Apa itu Guaifenesin?
Guaifenesin merupakan obat ekspektoran yang umumnya digunakan untuk meringankan gejala batuk dengan produksi dahak akibat kondisi seperti influenza, infeksi, atau alergi. Penggunaan obat ini tidak disarankan untuk masalah batuk akibat Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). Guaifenesin berfungsi dengan melunakkan dahak sehingga dapat mudah dikeluarkan dari saluran pernapasan. Obat ini banyak terdapat dalam produk yang dijual secara bebas serta sering dikombinasikan dengan obat-obat batuk dan flu yang lain.
Dosis Guaifenesin
Dosis standard guaifenesin untuk dewasa adalah 200 hingga 400 mg setiap empat jam. Untuk bentuk tablet pelepasan lambat, dosisnya berkisar antara 600 hingga 1.200 mg setiap dua belas jam, dengan dosis maksimum 2.400 mg per hari. Anak-anak yang berusia antara enam hingga dua belas tahun boleh diberikan dosis 100 mg sebanyak empat kali sehari dengan batas maksimal 400 mg per hari. Sangat disarankan untuk mengonsultasikan dengan dokter sebelum memberikan guaifenesin kepada anak yang berusia di bawah enam tahun.
Aturan Pakai Guaifenesin
Ikuti anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan guaifenesin sebelum mengonsumsi obat ini, yang bisa diminum baik sebelum maupun sesudah makan. Untuk penggunaan dalam bentuk sirop atau suspensi, gunakanlah sendok takar yang disediakan dalam kemasan. Usahakan untuk mengonsumsi obat ini pada waktu yang sama setiap hari untuk efek yang lebih optimal. Jika lupa mengonsumsi guaifenesin, konsumsilah sesegera mungkin kecuali jika waktunya telah mendekati dosis berikutnya.
Efek Samping Guaifenesin
Mengkonsumsi guaifenesin mungkin bisa menimbulkan efek samping, antara lain:
- Pusing
- Sakit Kepala
- Kantuk
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Diare Apabila efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau bertambah parah, segera hubungi dokter. Juga, cari pertolongan medis secepatnya jika Anda mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi guaifenesin.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Guaifenesin
Sejumlah faktor perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi guaifenesin:
- Alergi terhadap obat ini
- Riwayat penyakit asma atau PPOK
- Batuk perokok, batuk dengan dahak banyak atau batuk darah
- Kondisi hati atau ginjal yang tidak normal
- Jangan melakukan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi seperti mengemudi setelah mengonsumsi guaifenesin karena obat ini bisa menyebabkan kantuk
- Jangan mengonsumsi produk yang mengandung aspartam jika Anda menderita fenilketonuria (PKU)
- Sampaikan pada dokter tentang penggunaan obat lain yang sedang dijalani
- Informasikan dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau menyusui
- Cari bantuan medis jika terjadi reaksi alergi atau overdosis
Efek Guaifenesin untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Guaifenesin diklasifikasikan dalam Kategori C untuk penggunaan pada ibu hamil, yang mengindikasikan risiko potensial terhadap janin. Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping namun belum ada penelitian yang cukup pada wanita hamil. Penggunaan harus didasarkan atas pertimbangan bahwa manfaat melebihi risiko. Belum ada konfirmasi apakah guaifenesin dapat masuk ke dalam ASI, sehingga perlu konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya saat menyusui.
Interaksi Guaifenesin dengan Obat Lain
Belum ada data lengkap mengenai interaksi guaifenesin dengan obat lain, tetapi diduga dapat berinteraksi dengan beberapa bahan aktif atau obat tertentu. Penting untuk memberitahu dokter tentang semua obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang dikonsumsi untuk menghindari kemungkinan interaksi yang membahayakan.