Apa itu Heparin?
Heparin adalah agen antikoagulan, yang sering juga dikenal sebagai pengencer darah. Fungsinya adalah menghambat protein-protein khusus dalam darah yang memainkan peran kunci dalam proses pembekuan darah. Meskipun heparin mampu mencegah pembekuan baru dan menghentikan yang sudah ada, obat ini tidak bisa menyingkirkan gumpalan darah yang sudah terbentuk sebelumnya.
Dosis Heparin
Heparin dipasarkan dalam berbagai formulasi seperti injeksi, gel, dan salep. Dosis yang dianjurkan tergantung pada bentuk obat dan tujuan penggunaannya, dari pencegahan pasca operasi hingga pengobatan kondisi seperti trombosis vena dalam (DVT) dan emboli. Pasien dengan usia lanjut mungkin membutuhkan penyesuaian dosis untuk mengurangi potensi efek samping.
Aturan Pakai Heparin
Heparin dalam bentuk injeksi harus disuntikkan oleh petugas kesehatan yang berkualifikasi. Untuk bentuk gel dan salep, ikuti instruksi penggunaan dan anjuran dokter secara hati-hati. Aplikasikan secara merata dan hindari penggunaan berlebih. Pastikan untuk menggunakan heparin pada waktu yang sama setiap hari agar mendapatkan efek maksimal, dan jangan menggandakan dosis jika terlewat. Penting juga untuk melakukan pemeriksaan darah berkala selama terapi heparin.
Efek Samping Heparin
Beberapa efek samping dapat terjadi usai menggunakan heparin, termasuk :
- Nyeri, kemerahan, atau iritasi di lokasi suntikan
- Rambut rontok
- Tendensi mudah memar
- Pendarahan lebih lama dari gusi atau luka
Konsultasikan dengan dokter jika efek sampingnya tidak mereda atau bertambah buruk. Jika terjadi gejala-gejala serius seperti nyeri dada, masalah pernapasan, pusing, atau gejala alergi, segera cari pertolongan medis.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Heparin
Ada beberapa kondisi dan situasi di mana penggunaan heparin harus dilakukan dengan pengawasan atau pertimbangan khusus dari dokter, seperti pada pasien dengan riwayat perdarahan tak terkontrol, penyakit jantung, atau penyakit hati, serta pada kondisi-kondisi khusus seperti kehamilan, lansia, dan setelah operasi. Diperlukan konsultasi dengan dokter untuk penyesuaian dosis dan pencegahan interaksi obat yang mungkin terjadi.
Efek Heparin untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Heparin masuk ke dalam kategori C untuk penggunaannya selama kehamilan, yang menunjukkan perlunya pertimbangan risiko. Pada ibu menyusui, heparin tidak diabsorpsi ke dalam ASI namun konsultasi dokter tetap diperlukan sebelum penggunaan.
Interaksi Heparin dengan Obat Lain
Pemakaian bersamaan heparin dengan beberapa obat dapat menyebabkan risiko interaksi obat, antara lain:
- Berpotensi meningkat risiko perdarahan bila dikombinasikan dengan warfarin atau obat antiplatelet
- Penurunan tingkat kerja heparin ketika digunakan bersama nitrogliserin
- Peningkatan risiko hiperkalemia saat dipadukan dengan obat ACE inhibitor atau ARB
Untuk menghindari komplikasi, informasikan kepada dokter mengenai semua obat yang sedang dikonsumsi, termasuk suplemen dan produk herbal.