Apa Itu Farmoten?
Farmoten adalah sebuah formulasi tablet yang mengandung 25 mg captopril. Obat ini bekerja dengan menghambat produksi hormon angiotensin II yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Melalui mekanisme kerjanya, Farmoten membantu melebarkan pembuluh darah yang memfasilitasi aliran darah yang lebih lancar serta mengurangi beban kerja jantung. Selain untuk hipertensi, obat ini juga digunakan dalam pengobatan gagal jantung, nefropati diabetik, dan sebagai bagian dari terapi setelah kejadian serangan jantung.
Dosis Farmoten
Dosis pemakaian Farmoten bervariasi tergantung pada usia dan kondisi kesehatan pengguna. Untuk kondisi hipertensi, dosis awal untuk dewasa berkisar 25–50 mg per hari, sedangkan lansia dimulai dengan 6,25 mg, dua kali sehari. Pada penderita nefropati diabetik, dosis untuk dewasa adalah 25 mg, 3–4 kali sehari. Bagi pasien gagal jantung, dewasa memulai dengan 6,25–12,5 mg, 2–3 kali sehari. Pasien pascaserangan jantung diresepkan 25–50 mg, tiga kali sehari, baik untuk dewasa maupun lansia.
Aturan Pakai Farmoten
Pastikan Anda mengikuti saran dokter serta petunjuk pada label Farmoten ketika mengonsumsi obat ini. Obat disarankan untuk diminum dengan perut kosong, satu jam sebelum makan atau dua jam setelahnya, dan pada waktu yang sama setiap hari. Jika terlewat dosis, minum secepatnya kecuali jadwal dosis berikutnya sudah dekat. Hindari minuman alkohol selama pengobatan dan tingkatkan asupan air untuk mencegah dehidrasi. Pertahankan gaya hidup sehat guna mendukung efektivitas obat.
Efek Samping Farmoten
Efek samping yang bisa berkembang akibat dari konsumsi Farmoten antara lain:
- Pusing
- Sakit kepala ringan
- Batuk kering
- Mulut kering
- Perubahan rasa
- Tekanan darah rendah
- Kemerahan dan sensasi hangat
Segera hubungi dokter bila efek samping ini bertahan lama atau bertambah parah. Cari bantuan medis darurat jika ada gejala reaksi alergi atau efek yang serius.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Farmoten
Penting untuk berhati-hati dan mematuhi beberapa peringatan berikut saat mengonsumsi Farmoten:
- Informasikan riwayat alergi atau kondisi medis sebelumnya kepada dokter.
- Menghindari penggunaan jika memiliki kondisi medis tertentu.
- Hindari berkendara atau aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah konsumsi.
- Mencantumkan semua obat yang sedang digunakan saat konsultasi dengan dokter.
- Ikuti saran dokter tentang keterpaparan sinar matahari dan kontrol berkala selama pengobatan.
Efek Farmoten untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Farmoten dikategorikan sebagai obat kategori D bagi ibu hamil, yang berarti harus digunakan dengan pertimbangan risiko dan manfaat. Penggunaan pada ibu menyusui dapat dilakukan dengan anjuran dokter dan dihindari pada ibu menyusui bayi prematur karena potensi risiko kerusakan ginjal pada bayi.
Interaksi Farmoten dengan Obat Lain
Interaksi obat yang mungkin terjadi saat mengonsumsi Farmoten termasuk:
- Risiko hipotensi, hiperkalemia, dan gangguan ginjal saat digunakan dengan aliskiren.
- Risiko angioedema dengan sacubitril/valsartan, sirolimus, atau everolimus.
- Risiko hiperkalemia dengan suplemen kalium atau obat diuretik hemat kalium.
- Efek hipotensif yang lebih besar dengan obat antihipertensi lain.
- Risiko efek samping saat dikonsumsi bersama probenecid, lithium, atau obat golongan sulfonilurea dan insulin.
Selalu beri tahu dokter tentang obat yang sedang Anda konsumsi untuk menghindari interaksi yang berpotensi berbahaya.