Apa itu Fenilbutazon?
Fenilbutazon adalah antiinflamasi nonsteroid yang digunakan untuk mengurangi peradangan, demam, dan rasa sakit dengan menghambat produksi prostaglandin. Ketika terjadi luka atau kerusakan jaringan, prostaglandin yang dihasilkan akan menyebabkan peradangan, pembengkakan, dan sakit. Penekanan pada produksi substansi ini akan membantu meredakan keluhan yang timbul akibat peradangan.
Dosis Fenilbutazon
Dosis obat ini ditentukan oleh dokter dan diberikan sesuai dengan keadaan yang diobati:
- Untuk kondisi rematik, dosis dapat mencapai 600 mg hari, dibagi menjadi beberapa kali konsumsi, dan dikurangi setelah 1-3 hari pengobatan, dengan waktu pengobatan maksimal satu minggu.
- Dalam kasus gout, dosis dapat diberikan hingga 800 mg per hari sesuai dengan kebutuhan pasien dan turun setelah 1-3 hari pengobatan, dengan batas pengobatan maksimal satu minggu.
Aturan Pakai Fenilbutazon
Konsumsi fenilbutazon sesuai petunjuk dokter dan baca instruksi yang tersedia pada kemasan. Telan kaplet utuh dengan air putih dan hindari mengunyah atau menghancurkannya. Usahakan mengonsumsi pada jam yang sama setiap hari dan apabila terlewat, segera konsumsi kecuali jika waktu dosis berikutnya sudah dekat, maka lewatkan dan jangan menggandakan dosis. Simpan pada tempat yang sejuk dan kering, jauh dari sinar matahari dan jangkauan anak-anak.
Efek Samping Fenilbutazon
Berbagai efek samping mungkin timbul setelah mengonsumsi fenilbutazon, meliputi:
- Perut sakit atau muntah
- Heartburn
- Diare atau sembelit
- Kembung
- Pusing
- Kantuk
- Lemas
Segera komunikasikan dengan dokter andai efek samping bertambah buruk. Juga, cari perhatian medis segera jika terjadi reaksi alergi atau efek samping serius seperti darah dalam tinja, jaundice, hipertensi, nyeri dada, masalah bicara, gangguan penglihatan, tinnitus, atau mati rasa.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Fenilbutazon
Sebelum mengonsumsi fenilbutazon, perhatikan hal-hal berikut ini:
- Hindari bila alergi terhadap fenilbutazon atau OAINS lain.
- Diskusikan dengan dokter jika memiliki atau mengalami kondisi kesehatan tertentu.
- Informasikan pada dokter jika sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Laporkan segala jenis obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang dikonsumsi.
- Dapatkan bantuan medis segera bila terjadi efek samping serius atau reaksi alergi setelah penggunaan.
Efek Fenilbutazon untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Dalam kategori C, fenilbutazon hanya direkomendasikan jika manfaatnya melebihi risiko pada janin berdasarkan studi pada hewan. Sedangkan kategori D menunjukkan risiko terhadap janin manusia pada trimester ketiga. Fenilbutazon belum jelas apakah bisa terserap ke dalam ASI, sehingga sebaiknya konsultasikan dengan dokter bila Anda menyusui.
Interaksi Fenilbutazon dengan Obat Lain
Fenilbutazon dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, yang bisa menimbulkan efek samping seperti:
- Pengurangan efektivitas phenytoin
- Penumpukan methotrexate
- Risiko kerusakan ginjal meningkat jika digunakan dengan adefovir atau obat sejenis
- Peningkatan risiko perdarahan saat digabungkan dengan antikoagulan
- Risiko gangguan sumsum tulang bertambah jika dipakai bersama clozapine
- Meningkatnya risiko gangguan saluran cerna, termasuk peradangan atau perdarahan saat dikombinasikan dengan ketorolac
- Peningkatan kadar lithium dalam darah yang dapat mengakibatkan keracunan