Apa itu Fexofenadine?
Fexofenadine merupakan anggota dari kelas antihistamin yang memiliki efek menghalangi zat kimia alami di tubuh, histamin, yang bertanggung jawab atas timbulnya reaksi alergi saat terpapar alergen. Penggunaannya terutama ditujukan untuk menanggulangi gejala rhinitis alergi serta urtikaria kronis.
Dosis Fexofenadine
Dosis yang ditetapkan dokter untuk Fexofenadine bervariasi berdasarkan umur dan kondisi pasien. Secara umum, dosisnya adalah:
Untuk Rhinitis Alergi:
- Dewasa dan anak ≥12 tahun: 120 mg sehari sekali atau 60 mg dua kali sehari dan alternatif 180 mg sehari sekali.
- Anak 2–11 tahun: 30 mg dua kali sehari.
Untuk Urtikaria Kronis:
- Dewasa: 180 mg sehari sekali.
- Anak ≥12 tahun: 60 mg dua kali sehari atau 180 mg sehari sekali.
- Anak 2–11 tahun: 30 mg dua kali sehari.
- Anak 6–24 bulan: 15 mg dua kali sehari.
Aturan Pakai Fexofenadine
Ikuti petunjuk dokter dan bacalah label obat sebelum mengonsumsi Fexofenadine. Dianjurkan untuk mengonsumsinya saat perut kosong dengan segelas air putih. Jika mengonsumsi antasida, jarakkan waktu minumnya minimal 2 jam dengan Fexofenadine. Hindari makanan berlemak dan jus buah saat mengonsumsi obat ini, karena bisa mengurangi efektivitas penyerapannya. Konsumsilah obat pada jam yang sama setiap hari untuk hasil yang efektif. Jika terlewat, minumlah sesegera mungkin kecuali sudah dekat dengan waktu dosis berikutnya. Simpan di tempat yang kering, sejuk, dan jauh dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping Fexofenadine
Fexofenadine dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti:
- Sakit perut
- Sakit kepala atau pusing
- Kantuk
- Mual
- Mulut kering Segeralah berkonsultasi dengan dokter jika efek samping tidak membaik atau menjadi serius. Hubungi dokter segera jika mengalami reaksi alergi parah atau gejala lain yang lebih serius seperti demam dan batuk yang memburuk.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Fexofenadine
Berhati-hatilah saat mengonsumsi Fexofenadine, dan perhatikan hal berikut:
- Jangan gunakan jika alergi terhadap Fexofenadine.
- Informasikan riwayat penyakit ginjal, hati, jantung, atau epilepsi kepada dokter.
- Beritahu dokter mengenai obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang dikonsumsi.
- Hindari mengendari kendaraan atau aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi, karena obat ini bisa menyebabkan kantuk atau pusing.
- Jangan minum alkohol selama pengobatan.
- Informasikan kepada dokter jika Anda hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
Efek Fexofenadine untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Fexofenadine berada dalam Kategori C, yang artinya belum ada studi terkontrol pada wanita hamil, meskipun penelitian pada hewan menunjukkan efek negatif pada janin. Ibu hamil hendaknya menggunakan obat ini hanya bila manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Masih belum dipastikan apakah obat ini masuk ke dalam ASI, oleh karena itu ibu menyusui perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Fexofenadine.
Interaksi Fexofenadine dengan Obat Lain
Interaksi obat yang mungkin terjadi ketika Fexofenadine dikonsumsi bersamaan dengan obat lain antara lain:
- Risiko efek samping meningkat dengan penggunaan bersamaan erythromycin atau ketoconazole.
- Efek samping bisa meningkat dan risiko efek negatif juga bertambah jika dipakai bersamaan dengan isocarboxazid atau tranylcypromine.
- Penyerapan Fexofenadine dapat menurun jika digunakan bersama antasida yang mengandung aluminium hidroksida atau magnesium hidroksida.