Apa itu Famotidine?
Famotidine berperan sebagai penghambat pada reseptor histamin H-2 yang terdapat di lambung, sehingga efektif dalam mengurangi produksi asam lambung. Ini sangat membantu dalam merelaksasi gejala yang disebabkan oleh kelebihan asam lambung termasuk kembung, mual, sakit ulu hati, dan juga heartburn. Pada kasus tertentu, famotidine juga digunakan bagi penderita tukak lambung dan tukak pada duodenum untuk mempercepat proses penyembuhan dinding lambung yang rusak.
Dosis Famotidine
Penggunaan famotidine harus sesuai dengan keadaan medis dan usia pasien. Untuk pengobatan tukak lambung dan ulkus duodenum, dosis untuk dewasa adalah 40 mg sekali sebelum tidur selama 4—8 minggu, dengan dosis pemeliharaan 20 mg. Anak-anak berusia 1—16 tahun dapat diberikan 0,5 mg/kg berat badan sekali sehari. Untuk kondisi seperti GERD, dosis dewasa adalah 20 mg dua kali sehari selama 6—12 minggu, dan dosis pemeliharaan sebesar 20 mg. Bayi dan anak kecil memiliki dosis yang disesuaikan sesuai dengan berat badan dan usia, berkisar antara 0,5 mg/kg hingga dosis maksimal 40 mg.
Aturan Pakai Famotidine
Famotidine sebaiknya dikonsumsi berdasarkan panduan dokter dan petunjuk yang tersedia pada kemasan. Tablet harus ditelan utuh dengan dibantu air putih, dan untuk jenis tablet yang perlu dikunyah wajib dihancurkan terlebih dahulu. Pastikan obat diminum pada waktu yang sama setiap hari untuk efektivitas maksimal, dan tidak menggandakan dosis apabila terlewat. Simpan pada suhu kamar di tempat yang kering dan bebas dari paparan sinar matahari langsung.
Efek Samping Famotidine
Beberapa efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi famotidine mencakup:
- Sakit kepala
- Konstipasi atau diare
- Rasa tidak nyaman di perut
- Mulut kering
- Pusing Efek samping yang lebih serius seperti kebingungan, halusinasi, kejang, detak jantung yang tidak teratur, dan urine gelap harus segera dikonsultasikan kepada dokter.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Famotidine
Beberapa peringatan dalam penggunaan famotidine antara lain:
- Tidak boleh dikonsumsi bila alergi terhadap obat ini atau antagonis H2 lainnya
- Informasikan kepada dokter apabila Anda memiliki kondisi medis tertentu seperti penyakit ginjal atau hati, fenilketonuria, dan gangguan sistem imun
- Harap beritahu dokter apabila memiliki riwayat gangguan irama jantung atau henti jantung di usia muda
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini dalam kondisi hamil atau menyusui serta penggunaan obat lain untuk menghindari interaksi
Efek Famotidine untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Pada wanita hamil, famotidine tergolong dalam Kategori B dan seharusnya tidak menimbulkan risiko pada janin berdasarkan studi yang dilakukan pada hewan. Namun, demi keamanan lebih, sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter. Demikian pula pada ibu menyusui, famotidine dapat masuk ke dalam ASI, sehingga perlu berdiskusi dengan dokter sebelum menggunakannya.
Interaksi Famotidine dengan Obat Lain
Famotidine dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, yang dapat mempengaruhi efektivitas atau meningkatkan risiko efek samping, termasuk:
- Antasida dapat mengganggu kerja famotidine
- Obat-obat seperti atazanavir, dapsone, cefditoren, dan ketoconazole, dapat mengalami penurunan kadar dan efektivitasnya
- Resiko efek samping famotidine bisa meningkat jika digunakan bersama probenecid