Fluimucil

    Fluimucil

    Fluimucil merupakan sebuah obat yang berisi zat aktif N-acetylcysteine yang berfungsi untuk mengatasi masalah pada saluran pernapasan dan mengencerkan lendir atau dahak. Bentuk sediaan obat ini beragam, termasuk sirup, kapsul, dan tablet effervescent.

    Golongan obat: mukolitik untuk pengobatan batuk dengan produksi dahak yang banyak.

    Kandungan obat: N-Acetylcysteine

    Apa itu Fluimucil?

    Obat Fluimucil dirancang untuk mengobati kondisi-kondisi yang mempengaruhi saluran pernapasan atas akibat adanya produksi dahak berlebih. Zat aktif dalam Fluimucil, acetylcysteine, efektif dalam melancarkan pengeluaran dahak yang mengganggu pada penyakit pernapasan seperti bronkitis, baik akut maupun kronis, emfisema paru, bronkiektasis, fibrosis kistik, pneumonia, termasuk pada kondisi tuberkulosis. Fluimucil memiliki peran ganda yakni sebagai mukolitik yang membantu mengencerkan dahak, dan juga dalam mengobati overdosis paracetamol.

    Dosis Fluimucil

    Fluimucil tersedia dalam beragam jenis bentuk seperti kapsul, tablet effervescent, sirup, granul (serbuk), nebulasi, dan suntikan intravena (yang nantinya diperkenalkan di Indonesia). Penggunaannya disesuaikan dengan kelompok umur:

    • Orang dewasa dan remaja usia di atas 14 tahun: 1 kapsul, diminum 2—3 kali per hari.
    • Anak usia 6—14 tahun: 1 kapsul, dikonsumsi 2 kali sehari.
    • Tablet effervescent: 1 tablet setiap hari.
    • Granul serbuk larutan oral untuk anak-anak: 100 mg, 2—4 kali sehari.
    • Granul serbuk larutan oral dewasa: 200 mg, 2—3 kali sehari.
    • Anak dengan penyakit infeksi saluran pernapasan: dosisnya 10—20 mg/kg berat badan, setiap hari.
    • Untuk kondisi fibrosis kistik pada anak berusia 6 tahun: 1 kapsul, diminum 3 kali sehari.

    Aturan Pakai Fluimucil

    Ikuti anjuran dokter dan petunjuk penggunaan pada label obat Fluimucil dengan ketat. Apabila ada satu dosis yang dilewatkan, segera konsumsi saat teringat, namun jika sudah dekat dengan waktu dosis berikutnya, lewatkan dan lanjutkan jadwal dosis regular. Jangan meminum dosis ganda untuk menggantikan dosis yang terlewat. Penggunaan Fluimucil harus diiringi dengan konsumsi cairan yang cukup dan durasi pemberian obat tergantung pada saran dokter, biasanya antara 5—10 hari, tergantung kondisi dan severitas penyakit.

    Efek Samping Fluimucil

    Meskipun insiden efek samping pada penggunaan Fluimucil jarang, namun beberapa efek samping yang mungkin terjadi meliputi:

    • Urtikaria atau biduran
    • Pilek
    • Kontraksi bronkus yang berlebihan (bronkospasme)
    • Mual dan muntah

    Efek samping lain yang lebih jarang yaitu stomatitis, pusing, dan tinnitus. Ingat bahwa tidak semua pengguna akan mengalami efek samping dan ada kemungkinan efek samping yang belum tercatat. Untuk kekhawatiran lebih lanjut, diskusikan dengan dokter atau apoteker Anda.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Fluimucil

    Perhatikan kondisi berikut jika Anda diperlukan untuk mengonsumsi Fluimucil:

    • Pasien dengan riwayat gastritis disarankan untuk mengonsumsi Fluimucil setelah waktu makan.
    • Tidak disarankan bagi pasien diabetes melitus kecuali kadar glukosa darah sudah stabil.
    • Pasien asma bronkial harus mendapat pengawasan medis ketat untuk memantau potensi bronkospasme. Bila bronkospasme terjadi, hentikan penggunaan Fluimucil sesuai arahan medis.

    Efek Fluimucil untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Fluimucil dikategorikan sebagai kelompok B oleh US Food and Drugs Administration (FDA), yang berarti belum ada bukti klinis yang cukup mengenai risiko penggunaannya pada ibu hamil dan menyusui. Oleh karena itu, penggunaannya masih memerlukan perhatian dan harus selalu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

    Interaksi Fluimucil dengan Obat Lain

    Berbagai jenis obat dapat berinteraksi dengan Fluimucil, bisa mempengaruhi keefektifan obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Obat-obatan yang diketahui dapat berinteraksi dengan Fluimucil meliputi:

    • Obat batuk antitusif: dapat menghambat pengeluaran lendir karena mengurangi refleks batuk.
    • Gliserol trinitrat (nitrogliserin): meningkatkan efek pelebaran pembuluh darah.
    • Antibiotik tetracycline: harus diberi jarak penggunaan minimal 2 jam karena potensi ketidakcocokan.

    Catatlah semua obat dan produk kesehatan yang Anda gunakan dan konsultasikan dengan dokter atau apoteker sebelum memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait