Apa Itu Glukagon
Sebagai hormon sintetis, Glukagon berfungsi untuk menaikkan kadar gula darah dengan merangsang hati agar mengkonversi glikogen yang tersimpan menjadi glukosa dan membebaskannya ke dalam bloodstream. Dalam konteks prosedur radiologis, Glukagon diresepkan untuk mengurangi gerakan otot halus pada saluran cerna agar gerakan peristaltik dapat dihentikan sementara.
Dosis dan Aturan Pakai Glukagon
Dosis glukagon ditentukan berdasarkan kebutuhan medis pasien, dan hanya boleh diberikan oleh tenaga medis professional sesuai anjuran dokter. Mengatasi hipoglikemia berat pada pasien diabetes memerlukan dosis 1 mg melalui suntikan IM, SC, atau IV setiap 15 menit hingga 1-2 kali, tergantung usia pasien. Untuk tujuan pemeriksaan radiologi pada saluran pencernaan, dosis yang diberikan berkisar antara 0.2-0.75 mg melalui suntikan IV atau 1-2 mg melalui suntikan IM.
Cara Menggunakan Glukagon dengan Benar
Penyuntikan glukagon harus dilakukan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan. Disuntikkan ke otot, vena, atau di bawah kulit, pasien perlu beristirahat dengan posisi miring untuk mengurangi risiko tersedak jika muntah. Penggunaan glukagon mungkin memicu variabilitas kadar gula darah, sehingga pemantauan rutin sangat disarankan sesuai arahan dokter.
Efek Samping dan Bahaya Glukagon
Beberapa efek samping mungkin terjadi pasca penggunaan glukagon, antara lain:
- Iritasi atau pembengkakan di tempat suntikan
- Mual atau muntah
- Sakit kepala Jika efek samping bertambah buruk atau muncul gejala alergi seperti takikardia, kesulitan bernapas, sakit perut, atau hilang kesadaran, segera temui dokter.
Peringatan Sebelum Menggunakan Glukagon
Sebelum menggunakan glukagon, perhatikan beberapa aspek penting berikut:
- Riwayat alergi terhadap glukagon
- Riwayat kondisi medis tertentu, seperti tumor pankreas atau penyakit adrenal
- Konsumsi obat, suplemen, atau produk herbal lain
- Status kehamilan atau menyusui Segera konsultasi dengan dokter jika mengalami alergi, overdosis, atau efek samping serius setelah menggunakan glukagon.
Glukagon untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Glukagon termasuk dalam kategori B dimana belum ada bukti risiko pada janin dalam penelitian hewan, namun belum memiliki bukti dari studi terkontrol pada wanita hamil. Untuk ibu menyusui, diperlukan konsultasi dokter sebelum penggunaan.
Interaksi Glukagon dengan Obat Lain
Glukagon dapat menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersama obat-obat tertentu, seperti:
- Indomethacin yang meningkatkan risiko hipoglikemia
- Penghambat beta yang meningkatkan detak jantung dan tekanan darah
- Atropin atau ipratropium berpotensi menyebabkan gangguan gastrointestinal
- Warfarin yang dapat meningkatkan risiko perdarahan
- Insulin suntik yang menurunkan efek terapeutik glukagon Pastikan untuk memberi tahu dokter mengenai semua obat yang sedang di konsumsi untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.