Apa itu Faktor VIII?
Faktor VIII, dikenal sebagai faktor VIII, adalah komponen alami dari plasma darah yang berfungsi dalam pembentukan gumpalan darah untuk menghentikan pendarahan pasca trauma. Individu dengan jumlah faktor VIII yang tidak memadai cenderung mengalami pendarahan lebih lama daripada yang normal pasca cedera atau operasi dan bisa jadi mengalami perdarahan internal di area otot atau sendi. Faktor VIII farmaseutis adalah bentuk rekayasa faktor VIII yang diciptakan untuk menggantikan faktor pembekuan ini secara sementara dan dapat sangat membantu dalam mengendalikan serta mencegah pendarahan sekaligus mengurangi risiko kerusakan di masa mendatang yang disebabkan oleh hemofilia A. Namun, penting untuk diingat bahwa faktor VIII bukanlah pengobatan untuk penyakit Von Willebrand.
Dosis Faktor VIII
Faktor VIII hadir dalam formulasi serbuk yang bisa disuntikkan, dengan dosis yang tersedia bertingkat dari 250 hingga 1500 IU. Injeksi ini diberikan melalui prosedur infus ke dalam pembuluh darah, dengan dosis yang disesuaikan berdasarkan tujuan penggunaan, usia penderita, dan reaksi individu.
- Perdarahan ringan: Dosis yang direkomendasikan berkisar 20-40%, bermula dari 10-20 IU/kg berat badan, disuntik ulang apabila pendarahan berlanjut.
- Perdarahan sedang hingga serius atau operasi ringan: Kebutuhan dosisnya adalah 30-60%, dengan dosis awal 15-30 IU/kg berat badan, ulangi dosis setiap 12-24 jam sesuai kebutuhan.
- Pendarahan yang sangat serius atau mengancam jiwa: Diperlukan dosis 80-100%, diawali dengan 40-50 IU/kg berat badan dan disusul dengan dosis 20-25 IU/kg setiap 8-12 jam.
- Untuk prosedur operasi besar: Dosis mendekati 100% dengan pemberian awal sebelum operasi sebanyak 50 IU/kg berat badan, dan diulang setiap 6-12 jam selama kurang lebih 10-14 hari hingga sembuh.
Aturan Pakai Faktor VIII
Pemberian faktor VIII dilakukan dengan cara injeksi intravena sesuai instruksi dari dokter. Kecepatan infus biasanya tidak boleh lebih dari 10 mililiter per menit. Dosisnya bergantung pada kondisi medis Anda, termasuk berat badan dan respons terhadap pengobatan. Anak-anak di bawah 6 tahun mungkin perlu dosis yang lebih besar. Sangat penting untuk mengikuti anjuran dokter dengan saksama dan menginformasikan kepadanya jika kondisi pasien tidak membaik atau bahkan memburuk.
Efek Samping Faktor VIII
Dapat terjadi efek samping saat menggunakan faktor VIII, di antaranya:
- Kesulitan bernafas atau menelan
- Pusing dan jantung berdebar
- Demam dan gatal-gatal atau ruam
- Mual dan kemerahan pada kulit
- Pembengkakan pada wajah atau tenggorokan
- Kelelahan yang tidak wajar
Ada juga efek samping yang mungkin tidak umum terjadi seperti:
- Sakit perut dan penglihatan kabur
- Batuk dan sakit kepala
- Kecemasan dan telinga berdengung
- Nyeri dada dan muntah
Bila Anda mengalami efek samping yang tidak diharapkan, konsultasikan dengan tenaga kesehatan.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Faktor VIII
Penting untuk memberikan informasi kepada dokter Anda sebelum menggunakan faktor VIII, terutama jika Anda memiliki:
- Riwayat penyakit gumpalan darah
- Trombosis vena dalam atau emboli paru
- Pernah mengalami stroke
Pastikan memperhatikan saran medis terutama untuk wanita yang sedang hamil atau menyusui. Selain itu, ada risiko bahwa faktor VIII yang dibuat dari plasma manusia mungkin memiliki virus HIV atau virus pembawa hepatitis. Diskusikan dengan dokter akan penyelarasan penggunaan obat atau pengawasan efek samping yang mungkin muncul.
Efek Faktor VIII untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Faktor VIII untuk wanita hamil dan menyusui belum jelas diketahui risikonya. Faktor VIII dikategorikan sebagai risiko kehamilan C menurut MIMS, yang menandakan studi pada manusia menunjukkan risiko minimal. Namun, diskusi dengan dokter tetap krusial untuk menilai manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Belum diketahui apakah faktor VIII bisa menembus ASI atau tidak, sehingga konsultasi medis sangat disarankan.
Interaksi Faktor VIII dengan Obat Lain
Penting untuk memberitahukan dokter mengenai segala jenis obat yang Anda konsumsi sebelum menggunakan faktor VIII. Beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan faktor VIII antara lain:
- Aminocaproic Acid (Amicar)
- Warfarin dan obat antikoagulan lainnya
- Siklofosfamid (Cytoxan)
- Siklosporin dan kortikosteroid
- Heparin
- Interferon alfa dan Vincristine
- Vitamin K
Interaksi antara faktor VIII dengan obat-obatan tersebut dapat memiliki konsekuensi yang berbeda-beda, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memutuskan penggunaan yang tepat.