengobatan serta memeriksa fungsi hati dan ginjal.
Efek Samping Ibrutinib
Mengonsumsi ibrutinib bisa menyebabkan beberapa efek samping, antara lain:
- Gangguan pencernaan seperti diare atau konstipasi
- Nyeri pada otot, tulang, dan sendi
- Kram otot
- Mual dan muntah
- Gejala flu umum
- Luka pada area mulut atau tenggorokan
- Kelelahan berlebih
- Kehilangan nafsu makan
- Rasa gatal pada kulit
- Sakit perut
- Pandangan kabur
- Pembengkakan pada bagian-bagian tubuh tertentu
Periksakan ke dokter jika efek samping tersebut bertahan lama atau bertambah parah. Segera cari bantuan medis untuk gejala seperti kesulitan bernapas, kebingungan, kejang, irama jantung yang abnormal, atau jika terdapat tanda-tanda infeksi.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Ibrutinib
Beberapa perhatian harus dilakukan sebelum dan selama pengobatan dengan ibrutinib, seperti:
- Laporkan riwayat alergi kepada dokter
- Diskusikan kondisi medis seperti infeksi, arritmia, gangguan perdarahan, hipertensi, kolesterol tinggi, atau diabetes
- Tetapkan status kesehatan ginjal dan hati
- Bagikan informasi jika Anda memiliki kebiasaan merokok
- Konsultasikan rencana kehamilan dan penggunaan kontrasepsi
- Koordinasikan dengan dokter mengenai penyusuan
- Sampaikan jika akan menjalani prosedur medis atau pembedahan
- Hindari mengemudi atau aktivitas yang membutuhkan konsentrasi setelah konsumsi obat
- Jauhkan dari vaksin hidup dan penderita penyakit menular
- Segera konsultasikan reaksi alergi atau efek samping serius yang terjadi
Efek Ibrutinib untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Dalam kategori D bagi ibu hamil, ibrutinib hanya direkomendasi jika manfaat potensialnya melebihi risiko pada janin. Ibu menyusui disarankan untuk tidak menggunakan obat ini, dan dianjurkan untuk tidak menyusui hingga satu minggu setelah konsumsi terakhir untuk memastikan keamanan bayi.
Interaksi Ibrutinib dengan Obat Lain
Ibrutinib dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, yang bisa meningkatkan efek samping atau mengurangi efektivitas, seperti:
- Obat antikoagulan dan antiplatelet yang bisa meningkatkan risiko perdarahan
- Vaksin hidup yang dapat menurunkan efektivitasnya atau meningkatkan risiko infeksi
- Obat antijamur seperti ketoconazole, fluconazole, atau itraconazole dapat meningkatkan efek samping
- Rifampicin bisa mengurangi efek terapeutik ibrutinib
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggabungkan ibrutinib dengan obat lain untuk mencegah interaksi yang tidak diinginkan.