Apa itu Erlamycetin?
Erlamycetin, yang berbasis pada chloramphenicol, memiliki keefektifan dalam menghentikan sintesis protein penting bagi bakteri untuk tumbuh dan bertahan. Akibatnya, bakteri tidak dapat berkembang biak dan akhirnya mati.
Dosis Erlamycetin
Dosis penggunaan Erlamycetin ditentukan berdasarkan jenis, keparahan infeksi bakteri, serta berat dan usia pasien. Berikut ini dosis standar yang umumnya diberikan:
- Dewasa dan anak >2 tahun: Dosismulai dari 12,5 mg/kgBB sebanyak empat kali dalam sehari. Untuk kasus serius, dapat meningkat sampai 25 mg/kgBB empat kali sehari.
Aturan Pakai Erlamycetin
Untuk mengoptimalkan efek pengobatan Erlamycetin, konsumsi obat harus sesuai anjuran dokter dan tidak melebihi dosis yang telah ditentukan. Minum obat ketika perut masih kosong sejam sebelum atau dua jam setelah makan, gunakan takaran yang tepat, dan simpan obat sesuai petunjuk.
Efek Samping Erlamycetin
Mengonsumsi Erlamycetin dapat menyebabkan efek samping seperti:
- Mual dan muntah
- Mulut kering
- Membengkaknya lidah serta nyeri
- Sariawan
- Diare Efek samping yang lebih serius perlu penanganan medis segera, termasuk perdarahan saluran cerna, diare berat, kecenderungan mudah memar dan infeksi, dan kelelahan.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Erlamycetin
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi Erlamycetin termasuk:
- Informasikan riwayat alergi chloramphenicol
- Tidak untuk bayi tanpa arahan dokter
- Riwayat penyakit darah atau organ vital harus dikomunikasikan
- Interaksi mungkin terjadi dengan penggunaan obat tertentu atau vaksin
- Segera konsultasi bila terjadi reaksi alergi obat atau gejala serius
Efek Erlamycetin untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Erlamycetin dikategorikan dalam kategori C untuk ibu hamil, artinya belum ada studi terkontrol pada manusia tetapi telah menunjukkan efek samping pada hewan percobaan. Risiko terhadap janin harus ditimbang dengan manfaat pengobatan. Erlamycetin sebaiknya dihindari selama menyusui dikarenakan potensi efek samping pada bayi.
Interaksi Erlamycetin dengan Obat Lain
Erlamycetin memiliki potensi interaksi obat, yang dapat meliputi:
- Kelainan darah jika digunakan bersama obat sumsum tulang penekan
- Risiko perdarahan jika digabungkan dengan antikoagulan
- Efektivitasnya dapat berkurang jika bersamaan dengan rifampicin atau zat gizi tertentu
- Membawa dampak pada efektivitas phenytoin, tacrolimus, pil KB, atau vaksin Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.