Apa itu Fludrocortisone?
Fludrocortisone diresepkan untuk mengatasi kekurangan glukokortikoid pada pasien dengan penyakit Addison, insufisiensi adrenokortikal, dan sindrom adrenogenital kehilangan garam. Kortikosteroid sintetis ini esensial untuk mempertahankan homeostatis garam dan air tubuh serta memelihara tekanan darah yang normal. Selain itu, Fludrocortisone digunakan dalam terapi tekanan darah rendah kronis, seperti ortostatik hipotensi.
Dosis Fludrocortisone
Fludrocortisone dikonsumsi secara oral dengan atau tanpa makanan, umumnya satu kali per hari sesuai anjuran dokter. Pengaturan dosis disesuaikan berdasarkan kondisi kesehatan pasien dan reaksi terhadap pengobatan. Ketaatan pada jadwal dosis dan petunjuk pengobatan sangat penting untuk efektivitas obat ini. Pemberhentian mendadak dapat menyebabkan kemunculan kembali gejala secara bertambah parah, sehingga penurunan dosis harus dilakukan secara bertahap.
Dosis dewasa untuk Penyakit Addison: 0,05-0,1 mg per oral/24 jam Dosis dewasa untuk Sindrom Adrenogenital: 0,1-0,2 mg per oral/24 jam Dosis anak-anak untuk Penyakit Addison: Bayi 0,1-0,2 mg oral/24 jam, Anak 0,05-0,1 mg oral/24 jam
Aturan Pakai Fludrocortisone
Ikutilah arahan dokter atau apoteker dalam penggunaan Fludrocortisone. Konsumsilah obat ini secara konsisten pada waktu yang sama setiap hari untuk memaksimalkan efek terapeutik. Penggunaan obat yang tidak sesuai dengan panduan dapat berakibat pada efek yang serius. Ingatlah untuk tidak mengubah dosis tanpa persetujuan dokter dan tetap berkomunikasi dengan dokter jika terjadi perubahan kondisi.
Efek Samping Fludrocortisone
Beberapa efek samping yang mungkin timbul akibat penggunaan Fludrocortisone meliputi:
- Reaksi alergi
- Masalah penglihatan
- Pembengkakan dan penambahan berat badan yang cepat
- Depresi berat atau perubahan perilaku
- Gejala perdarahan internal
- Pankreatitis
- Kelebihan atau kekurangan kalium
- Tekanan darah tinggi yang bersifat kritis Efek samping yang lebih ringan mungkin termasuk gangguan tidur, perubahan mood, masalah kulit seperti jerawat, luka yang lambat sembuh, keringat berlebih, dan perubahan distribusi lemak tubuh.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Fludrocortisone
Sebelum mengonsumsi Fludrocortisone, pasien harus menyampaikan ke dokter apabila memiliki alergi, sedang menggunakan obat lain, memiliki infeksi jamur, atau memiliki riwayat penyakit kronis. Ibu hamil dan menyusui serta pasien yang akan menjalani operasi harus memberitahukan kondisinya kepada dokter. Alkohol dan obat-obatan tertentu dapat menimbulkan interaksi atau meningkatkan risiko ulkus pada pengguna Fludrocortisone.
Efek Fludrocortisone untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Studi yang mendalam mengenai penggunaan Fludrocortisone pada wanita hamil dan menyusui belum tersedia. Konsultasikan dengan dokter untuk menilai potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Fludrocortisone dikategorikan sebagai risiko kehamilan kategori C oleh FDA.
Interaksi Fludrocortisone dengan Obat Lain
Penting untuk memberitahu dokter anda mengenai semua obat yang Anda konsumsi saat ini. Fludrocortisone bisa berinteraksi dengan vaksin rotavirus, obat antikoagulan, antiarthritis, dan sejumlah jenis antibiotik. Penggunaan bersamaan dapat diperlukan namun membutuhkan penyesuaian dosis dan pencegahan tertentu.
- Vaksin Rotavirus
- Bupropion
- Itrakonazol Obat ini juga dapat berinteraksi dengan antibiotik quinolone dan obat-obat tertentu yang mempengaruhi metabolisme tubuh seperti Fosphenytoin dan Rifampin.