Apa itu obat Gaster?
Gaster hadir dalam bentuk cairan untuk injeksi yang mengandung famotidine. Famotidine tergolong dalam kelas obat histamine-2 receptor blockers atau H2 blockers.
Berbagai kondisi kesehatan dapat diatasi menggunakan injeksi famotidine, di antaranya:
- tukak di dalam perut dan usus,
- kelebihan produksi asam lambung seperti pada sindrom Zollinger-Ellison,
- penyakit GERD dan gangguan asam lambung lainnya, serta
- sensasi panas di dada atau heartburn yang terjadi akibat naiknya asam lambung ke esofagus.
Fungsi utama Gaster adalah untuk menghalangi zat histamin yang merangsang produksi asam di perut, sehingga dapat menurunkan kadar asam lambung.
Gaster merupakan obat resep, yang berarti penggunaannya harus diawasi oleh dokter atau tenaga medis yang berkompeten.
Sediaan dan dosis Gaster
Gaster dirancang sebagai serbuk untuk injeksi berdosis 20 mg, yang bisa diberikan melalui metode intravena atau intramuskular.
Intravena
Dosis standar untuk orang dewasa adalah 20 mg famotidine yang dilarutkan dalam 20 ml saline atau larutan glukosa, diinjeksi ke pembuluh darah secara intravena dua kali sehari setiap 12 jam. Famotidine juga dapat diinfuskan bersama cairan infus lainnya.
Intramuskular
Famotidine juga dapat disuntikkan ke dalam otot, seperti lengan atas atau bokong, sebanyak dua kali sehari setiap 12 jam dengan dosis 20 mg.
Dosis dan durasi pengobatan ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi kesehatan individu dan respons terhadap obat. Pemberian obat pada anak didasarkan pada berat badannya. Penggunaan sendiri di rumah memerlukan penjelasan dan petunjuk yang rinci dari dokter agar terhindar dari kesalahan.
Lokasi penyimpanan Gaster yang ideal adalah pada suhu kamar yang terhindar dari sinar matahari langsung atau kelembaban. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan dan buang sisa cairan yang tidak digunakan selepas 30 hari sesuai aturan pembuangannya.
Aturan Pakai Gaster
Pemakaian Gaster harus selalu sesuai anjuran dokter dan tidak boleh membeli tanpa resep medis. Bila terjadi overdosis, konsekuensinya bisa sangat serius. Bila dosis terlewati, konsumsi secepatnya kecuali sudah mendekati jadwal dosis berikutnya. Jangan pernah menggandakan dosis dalam satu waktu.
Efek Samping Gaster
Meskipun tidak semua orang mengalami efek samping dari Gaster, berikut beberapa yang mungkin terjadi:
- merasa pusing,
- sakit kepala berat,
- sembelit (konstipasi),
- diare,
- rasa sakit atau bengkak di tempat suntikan.
Efek samping yang lebih serius termasuk:
- tendensi memar dan pendarahan,
- ruam atau gatal pada kulit,
- suara serak,
- kesulitan bernafas atau menelan,
- perubahan mental atau mood,
- pembengkakan pada bagian wajah, tenggorokan, lidah, bibir, mata, tangan, kaki, atau betis.
Efek samping yang sangat berbahaya dan memerlukan bantuan medis darurat adalah:
- detak jantung tak teratur,
- pusing parah,
- pingsan, dan
- kejang.
Apabila efek samping lain muncul, segera laporkan ke dokter atau apoteker.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Gaster
Perhatian khusus harus diberikan untuk penderita kondisi tertentu saat menggunakan Gaster:
- orang dengan alergi,
- masalah hati atau ginjal,
- kebiasaan konsumsi alkohol,
- sedang dalam pengobatan epilepsi.
Penting untuk selalu memberitahukan kepada penyedia layanan kesehatan obat-obatan yang dikonsumsi, termasuk obat resep, obat nonresep, produk herbal, serta vitamin.
Efek Gaster untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Menurut US Food and Drug Administration (FDA), Gaster masuk dalam risiko kehamilan kategori B dan belum terbukti memiliki efek negatif. Tidak ada kepastian mengenai dampaknya terhadap ibu hamil dan menyusui serta bayi mereka. Oleh karena itu, sebaiknya obat ini digunakan hanya jika diperlukan dan dengan pengawasan dokter.
Interaksi Gaster dengan Obat Lain
Meski risiko interaksi famotidine yang diberikan melalui injeksi lebih kecil dibandingkan jika dikonsumsi secara oral, tetap perlu diperhatikan potensi interaksi dengan obat-obatan lain, seperti:
- atazanavir,
- cefditoren,
- dasatinib,
- delavirdine,
- fosamprenavir,
- itraconazole,
- ketoconazole, dan
- pazopanib.
Daftar obat interaktif ini tidak menyeluruh. Jangan mengubah dosis tanpa berdiskusi dengan dokter dan beritahu dokter atau apoteker tentang seluruh obat yang sedang digunakan untuk memastikan tidak terjadi interaksi berbahaya.