Apa itu Fingolimod?
Fingolimod adalah obat yang dirancang untuk mengelola gejala relapsing-remitting multiple sclerosis. Meskipun cara kerja pasti dari fingolimod belum sepenuhnya dipahami, obat ini dipercaya berfungsi dengan menghambat serangan limfosit terhadap neuron, menurunkan tingkat kekambuhan dan meredakan gejala penyakit. Fingolimod tidak dapat menyembuhkan multiple sclerosis secara total.
Dosis Fingolimod
Dosis fingolimod ditentukan oleh dokter berdasarkan usia dan kondisi pasien. Secara umum, dosis yang disarankan adalah:
- Untuk orang dewasa dan anak usia ≥10 tahun dengan berat lebih dari 40 kg: 0,5 mg sehari sekali.
- Untuk anak usia ≥10 tahun dengan berat badan ≤40 kg: 0,25 mg sehari sekali.
Aturan Pakai Fingolimod
Ikuti saran medis dan panduan yang tertera pada label obat saat mengkonsumsi fingolimod. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa petunjuk dokter. Obat dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, dan sebaiknya pada waktu yang sama setiap hari. Jangan menghentikan konsumsi obat meskipun sudah merasa lebih baik tanpa persetujuan dokter. Jika Anda lupa meminum dosis, segera lanjutkan sesuai jadwal kecuali waktunya sudah dekat dengan dosis berikutnya. Simpan fingolimod di tempat yang sejuk dan terhindar dari cahaya matahari serta jauh dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping Fingolimod
Beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat konsumsi fingolimod antara lain:
- Sakit kepala
- Nyeri belakang
- Nyeri pada ekstremitas
- Mual atau nyeri perut
- Diare
- Sinusitis, batuk, atau gejala seperti flu
Segera konsultasi ke dokter apabila efek samping tidak membaik atau memburuk. Kontak dokter seketika jika terjadi reaksi alergi atau efek samping serius seperti pembengkakan kelenjar limfa, infeksi, gangguan penglihatan, nyeri dada, atau gangguan hati.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Fingolimod
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan saat akan memulai terapi dengan fingolimod:
- Jangan mengonsumsi fingolimod jika alergi terhadap komponennya.
- Diskusikan dengan dokter mengenai riwayat kondisi kardiovaskular seperti gagal jantung, stroke, atau gangguan irama jantung.
- Hindari penggunaan fingolimod dengan beberapa obat antiaritmia.
- Berdiskusi dengan dokter mengenai kehamilan, menyusui, dan penggunaan kontrasepsi yang sesuai.
- Laporkan ke dokter riwayat penyakit seperti bradikardia, hipertensi, kanker kulit, diabetes, sleep apnea, pingsan berulang, gangguan mata atau hati, dan penyakit ginjal atau infeksi.
- Hindari sinar matahari langsung dan gunakan tabir surya.
- Konsultasi dengan dokter sebelum menjalani vaksinasi atau jika belum pernah terinfeksi cacar air.
Efek Fingolimod untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Pada ibu hamil, fingolimod termasuk dalam Kategori D, yang berarti risiko terhadap janin telah teridentifikasi. Manfaat obat mungkin akan lebih dominan, terutama dalam kondisi yang mengancam jiwa. Bagi ibu menyusui, fingolimod dapat beralih ke dalam ASI. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter terkait penggunaan obat saat hamil dan menyusui.
Interaksi Fingolimod dengan Obat Lain
Obat ini dapat menimbulkan interaksi bila digunakan bersama obat tertentu, yang meliputi:
- Efek imunosupresan meningkat apabila digabungkan dengan obat antineoplastik atau imunomodulator lain.
- Risiko bradikardia bertambah saat digunakan bersama obat yang mempengaruhi denyut jantung.
- Konsentrasi fingolimod meningkat bila dikombinasikan dengan ketoconazole.
- Efektivitas vaksin berkurang saat pengobatan dengan fingolimod.
- Efek aritmik obat antiaritmia meningkat bila diambil bersama fingolimod.