Apa itu Halothane?
Halothane adalah sebuah zat anestesi yang berfungsi untuk mengurangi aktivitas sistem saraf pusat guna mempengaruhi pernapasan dan fungsi otot jantung. Zat ini digunakan sebagai agen untuk menginduksi anestesi pada awal dan selama prosedur operasi.
Dosis Halothane
Halothane diatur dosisnya berdasarkan kondisi klinis individu dan tindakan medis yang dijalankan. Dosis dinyatakan dalam persentase volume per volume (% v/v) dan disesuaikan dengan usia pasien.
- Dosis untuk Dewasa: Biasanya dimulai dari 0,5% v/v dengan peningkatan hingga 2-4% v/v untuk induksi, dan 0,5-2% v/v untuk pemeliharaan anestesi.
- Dosis untuk Anak-anak: Rata-rata 1,5-2% v/v untuk induksi, dan 0,5-1% v/v untuk pemeliharaan.
Aturan Pakai Halothane
Pemakaian Halothane dilakukan oleh dokter anestesi menggunakan mesin vaporizer dan alat bantu pernapasan seperti masker oksigen nonrebreathing atau masker pernapasan sebagian. Setelah diberikan, pasien akan mengalami sedasi dan tidur. Tim medis akan terus memantau kondisi vital pasien selama efek dari Halothane ini bekerja.
Efek Samping Halothane
Beberapa efek samping dapat muncul akibat penggunaan Halothane, yang meliputi:
- Irama jantung tidak teratur atau bradikardia
- Perasaan mual dan muntah
- Potensi kerusakan dan gangguan fungsi hati
- Kesulitan bernapas
- Tekanan darah turun (Hipotensi)
- Hipertermia maligna, suatu kondisi peningkatan suhu tubuh yang berbahaya
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Halothane
Perlu diperhatikan sebelum menerima Halothane antara lain:
- Informasikan riwayat alergi kepada dokter Anda
- Diskusikan setiap kondisi medis yang Anda miliki termasuk riwayat stroke, diabetes, pheochromocytoma, kejang, myasthenia gravis, penyakit jantung, hipertensi, gangguan paru, gagal ginjal, atau tekanan intrakranial yang tinggi
- Informasikan penggunaan obat lain, suplemen, atau produk herbal
- Sampaikan jika Anda sedang hamil, menyusui atau berencana untuk hamil
- Laporkan segera jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah menggunakan Halothane
Efek Halothane untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Halothane masuk dalam Kategori C untuk penggunaan pada wanita hamil. Artinya, ada efek samping yang tercatat pada studi hewan, namun belum ada bukti kuat pada wanita hamil. Sebaiknya hanya digunakan bila manfaat yang diperoleh melebihi risiko pada janin. Untuk ibu menyusui, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini karena Halothane bisa masuk ke dalam ASI.
Interaksi Halothane dengan Obat Lain
Halothane dapat memicu interaksi jika dikonsumsi bersamaan dengan obat lain, yang antara lain termasuk:
- Risiko meningkat hipertermia maligna dengan penggunaan suxamethonium
- Potensi gangguan ritme jantung bila digunakan bersama hydroxychloroquine, haloperidol, amiodarone, epinephrine, atau lefamulin
- Efek penyelambatan masa pemulihan bila dikombinasikan dengan ketamine