Apa itu Ertapenem?
Ertapenem adalah antibiotik dari kelompok carbapenem yang berperan penting dalam membasmi infeksi bakteri dengan mengganggu pembangunan dinding sel bakteri. Bentuk sediaan obat ini adalah suntikan, yang diberikan oleh tenaga kesehatan profesional. Sangat penting untuk memahami bahwa antibiotik ini tidak pengaruh terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti flu.
Dosis Ertapenem
Dosis ertapenem ditetapkan oleh dokter berdasarkan kondisi yang diobati dan respon individu pasien.
Kondisi yang diobati:
- Dewasa: 1 gram dosis tunggal diberikan melalui injeksi intramuskular (IM) atau intravena (IV) untuk periode hingga 14 hari.
- Anak-anak usia 3 bulan sampai 13 tahun: 15mg/kgBB diberikan dua kali sehari dengan dosis maksimal 1 gram per hari.
Untuk mencegah infeksi pascaoperasi:
- Dewasa: 1 gram dosis tunggal diberikan melalui injeksi intravena (IV) satu jam sebelum operasi.
Aturan Pakai Ertapenem
Ertapenem disiapkan dan diberikan sebagai suntikan dari tenaga kesehatan di rumah sakit. Dosis dan cara pemberian akan diatur sesuai kondisi pasien dan petunjuk dokter. Selama periode pengobatan, pasien mungkin diminta untuk melakukan tes ginjal, tes darah, dan pemeriksaan fungsi hati secara berkala.
Efek Samping Ertapenem
Beberapa efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan ertapenem adalah:
- Mual atau muntah
- Diare
- Sakit perut
- Gangguan tidur
- Pusing atau sakit kepala
- Nyeri, kemerahan, atau pembengkakan di lokasi injeksi
Laporkan kepada dokter jika efek samping bertambah parah atau terjadi reaksi alergi serius seperti kejang, kelelahan ekstrem, diare yang berkelanjutan, nyeri dada, atau detak jantung yang tidak teratur.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Ertapenem
Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan ertapenem antara lain:
- Informasikan kepada dokter tentang riwayat alergi.
- Diskusikan riwayat gangguan ginjal, kejang, epilepsi, tumor otak, cedera kepala, atau kolitis.
- Sebutkan jika Ada rencana vaksinasi, khususnya vaksin hidup, selama menggunakan ertapenem.
- Beritahu dokter jika sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Sampaikan penggunaan obat, suplemen, atau produk herbal lainnya.
Efek Ertapenem untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Dibandingkan dengan studi pada binatang yang tidak menunjukkan risiko terhadap janin, belum ada data empiris yang mendalam mengenai dampak ertapenem pada wanita hamil. Untuk ibu yang menyusui, disarankan agar tidak menggunakan ertapenem mengingat kemungkinan penyerapan ke dalam ASI.
Interaksi Ertapenem dengan Obat Lain
Interaksi obat yang mungkin terjadi saat menggunakan ertapenem dengan obat lain meliputi:
- Efek vaksin hidup menurun.
- Risiko kejang meningkat bila dipadukan dengan asam valproat dan obat-obat tertentu.
- Kadar ertapenem dalam darah dapat meningkat jika dikombinasikan dengan probenecid.