Apa itu Eprosartan?
Eprosartan aktif dalam pengobatan hipertensi dengan menghambat aksi reseptor angiotensin II, menjadikan pembuluh darah lebih relaks dan menurunkan tekanan darah, sehingga jantung tidak terlalu banyak bekerja saat memompa darah. Untuk efektivitas panggunaannya, eprosartan harus diminum secara konsisten dalam periode yang panjang dan dapat diresepkan sendiri atau dikombinasikan dengan obat lain.
Dosis Eprosartan
Dosis eprosartan yang ditentukan dokter akan menyesuaikan dengan kondisi pasien. Dosis inisiasi yang disarankan untuk mengatasi hipertensi adalah sebesar 600 mg sekali sehari, dengan dosis harian umum yang berada di kisaran 400-800 mg dibagi dalam satu atau dua kali penggunaan.
Cara Mengonsumsi Eprosartan dengan Benar
Pastikan anda mengikuti semua petunjuk yang diberikan oleh dokter dan periksa instruksi pada label obat sebelum penggunaan eprosartan. Jangan melakukan penyesuaian dosis tanpa persetujuan dokter. Minum eprosartan secara teratur di waktu yang sama setiap hari, dapat sebelum atau sesudah makan dengan mencukupi asupan air. Jika terlupa minum obat, konsumsilah secepatnya kecuali jika waktu untuk dosis berikutnya sudah dekat. Hindari pergandaan dosis. Disarankan juga untuk mengadopsi gaya hidup sehat dengan diet yang baik, berolahraga, serta menghindari rokok dan alkohol selama pengobatan. Lakukan monitoring tekanan darah secara teratur dan jangan berhenti dari pengobatan meskipun kondisi sudah membaik tanpa berkonsultasi dengan dokter. Hendaknya eprosartan disimpan di tempat yang kering, tertutup, dan terhindar dari sinar matahari langsung, serta jauh dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping Eprosartan
Eprosartan mungkin menimbulkan beberapa efek samping di antaranya adalah:
- Perasaan pusing atau kepala ringan
- Gangguan penglihatan
- Sakit tenggorokan
- Batuk
- Nyeri abdomen
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Diare
- Nyeri dalam otot atau sendi Sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter jika anda merasakan gejala yang memburuk atau persisten. Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi atau efek samping yang serius seperti pusing yang berat, pembengkakan pada berbagai anggota tubuh, sulit buang air kecil, atau nyeri serta kram otot yang ekstensif.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Eprosartan
Berbagai langkah pencegahan harus diperhatikan sebelum mengonsumsi eprosartan:
- Jangan mengonsumsi jika alergi terhadap eprosartan
- Hindari kombinasi eprosartan dengan aliskiren untuk pasien diabetes
- Sampaikan kepada dokter jika anda memiliki riwayat atau mengalami penyakit ginjal, jantung, diabetes, penyakit liver, hiperkalemia, atau penggunaan pengganti garam yang kaya akan kalium
- Beritahu dokter jika anda berpotensi mengalami dehidrasi
- Jangan mengemudikan kendaraan atau aktivitas yang membutuhkan tingkat kesadaran tinggi setelah konsumsi obat karena potensi pusing
- Beritahu dokter tentang kehamilan, perencanaan kehamilan, atau menyusui
- Informasikan penggunaan obat lain, produk herbal, dan suplemen
- Sebutkan penggunaan eprosartan sebelum tindakan medis atau operasi
- Segera cari pertolongan medis jika terjadi reaksi alergi atau efek samping serius
Efek Eprosartan untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Eprosartan tergolong dalam Kategori D dimana memiliki risiko pada janin tetapi bisa dijustifikasi untuk situasi-situasi tertentu yang mengancam nyawa, dengan manfaat melebihi potensi resiko. Belum ada informasi pasti apakah eprosartan bisa terserap ke dalam ASI, jadi sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum melakukan pengobatan apabila Anda sedang menyusui.
Interaksi Eprosartan dengan Obat Lain
Eprosartan dapat berinteraksi dengan jenis obat lain, antara lain:
- Berisiko gangguan renal, hipotensi, dan hiperkalemia jika dikombinasikan dengan aliskiren atau ACE inhibitor termasuk captopril
- Efek hipotensif yang meningkat jika dikombinasikan dengan antihipertensi lain
- Risiko hiperkalemia saat digunakan dengan suplemen kalium atau diuretik hemat kalium
- Potensi kerusakan renal lebih tinggi bila digabung dengan obat kelompok NSAIDs
- Resiko efek samping dari lithium bisa meningkat Perlu untuk menyimpan daftar semua obat yang sedang dikonsumsi dan berbagi dengan dokter agar bisa mengontrol kemungkinan interaksi yang mengganggu.